GARDUOTO – Mobil listrik dari Eropa di yang dijual di Indonesia sudah pasti lekat dengan label bahwa mereka punya harga yang sangat mahal. Seperti ingin mencopot label tersebut, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) pun akhirnya menghadirkan produk EV premium yang ‘terjangkau’.
Salah satu EV dari Mercedes-Benz yang dijual di Indonesia dengan harga yang lebih bersahabat ialah EQB 250. Ia merupakan sebuah SUV full listrik yang mengambil basis dari Mercedes-Benz GLB.
Lantaran berbasis dari Mercedes-Benz GLB, maka ada banyak sekali kemiripan antara EQB 250 dengan saudaranya yang masih bermesin konvensional itu.
Salah satu kesamaan terbesar antara keduanya ialah sama-sama berkonfigurasi tiga baris bangku, sehingga ia bisa memuat tujuh orang penumpang.
Eksterior Tak Sepenuhnya Sama dengan GLB
Secara keseluruhan, siluet desain eksterior EQB 250 ini sama persis dengan GLB. Namun jika kita lihat detailnya satu-persatu, ada beberapa hal yang membedakan antara kedua mobil ini.
Dari fascia depan, EQB 25O memakai gril berwarna hitam berbentuk agak membulat yang sepenuhnya tertutup. Lalu headlamp EQB 250 juga berbentuk lonjong, beda dengan GLB yang bentuknya mengotak.
Di bagian samping, perbedaan antara EQB 250 dan GLB hanya terletak pada motif peleknya. Adapun ukuran pelek yang dipakai oleh EQB 250 ialah sebesar 18 inci dengan ban berprofil 235/55.
Mundur ke bagian buritan, satu-satunya perbedaan antara EQB 250 dengan GLB hanya ada di pemakaian lampu reflektor di bagian tengah pintu bagasi yang menyambungkan antara kedua ujung lampu belakang EQB 250.
Desain Interior Sama Persis dengan GLB
Masuk ke kabinnya, kita langsung disambut dengan suasana yang sangat familiar. Ini dikarenakan desain, detail, hingga warna interior EQB 250 secara keseluruhan sama persis dengan GLB.
Suasana kabin Mercedes-Benz EQB 250 bisa jadi kian terasa lapang berkat adanya sunroof dan moonroof. Bahkan untuk sunroof yang ada di area depan, bisa dibuka-tutup sesuka hati.
Pada GLB, fitur sunroof dan moonroof ini baru tersedia pada model facelift-nya yang baru dirilis di Indonesia pada November 2023 lalu. Untuk GLB pre-facelift, ia tidak punya fitur sunroof dan moonroof.
Pengecasan dan Jarak Tempuh
Mercedes-Benz EQB 250 menggunakan baterai berkapasitas 66.5 kWh. Dinamo elektriknya menghasilkan tenaga 190 dk yang tersalurkan ke roda depan, dan baterai dari mobil ini ditanamkan di bawah bodinya.
Menurut klaim Mercedes-Benz, SUV seven seater full listrik ini bisa punya jarak tempuh sejauh 448 km dengan baterai penuh. Tapi yang cukup mengejutkan, saat kami mengecas mobil ini hingga baterainya penuh, jarak tempuh maksimalnya justru lebih dari 500 km.
Terkait soal jarak tempuh, apabila dibawa di jalan tol dengan kecepatan konstan yang tidak terlalu tinggi sekalipun, konsumsi baterainya akan lebih cepat habis daripada pemakaian di dalam kota. Sedangkan jika kita matikan AC, range jarak tempuhnya akan bertambah hampir 20 km.
Untuk pengecasannya sendiri, dengan menggunakan fast charging berdaya 37 kW, dari sisa baterai 16%, memakan waktu hampir dua jam untuk sampai ke 100%. Sementara menurut klaimnya, hanya butuh 30 menit bila menggunakan mode DC charging 100 kW.
Rasa Berkendara
Karena kami sudah pernah berkendara dengan GLB, maka saat bertemu denga EQB 250, kami sudah tidak terlalu penasaran lagi dengan rasa berkendaranya. Sebab, kami yakin kalau rasa berkendara antara keduanya masih memiliki kemiripan.
Benar saja, begitu duduk di balik kemudi EQB 250, kami langsung mendapatkan posisi mengemudi yang benar-benar sama dengan GLB. Tapi begitu dijalankan, barulah terasa perbedaan signifikan antara keduanya.
Digerakkan oleh listrik dan punya tenaga yang lebih besar, tentu membuat EQB 250 jadi punya performa yang instan serta lebih kuat dari GLB. Maka itu, mobil ini terasa sangat mudah untuk digeber hingga kecepatan tinggi, meski muntahan tenaganya tidak memberikan sensasi yang menjambak.
Di samping soal performa yang lebih jempolan, untuk masalah kenyamanan pun, EQB 250 pun juga lebih baik karena bantingan suspensinya terasa lebih lembut daripada GLB. Hal ini bisa dikarenakan EQB 250 punya setting-an suspensi yang berbeda dari GLB, atau berkat profil bannya yang tebal.
Kesimpulan
Tak bisa dipungkiri bahwa EQB 250 memiliki banyak kemiripan dengan GLB. Meski demikian, kemiripan antara kedua SUV ini terletak pada poin-poin postif, terutama soal akomodasi.
Bukan cuma sekadar mempertahankan akomodasi, Mercedes-Benz juga meningkatkan nilai EQB 250 dengan motor listrik yang bertenaga dan punya jarak tempuh yang jauh, serta kenyamanan yang lebih baik dari GLB.
Lantas untuk soal harga, saat ini Mercedes-Benz EQB 250 dibanderol Rp 1.655 off the road. Label harga yang disandangnya menjadikannya sebagai produk EV Mercedes-Benz termurah kedua yang ada di Indonesia.
Biarpun ada embel-embel termurah, namun apa yang dimiliki oleh EQB tetaplah menarik untuk sebuah mobil listrik Mercedes-Benz. Alasannya karena ia punya akomodasi dan performa yang apik, jarak tempuh yang jauh, hingga gengsi dari sebuah Mercedes-Benz. (GO/Gie)