GARDUOTO – Sehari menjelang berakhirnya IIMS 2024, BYD Indonesia mengadakan Tech Auto Talks yang ketiga dengan mengangkat tema cell-to-body technology dan blade battery yang menjadi sorotan utama pada keunggulan teknologi pada EV BYD.
“Inovasi BYD dalam teknologi baterai terwujud dalam Blade Battery dan konsep Cell-to-Body yang membentuk fondasi yang revolusioner dalam dunia mobilitas listrik.”
“Blade battery menghadirkan keseimbangan optimal antara daya, keamanan, dan efisiensi, menetapkan standar baru untuk baterai kendaraan listrik,” ujar Tatsuya Mikami, Chief Advisor BYD Auto Japan, Sabtu (24/2/2024).
Mikami-san menambahkan, Sementara itu, pendekatan Cell-to-Body menyatukan sel baterai langsung ke struktur bodi, memaksimalkan efisiensi ruang, meningkatkan keamanan, dan menciptakan kendaraan yang lebih ringan dan ramah lingkungan.
Cell-to-body (CTB) dan cell-to-pack (CTP) dalam e-platform 3.0 mencakup tiga hal penting, yaitu Blade Battery, 8-in-1 powertrain, dan thermal management control, yang digunakan pada BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal.
BYD mengadopsi cara pemasangan CTP pada unit Dolphin dan Atto 3, sedangkan untuk CTP diadopsi untuk unit BYD Seal. Pemasangan CTP dengan dikumpulkan menjadi satu pack (struktur) dengan ditambahkan lempengan/panel (cover) sebelum dipasang ke e-platform 3.0 sedangkan CTB langsung dipasang dengan ke e-platform 3.0 tanpa ada panel tambahan.
Tenaga CTB lebih besar dengan menggunakan baterai yang lebih banyak karena baterai langsung terintegrasi dengan body mobil.
Kondisi itu membuat tersedianya 25% ruang yang lebih besar dari CTP dan menghasilkan tingkat keamanan yang lebih besar. Sementara itu, pemasangan CTP mampu menunjang daya EV dengan performa yang lebih bertenaga.
Lantas untuk soal Blade Battery, ia memiliki keunggulan yang tampak seperti susunan pisau adalah penggunaan Lithium Iron-Phosphate (LFP) sebagai bahan katoda.
Blade battery memberikan tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. LFP secara alami memiliki stabilitas termal yang sangat baik dan bebas kobalt secara substansial. LFP juga merupakan bahan yang tahan lama.
Material pada Blade Battery berbeda dari baterai lithium-ion konvensional seperti baterai ternary. Baterai lithium-ion besi fosfat juga disebut baterai LFP, dengan L menunjukkan lithium, F menunjukkan besi, dan P menunjukkan fosfor.
Karena BYD menggunakan sel berbentuk pisau, maka diberi nama “Blade Battery.” Ada lima kelebihan Blade Battery dalam lima S (5S), yaitu Super Safety, Super Strength, Super endurance mileage, Super lifetime, dan struktur Super Power yang terdiri dari sel yang rapat sehingga memperkuat baterai. (GO/Gie)