GARDUOTO – Sama seperti pendahulunya, Mercedes-Benz C-Class dengan kode bodi W206 yang mengaspal di Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini, juga menjadikan C300 AMG Line sebagai varian tertingginya.
Dengan demikian, pastinya banyak yang menaruh ekspektasi yang tinggi pada C300 AMG Line W206, terutama dari para loyalis C-Class. Tentunya banyak dari mereka yang berekspektasi kalau mobil ini harus lebih baik di segala aspek dari pendahulunya.
Tingginya ekspektasi para loyalis sedan C-Class ini, ternyata belum semuanya berhasil dipenuhi oleh Mercedes-Benz. Sebab, C300 AMG Line masih memiliki poin minus, seperti absennya beberapa fitur yang ada pada C300 AMG Line W205.
Eksterior Makin Sporti
Para pecinta Mercedes-Benz mungkin sepakat kalau C-Class W206 memiliki bahasa desain eksterior khas Mercy modern. Ditambah lagi dengan statusnya sebagai produk yang menyandang nama AMG Line, sudah pasti membuat tampilan eksterior C300 AMG Line jadi sporti.
Karakter khas desain Mercedes-Benz masa kini pada C-Class W206 terpancar dari fascia depannya. Yang menarik, gril C300 AMG Line sudah memakai model Mercedes-Benz pattern yang berbentuk tiga sudut bintang dengan lapisan krom.
Sekeliling bodi dari Small Luxury Sedan Mercedes-Benz ini juga disematkan dengan body kit, dan ditunjang dengan pemakaian pelek berukuran 18 inci palang lima berwarna keabu-abuan.
Satu hal lagi yang menurut kami semakin memperkuat karakter sporti C-Class W206 adalah bagasinya yang dibuat agak pendek, sehingga membuatnya sekilas tampak seperti sebuah sedan coupe empat pintu.
Interior Mewah dan Futuristis
Berbeda dengan tongkrongan eksteriornya yang sporti, interior C300 AMG Line W206 justru terkesan futuristis dan mewah. Kesan futuristis lahir karena interior mobil ini memiliki tombol fisik yang sedikit, dan punya layar besar untuk instrument cluster dan head unit-nya.
Sementara kesan mewah timbul karena desain interiornya secara keseluruhan mirip seperti S-Class terbaru, terutama pada dasbornya. Namun, dasbor C-Class W206 dibuat lebih driver oriented karena bagian tengahnya dibuat lebih menjorok ke arah pengemudi.
Panoramic sunroof dan tirai belakang elektrik juga masih menjadi standar di C300 AMG Line W206. Uniknya, untuk membuka tutup panoramic sunroof, kita tidak perlu lagi menekan atau mencongkel tombol. Cukup dengan mencolek panelnya saja, maka panoramic sunroof-nya pun sudah bisa membuka dan menutup.
Kendati tampak futuristis dan mewah, namun Mercedes-Benz juga memasukkan sedikit unsur sporti di kabin C300 AMG Line W206 dengan memasang setir AMG terbaru dengan desain palang tiga flat bottom berbalut kulit nappa yang sangat nyaman digenggam. Bukan cuma itu, sebagian area dasbor dan konsol tengahnya juga dibalut dengan panel ala karbon.
Pemasangan panel ala karbon tersebut memang bersifat subjektif, dan tidak bisa disebut sebagai sebuah kekurangan atau kelebihan. Tapi kami menilai, kesan mewah pada kabin C300 AMG Line W206 akan lebih terpancar apabila ia memakai panel kayu berwarna gelap seperti pada C300 AMG Line W205.
Sudah Punya MBUX, dan Fitur Canggih Lainnya
Teknologi Mercedes-Benz User Experience (MBUX) akhirnya sudah menjadi standar di sebuah C-Class. Dengan adanya teknologi ini, kita bisa melakukan banyak hal melalui perintah suara dengan kata kunci ‘Hey Mercedes’.
Di samping memberikan kemudahan pengoperasian fitur, adanya MBUX juga membuat C-Class W206 jadi mempunyai pilihan tampilan instrument cluster yang baru. Bahkan, model layout instrument cluster-nya terdiri dari beberapa pilihan yang dapat kita pilih sesuka hati.
