GARDUOTO – Di 2024 ini, Wuling Motors menghadirkan Cloud EV. Ini adalah produk EV ketiga Wuling, sekaligus menjadi mobil listrik terbesar dan termewah mereka untuk pasar Indonesia.
Menyandang status sebagai EV yang termewah dari Wuling, tentu Cloud EV dituntut untuk memberikan banyak nilai lebih dari produk EV Wuling yang sudah lebih dulu hadir di Tanah Air.
Seakan sadar akan tuntutan tersebut, Wuling Cloud EV pun hadir dengan membawa cukup banyak hal yang tak dimiliki oleh bukan hanya EV Wuling lainnya, tapi juga mobil lain sekelasnya.
Meski demikian, ternyata tidak semua hal yang menjadi esensi pada mobil modern masa kini ada pada Cloud EV. Kondisi ini tentu menjadi poin minus untuk mereka yang berharap lebih pada Cloud EV, tapi bisa juga tak menjadi masalah buat mereka yang sudah merasa cukup.
Eksterior Terhitung Besar untuk Sebuah Hatchback
Cloud EV digolongkan sebagai sebuah Medium Hatchback. Biasanya, sebuah Medium Hatchback punya dimensi yang masih agak compact, dan tidak tinggi karena mengusung desain bodi yang pipih.
Namun pada Cloud EV, ceritanya berbeda. Mobil listrik rakitan lokal ini memiliki tinggi 165 cm. Jika melihat tingginya, sebenarnya secara dimensi mobil ini lebih cocok untuk disandingkan dengan Crossover daripada Hatchback.
Hanya saja, Wuling berhasil mengemas bodi Cloud EV yang besar ini jadi tampak menarik karena ia punya desain eksterior yang cukup dinamis. Lekukan desain bodinya tampak dibuat dengan satu tarikan garis yang harmonis.
Untuk menunjang perawakannya yang besar, Cloud EV dipasangkan pelek berukuran 18 inci yang kami nilai cocok dengan profil mobil ini. Pelek yang digunakannya juga tampak modern dengan desain palang lima berwarna silver dengan sentuhan hitam di bagian dalamnya.
Interior Minimalis
Sama halnya seperti kebanyakan EV asal China lainnya, interior Wuling Cloud EV juga tampil minimalis karena hampir tidak ada tombol fisik yang terdapat di dasbornya.
Di dasbor Wuling Cloud EV, hanya terdapat dua layar, yakni instrument cluster dan head unit yang memiliki ukuran sebesar 15.2 inci. Untuk diketahui, semua pengaturan kendaraan diatur melalui head unit-nya.
Tapi jika berbicara soal desain interiornya, kabin Cloud EV terbilang cukup mewah karena ia memiliki dasbor yang membulat. Tak cuma itu, pemilihan warna hitam yang dominan serta adanya aksen bronze di beberapa bagian juga turut menambah kesan mewahnya.
Soal material kabinnya pun juga layak diberi acungan jempol. Karena sebagian besar material di kabinnya memakai bahan empuk dan kulit. Bahkan joknya pun juga memakai pola jahitan ala sofa mahal.
Akomodasi Unggul
Ini dia kelebihan utama Wuling Cloud EV. Ya, mobil ini memiliki kelegaan kabin yang unggul. Bahkan mungkin bisa dibilang, ia adalah mobil terlega di kelasnya.
Saat kami duduk di belakang bangku pengemudi yang setelannya sudah kami atur dengan posisi mengemudi ideal kami yang berpostur 175 cm, kami masih mendapatkan legroom yang melimpah.
Banyaknya sisa legroom yang tersisa di bangku belakang, membuat kami bisa dengan mudah menyilangkan kaki untuk duduk lebih santai.
Lalu untuk akomodasi barang, ia juga unggul karena punya volume bagasi yang luas. Bahkan di balik lantai bagasinya, masih terdapat kompartemen yang cukup besar yang membuat kita bisa membawa lebih banyak barang.
Satu hal lagi yang tak boleh dilewatkan dari akomodasi Cloud EV ialah adanya sofa mode. Bangku depan Cloud EV, baik supir maupun penumpang, sama-sama bisa disulap menjadi sofa mode.
Walau hanya bisa disetel pada momen tertentu, tapi adanya sofa mode ini bisa memberikan kenyamanan lebih buat yang ingin bersantai di dalam kabin Cloud EV.
Fitur Masih Ada yang Kurang
Tadi kami sebutkan di awal, masih ada hal yang menjadi esensi pada mobil modern masa kini yang tak dimiliki oleh Cloud EV, dan yang kami maksud itu adalah fitur.
