GARDUOTO – Semakin ramainya pasar Compact Crossover di Indonesia, akhirnya menggerakkan Toyota untuk meramaikan kelas ini. Gebrakan Toyota di segmen Compact Crossover di Indonesia dilakukan pada Mei lalu, dimana pada saat itu, mereka merilis Yaris Cross.
Kelahiran Yaris Cross di Indonesia kala itu memang sedikit mengejutkan. Karena selain memakai nama Yaris yang sudah sangat populer citranya sebagai sebuah Compact Hatchback, Yaris Cross juga datang dengan mengusung teknologi hybrid, yang mana itu merupakan satu hal yang belum dimiliki oleh semua pesaingnya di Indonesia.
Melihat nama Yaris yang dibawanya, mulanya kami mengira kalau Yaris Cross mempunyai rasa berkendara yang mirip dengan saudaranya yang berjenis hatchback itu. Tapi setelah mencobanya, dugaan kami salah besar, karena ia mempunyai rasa berkendara yang lebih dari yang kami bayangkan.
Tongkrongannya Gagah dan Proporsional
Nama Yaris boleh saja melekat dalam diri Yaris Cross. Meski demikian, bukan berarti kalau mobil ini juga memiliki desain yang serupa dengan saudaranya itu. Justru
sebaliknya, Yaris Cross punya desain yang sangat berbeda dengan Yaris hatchback.
Diciptakan sebagai sebuah Crossover, tentu Yaris Cross harus punya tampilan yang lebih gagah, dan Toyota berhasil dalam melakukan itu. Dari depan, Yaris Cross sudah terciri identitasnya sebagai sebuah Crossover berkat grilnya.
Gril yang dipakai oleh Yaris Cross bisa dibilang sebagai signature dari Crossover atau SUV Toyota masa kini, yang berdesain seperti segi lima dan memiliki ukuran yang cukup besar.
Untuk menunjang kesan gagah di fascia depannya, Toyota Yaris Cross juga memiliki desain headlamp yang meruncing di bagian ujungnya, dan diikuti pula dengan rumah foglamp yang dinamis.
Bergeser ke samping, justru kesan sporti yang lebih menonjol. Itu dikarenakan Crossover terbaru Toyota ini memakai pelek palang lima berwarna two tone berukuran 18 inci yang dibalut dengan ban OEM dari Bridgestone yang berukuran 215/55.
Pemakain ban dengan profil yang cukup tebal dan pelek yang cukup besar, berhasil membuat tongkrongan Toyota Yaris Cross jadi tampak proporsional. Apalagi, adanya over fender berwarna hitam juga turut mendongkrak kesan gagah dan proporsionalnya.
Mundur ke bagian buritan, di sini Toyota berusaha untuk membuat Yaris Cross jadi tampak sporti. Usaha yang dilakukan adalah dengan menaruh spoiler tambahan berwarna hitam di bagian tengah pintu bagasi. Hal itu seakan membuat Yaris Cross jadi seperti punya dua spoiler.
Tak hanya itu, desain lampu belakangnya pun juga dibuat dengan desain yang meruncing di bagian ujungnya. Jika dilihat sepintas, bagian buritan Yaris Cross memang tampak biasa saja. Tapi kalau kita melihatnya dari dekat, barulah tampak kalau bagian belakang mobil ini juga punya unsur sporti.
Interior Khas Toyota Modern
Masuk ke interior Yaris Cross, kita langsung akan merasa familiar. Pasalnya, desain dasbor mobil ini sepintas memang tampak mirip seperti mobil-mobil Toyota lainnya seperti Raize dan Veloz.
Tapi tak butuh waktu lama setelah kita berada di kabinnya, barulah kita sadar kalau desain dasbor dari mobil yang dirakit di pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat, ini punya perbedaan yang cukup banyak dengan kedua saudaranya itu.
Meski punya lekukan garis yang mirip seprti Raize dan Veloz, namun dasbor Yaris Cross dibuat seperti bertingkat, kisi AC-nya juga didesain asimetris, dan bagian tengah dasbornya dibuat lebih menjorok ke arah pengemudi, yang mana semua itu dilakukan demi mengejar nilai sporti.
Masih dalam upaya mengejar nilai sporti, terdapat sekat yang menutup area tuas transmisi dan penumpang depan. Hal itu seolah menyiratkan bahwa Toyota Yaris Cross adalah mobil yang tak hanya sporti, tapi juga driver oriented.
Pindah ke kokpit pengemudi, display instrument cluster hingga setirnya memang mirip dengan Raize dan Veloz. Tapi, ia punya pilihan desain cluster yang berbeda dan lebih menarik, serta setir yang lebih sporti daripada Raize dan Veloz.
Di samping punya desain yang lebih menarik dan mahal, dasbor Toyota Yaris Cross juga memakai material empuk di bagian atasnya. Tak cuma di dasbor, area door trim juga kedapatan material empuk. Serta yang cukup menarik, terdapat garis biru yang membentang dari dari dasbor area penumpang depan sampai tengah.
Pertama kali melihat garis biru tersebut, kami mengira kalau itu adalah reflektor ambient light. Tapi ternyata, itu adalah corak yang dijahit dengan bahan yang mirip
seperti benang.
Terkait soal ambient light, fitur tersebut terdapat di area door trim, dan warnanya bisa dipilih sesuai kemauan. Kami menilai penempatan ambient light di posisi
tersebut terasa kurang pas, karena saat menyala, lampunya tidak terlalu terang.
Satu lagi yang menjadi catatan kami dari interior Toyota Yaris Cross, meski punya cukup banyak material empuk, namun masih ada material plastik yang ada di kabinnya. Yang kami sayangkan dari material plastiknya adalah, ia mempunyai kualitas yang terkesan ringkih dan murah, terutama pada laci dasbor.
