GARDUOTO – Sebagai bagian dari strategi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk menghadirkan lebih banyak produk elektrifikasi ke pasar otomotif di Indonesia, pada awal semester dua tahun lalu, Suzuki meluncurkan XL7 Hybrid.
Ada dua varian XL7 Hybrid yang ditawarkan untuk konsumen, yakni Beta dan Alpha. Pastinya, varian Alpha masih jadi yang tertinggi dalam jajaran MPV Crossover andalan Suzuki ini.
Agar tampak lebih eksklusif, Suzuki pun memberikan beberapa detail baru pada XL7 Alpha Hybrid. Serta tentunya, beberapa hal yang sudah menjadi kelebihan XL7 Alpha sejak awal, masih dipertahankan pada model barunya ini.
Lebih dari itu, Suzuki XL7 Alpha Hybrid pun juga terasa lebih berenergi daripada XL7 Alpha non hybrid. Hal ini tentu dikarenakan oleh penyematan teknologi mild hybrid dari Suzuki yang bisa menyimpan tenaga dari mesin, dan kemudian menyalurkannya untuk melajukan mobil.
Makin Banyak Aksen Hitam di Eksterior
Penyematan teknologi hybrid pada XL7 Alpha juga dibarengi dengan sedikit penyegaran di eksteriornya. Tapi, penyegarannya hanya sebatas penggantian beberapa detail kecil, belum sampai facelift.
Ubahan di eksterior Suzuki XL7 Alpha Hybrid bisa kita lihat pada grilnya yang sekarang sepenuhnya berwarna hitam. Bukan cuma itu, peleknya pun sekarang juga dicat dengan warna hitam.
Walau warnanya baru, tapi motif pelek XL7 Alpha Hybrid masih sama seperti sebelumnya. Pun demikian dengan ukurannya yang masih sama dengan profil 195/60 R16. Adapun ban yang dipakainya ialah Dunlop Enasave, yang memang berorientasi pada kehematan.
Lalu untuk menunjukkan jati dirinya sebagai Suzuki XL7 termahal yang sudah mengusung teknologi hybrid, dipajang emblem hybrid pada kanan bawah pintu bagasi, dan XL7 Alpha di kiri bawah.
Perubahan di Interior Sangat Sedikit
Masuk ke kabinnya, sejenak kita akan disambut dengan suasana kabin yang sama seperti XL7 Alpha non hybrid. Tapi jika kita melihat panel di dasbor dan door trim, barulah kita temukan hal baru di kabin XL7 Alpha Hybrid.
Panel dasbor dan door trim XL7 Alpha Hybrid sekarang memakai wood panel berwarna gelap. Pemakaian wood panel ini kami nilai berhasil sedikit memberikan kesan mewah di kabinnya.
Sayangnya, hal baru yang ada di kabin varian flagship Suzuki XL7 ini hanya sebatas wood panel saja. Selebihnya, ia tetap sama seperti sebelumnya, dimana kabinnya sangat dominan dengan warna hitam, dan hanya punya sedikit material empuk.
Fitur Sedikit Bertambah
Bukan cuma mengubah sedikit detail eksterior dan interior, Suzuki juga turut memberikan beberapa fitur baru untuk XL7 Alpha Hybrid. Beberapa fitur baru tersebut diantaranya adalah auto retractable mirror, auto start/stop engine, dan cruise control.
Smart e-mirror yang sudah jadi fitur andalan XL7 Alpha sejak awal kehadirannya juga masih dipertahankan pada model terkininya.
Menariknya, smart e-mirror milik XL7 Alpha bisa menampilkan citra di depan dan belakang mobil dari kamera secara bersamaan.
Walau ada fitur yang bertambah dan dipertahankan, sayangnya hal mendasar di mobil masa kini seperti auto door lock masih belum ada di XL7 Alpha Hybrid. Maka itu, kita masih harus mengunci sendiri pintu ketika sedang berjalan.
Head unit-nya pun juga masih sama seperti sebelumnya, yang punya resolusi yang rendah, dan belum dilengkapi dengan konektivitas terkini seperti Android Auto atau Apple CarPlay.
Rasa Berkendara
Kendati mengusung teknologi hybrid yang bernama Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), namun secara teknis, XL7 Hybrid sama saja dengan yang non hybrid, di mana ia memakai mesin berkode K15B yang berkapasitas 1.462 cc yang bertenaga 103 dk pada 6.000 rpm, dan torsi 138 Nm di 4.400 rpm.
Sistem hybrid pada XL7 ditopang oleh baterai berkapasitas 12V 10Ah. Mengingat ia adalah mild hybrid, maka ia tidak bisa bekerja sendiri di EV mode, ataupun mendongkrak tenaga mesin saat mobil melaju di kecepatan tinggi.
Fungsi baterai yang ada pada XL7 adalah untuk menyimpan tenaga dari mesin, dan kemudian menyalurkannya untuk membantu akselerasi.
Baterai tersebut akan terisi secara otomatis melalui dua cara. Pertama saat kita melaju konstan di kecepatan tinggi, dan kedua dari regenerative break ketika melakukan engine brake.
Sewaktu baterai sudah dalam kondisi cukup daya untuk menyalurkan tenaga, terasa bahwa laju mobil jadi lebih halus, dan kinerja mesin seperti ‘dicekik’, yang mana itu menandakan bahwa suplai tenaga ditahan, agar tidak banyak bahan bakar yang terbuang.
Makanya saat baterai bekerja menyalurkan tenaga, putaran mesin akan bertengger di bawah 2.000 rpm. Jika ingin berakselerasi lebih cepat, kita harus menginjak pedal gas lebih dalam, dan saat itu, suplai tenaga dari baterai pun akan terhenti, sekalipun dayanya masih banyak.
Cara kerja teknologi mild hybrid yang seperti itu ternyata berdampak pada konsumsi BBM yang jadi lebih hemat, walau tentu kehematannya belum menyamai mobil-mobil hybrid yang punya baterai lebih besar.
Kesimpulan
Jangan harapkan kehematan dan tenaga yang superior khas mobil hybrid dari XL7 Hybrid. Ya, meskipun punya emhel-embel hybrid, namun teknologi hybrid yang diusung oleh XL7 hanya sebatas mild hybrid yang tidak memberikan efek signifikan terhadap performa dan efisiensinya.
Meski begitu, apa yang ditawarkan oleh Suzuki XL7 hybrid setidaknya bisa mewakilkan soal seperti apa teknologi hybrid kepada orang-orang yang ingin berkenalan dengan teknologi ini, melalui suplai tenaga dari baterainya, dan konsumsi bahan bakarnya yang sedikit lebih hemat dari mobil non hybrid.
Sebagai bonus tambahan, jika memilih Suzuki XL7 Alpha Hybrid, maka kita sudah pasti mendapatkan XL7 yang punya tongkrongan yang paling modis, serta fitur yang paling komplet.
Satu hal lagi yang tak kalah menarik, adalah harga dari Suzuki XL7 Alpha Hybrid yang senilai Rp 308.2 juta on the road Jakarta. Harga tersebut Rp 30 jutaan lebih murah daripada para pesaing sekelasnya. (GO/Gie)