Terus terang, kami merasa kaget saat mendapati bahwa Cloud EV masih belum dilengkapi dengan konektivitas Android Auto ataupun Apple CarPlay. Jadi untuk konektivitas hiburan, Cloud EV cuma punya bluetooth dan USB.
Lantas, mobil ini juga belum dilengkapi dengan sunroof atau panoramic roof. Kekurangan yang satu ini juga cukup disayangkan oleh banyak orang. Apalagi jika mengingat status Cloud EV sebagai EV termewah Wuling, maka sepantasnya ia diberikan sunroof atau panoramic roof.
Untungnya, kekurangan di sektor konektivitas tak menjalar ke yang lainnya. Untuk fitur penunjang kesenangan berkendara Cloud EV terbilang lengkap, malah, ada satu hal yang cukup unik di sini.
Tak cuma punya pilihan mode berkendara, Wuling Cloud EV juga memiliki opsi mode pengereman, salah satu pilihannya adalah Sport. Bagi kami, pilihan mode pengereman Sport ini sebenarnya tidak relevan untuk Cloud EV.
Sebab, meskipun Cloud EV punya tenaga yang mumpuni, namun ia bukanlah mobil yang dirancang sebagai EV berperforma tinggi yang membutuhkan pengereman yang lebih cekatan. Apalagi, performa pengereman di mode normal pun sudah cukup untuk menghentikan mobil ini secara sigap.
Kalau dilihat dari semua fitur yang dimilikinya, sepertinya Wuling lebih condong untuk memberikan fitur yang dapat meningkatkan kesenangan berkendara Cloud EV. Tapi tetap saja, alangkah baiknya jika Cloud EV juga diberikan fitur konektivitas hiburan yang lebih lengkap.
Rasa Berkendara
Membahas soal rasa berkendara, pastinya yang pertama kita ulas adalah spesifikasinya. Wuling Cloud EV memakai baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) yang berkapasitas 50.6 kWh. Baterai tersebut menghasilkan tenaga sebesar 134 dk dan torsi 200 Nm.
Menilik keluaran tenaganya, memang tak terlalu besar untuk mobil sekelasnya. Tapi berkat torsinya, Cloud EV bisa menghasilkan performa yang mumpuni dan mampu berakselerasi dengan sigap apabila kita memacunya hingga kecepatan tinggi.
Mengendarai Cloud EV juga menyenangkan karena ia punya body roll yang minim dan handling yang tidak mengecewakan. Menariknya lagi, bantingan suspensi Cloud EV pun masih masuk dalam taraf yang cukup empuk.
Perihal jarak tempuh pun juga dapat diandalkan. Karena dalam baterai penuh, Cloud EV dapat berjalan hingga 460 km, dan konsumsi baterainya pun juga cukup hemat.
Di balik beberapa kelebihan yang sudah kami jabarkan, masih ada catatan dari rasa berkendara Cloud EV, yang mana ternyata mobil ini memiliki gejala road noise yang terdengar cukup jelas ke dalam kabin. Road noise ini akan terdengar saat mobil berjalan di kecepatan menengah hingga tinggi.
Biarpun ada gejala road noise, tapi untuk soal kekedapan kabin secara keseluruhan, terbilang lumayan. Suara angin ataupun kendaraan di sekitarnya mampu diredamnya dengan cukup baik.
Kesimpulan
Banyak cara untuk mendefiniskan sebuah kemewahan. Wuling mendefiniskan kemewahan untuk Cloud EV dengan cara memberikan kenyamanan yang lebih. Itu bisa dilihat dari kenyamanan dan kelegaan kabin Cloud EV.
Kesenangan untuk pengemudinya pun juga menjadi kemewahan lain yang disuguhkan oleh Cloud EV. Pasalnya, mobil ini punya fitur penunjang berkendara yang lengkap, dan performa yang dimilikinya pun juga mumpuni.
Serta yang tak kalah penting dan menjadi menu wajib untuk sebuah mobil listrik, Cloud EV punya jarak tempuh yang jauh, dan konsumsi baterai yang cukup hemat.
Sayangnya, fitur konektivitas hiburan terkini pada Cloud EV tidaklah lengkap. Minus sunroof atau panoramic roof pun juga menjadi catatan lain pada Cloud EV.
Seandainya Wuling Cloud EV punya fitur konektivitas hiburan yang lebih lengkap, dan punya sunroof atau panoramic roof, maka nilai kemewahan mobil ini akan semakin kuat. (GO/Gie)