GARDUOTO – DFSK sudah menyatakan strateginya untuk lebih fokus terhadap kendaraan elektrifikasi pada 2023 mendatang. Salah satu produk yang termasuk ke dalam bagian dari strateginya itu adalah DFSK Gelora E CKD.
Gelora E sendirinya sudah resmi dijual di Indonesia sejak 2021 silam. Hanya saja, mobil ini masuk ke Indonesia dalam status CBU, alias diimpor secara langsung dari negara asalnya, China.
Akibatnya, mau tak mau DFSK harus menjual Gelora E dengan harga yang tinggi, di mana saat ini, mobil listrik ini memiliki harga yang mendekati Rp 500 juta untuk tipe terbawahnya.
Agar harga mobil berjenis van ini bisa lebih murah, sehingga dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen, DFSK pun akan merakit secara lokal mobil ini, dan ditargetkan bakal meluncur di awal 2023.
“Targetnya, kita bakal mulai produksi Gelora E CKD di Januari, dan kemudian kita launching resmi di IIMS 2023 di Februari,” pungkas Ahmad Rofiqi, Head of Marketing PT Sokonindo Automobile, saat ditanyai di sela-sela Media Gathering DFSK di Ancol, beberapa waktu lalu.
Namun, Rofiqi belum bisa berbicara soal berapa kisaran harga dari DFSK Gelora E CKD, serta berapa banyak komponen dalam negeri yang akan melekat pada produk tersebut.
Saat ini, DFSK Gelora E hadir dalam dua model, yakni Blind Van yang dijual seharga Rp 484 juta, dan Minibus 7 seater dengan banderol Rp 582.1 juta on the road DKI Jakarta.
Kedua varian tersebut sama-sama dibekali baterai berkapasitas 42 kWh, yang mengasilkan tenaga sebesar 80 dk, dan memiliki jarak tempuh sejauh 300 km (GO/Gie)