Akomodasi Rata-rata di Kelasnya
Nilai jual unggulan yang ditawarkan oleh kebanyakan Compact Crossover di Indonesia adalah kelegaan kabin yang baik. Hal ini tentunya tak diabaikan oleh Toyota untuk Yaris Cross.
Sewaktu kami coba duduk di belakang bangku pengemudi yang setelannya sudah kami sesuaikan dengan postur tubuh kami yang setinggi 175 cm, kami masih mendapatkan leg room sebanyak delapan jari.
Sementara untuk headroom, masih terasa cukup. Headroom yang terbilang biasa saja ini merupakan imbas dari adanya panoramic roof yang membuat bagian belakang plafon jadi lebih rendah.
Panoramic roof yang dimiliki oleh Toyota Yaris Cross terbilang sangat besar karena hampir mengambil alih seluruh atap. Tapi, panoramic roof Yaris Cross hanya bisa
dibuka tirainya saja, bukan kacanya.
Lanjut untuk akomodasi barang, bagasi Toyota Yaris Cross juga punya volume yang luas. Jika butuh ruang bagasi yang lebih luas, kita bisa melipat bangku belakangnya hingga rata lantai dengan komposisi 60:40. Privasi barang bawaan pun juga terjaga berkat adanya partisi dan jaring.
Biarpun mampu menyajikan akomodasi yang apik, namun dalam hal ini Toyota Yaris Cross bukanlah yang paling istimewa. Akomodasinya masih dalam taraf rata-rata mobil sekelasnya.
Rasa Berkendara
Inilah bagian dari Toyota Yaris Cross yang paling membuat kami penasaran. Setelah kami mencobanya, kamipun dibuat senang karena ia mempunyai rasa berkendara yang di luar bayangan kami.
Toyota Yaris Cross hybrid mengusung mesin konvensional berkubikasi 1.496 cc empat silinder segaris bertenaga 89.8 dk di 5.000 rpm dan torsi 121 Nm yang terbentang pada 4.000 – 4.800 rpm. Mesin tersebut berpadu dengan motor elektrik yang mempunyai tenaga sebesar 79.1 dk dan torsi 141 Nm.
Seperti umumnya mobil hybrid, saat dinyalakan, hanya motor elektriknya saja yang bekerja. Makanya saat berjalan, muntahan tenaganya terasa biasa saja, namun dorongan dari torsinya terasa kuat.
Begitu mobil berjalan di atas kecepatan 40 km/jam, mesin menyala untuk menyokong tenaganya. Saat mesin menyala, langsung terasa kalau mobil ini jadi lebih bertenaga, namun tetap halus.
Kenikmatan dari perpaduan tenaga mesin konvensional dan motor elektrik baru kita rasakan saat berada di jalan tol, di mana keduanya sama-sama bekerja sehingga menghasilkan tenaga yang instan.
Andai Toyota membekali Yaris Cross dengan mode berkendara, pastinya mengendarai mobil ini di kecepatan tinggi akan semakin menyenangkan. Sayangnya, fitur tersebut tidak ada di mobil ini.
Kemudian untuk soal handling, lagi-lagi kami dibuat terkesima olehnya. Karena ternyata, Toyota Yaris Cross punya manuver atau handling yang cekatan dan hampir tak ada body roll.
Hebatnya, meski punya handling yang jempolan, namun bantingan suspensi mobil rakitan anak bangsa ini tidaklah keras. Bantingan suspensinya terasa ideal, tidak keras, tapi juga tidak terlalu empuk sampai mengayun apalagi limbung.
Terakhir yang paling penting, Toyota Yaris Cross punya konsumsi BBM yang sangat impresif. Di rute dalam kota dengan kondisi lalu lintas yang normal, mobil ini bisa
mencetak konsumsi BBM hampir 1:20 km/liter. Angka tersebut hampir menyerupai konsumsi BBM sepeda motor sport bermesin 250 cc.
Kesimpulan
Hampir semua yang diberikan Toyota Yaris Cross berhasil membuat kami kagum. Sebab, mobil ini memberikan banyak hal yang secara mengejutkan lebih dari apa yang kami bayangkan di awal.
Dari semua hal yang diberikan oleh Toyota Yaris Cross, yang paling mengesankan kami adalah soal rasa berkendaranya yang layak untuk disebut sebagai salah satu yang paling menyenangkan di kelasnya. Baik soal performa atau handling yang disuguhkannya, sama-sama mampu memberikan sensasi berkendara yang menyenangkan.
Serta yang tak kalah mengagumkan, ia punya konsumsi BBM yang sangat irit. Bahkan keiritan konsumsi BBM-nya hampir bisa disetarakan dengan sepeda motor sport bermesin 250 cc.
Tapi, tetap ada catatan dan kekurangan yang kami temukan pada Toyota Yaris Cross. Seperti tidak adanya pilihan mode berkendara, dan material plastik yang terkesan murah dan ringkih.
Dua poin minus tersebut sepertinya bukanlah suatu hal yang sulit untuk dibenahi oleh Toyota. Jika kedua hal tersebut sudah teratasi oleh Toyota, niscaya Yaris Cross jadi tak punya celah kelemahan.
Sementara untuk harganya, untuk varian tertinggi seperti yang kami tes ini, harganya mendekati Rp 450 juta. Jelas, label harga tersebut menjadikannya sebagai yang termahal di kelasnya.
Tapi jika kita ingat kembali bahwa mobil ini mengusung teknologi hybrid yang mutakhir, sepertinya tak sulit untuk menerima Toyota Yaris Cross dengan label harga yang disandangnya. (GO/Gie)