Selain MBUX, C300 AMG Line W206 juga mempunyai kamera 360 yang saat dinyalakan, akan menampilkan gambar mobil berikut dengan kondisi di sekitarnya. Hal ini tentunya sangat penting dan berguna untuk saat kita melewati jalan sempit atau parkir di lahan yang terbatas.
Menariknya, tampilan mobil di head unit bisa kita geser ke segala arah dengan hanya menyentuh layarnya. Tak cuma itu, jika kita menyalakan sein atau menginjak rem, maka dari gambarnya akan terlihat bahwa lampunya juga ikut menyala.
Satu lagi fitur yang memudahkan pengemudi ialah adanya pengaturan jok yang dapat disesuaikan dengan tinggi badan. Untuk mengaturnya, kita hanya perlu masuk ke menu Comfort, dan kemudian pilih Position Seat Automatically, setelah itu, masukkan tinggi badan kita, lalu jok dan setirnya pun langsung melakukan pengaturan secara otomatis.
Biarpun sudah dibekali dengan banyak fitur baru yang canggih, namun tetap ada beberapa hal yang cukup penting namun absen di C300 AMG Line W206. Seperti misalnya tidak ada pengaturan AC untuk penumpang belakang, dan audio Burmester juga absen. Semoga kedua fitur tersebut bisa segera dihadirkan di C300 AMG Line W206.
Akomodasi Mirip dengan W205, Tapi Lebih Nyaman
Masalah akomodasi atau kelegaan, ternyata C-Class W206 ini tak jaub beda dengan W205. Untuk soal legroom penumpang belakang, kami mendapatkan sisa sebanyak enam jari. Itu adalah sisa legroom yang didapat dari posisi mengemudi kami yang berpostur 175 cm.
Meski demikian, untuk masalah kenyamanan, W206 ini lebih baik daripada W205. Itu dikarenakan W206 memiliki bantingan suspensi yang lebih lembut daripada W205 yang relatif lebih kaku.
Pun demikian dengan akomodasi barangnya. Walau memiliki buntut yang tampak lebih pendek dari W205, namun bagasi W206 ini memiliki ruang yang memanjang di dalamnya. Hal tersebut tentu mempengaruhi kapasitas muat barangnya yang bisa menampung lebih banyak.
Performa Lebih Kencang dan Halus
Di sektor teknis, C300 AMG Line W206 memiliki kubikasi mesin yang sedikit lebih besar dari C300 AMG Line W205. Jika pendahulunya mempunyai kapasitas mesin sebesar 1.991 cc empat silinder, maka jantung pacu penerusnya ini sedikit membengkak menjadi 1.999 cc empat silinder.
Naiknya kapasitas mesin ini ternyata tak membuat tenaga mesinnya ikut terdongkrak, C300 AMG Line W206 tetap menghasilkan tenaga sebesar 258 dk. Namun, tenaga tersebut dapat diraih pada putaran 5.500 – 5.800 rpm, alias lebih rendah dari C300 AMG Line W205 yang mencapai tenaga tersebut pada putaran 5.800 – 6.100 rpm.
Kemudian Untuk torsinya mengalami kenaikan yang cukup berarti, dari sebelumnya sebesar 370 Nm, menjadi 400 Nm yang terbentang dari 2.000 – 3.200 rpm. Tenaga dan torsi tersebut tetap disalurkan ke roda belakang melalui transmisi 9G-tronic, alias otomatis sembilan percepatan.
Data dan angka tersebut ternyata tak hanya sebatas menjadi perbedaan di atas kertas belaka. Karena saat dikendarai, semua perbedaan tersebut memang nyata adanya. Bahkan perbedaannya sudah bisa dirasakan sejak kita menyalakan mesinnya.
Saat mesinnya dinyalakan, hampir tidak ada suara atau getaran yang terasa. Itu karena Mercedes-Benz C300 AMG Line W206 sudah dibekali dengan teknologi mild hybrid yang bernama EQ Boost.
Jika kita hanya membawanya berjalan di rute dalam kota yang padat, memang tidak terlalu terasa beda performanya dengan C300 AMG Line W205. Tapi saat kita menggebernya di jalan tol, barulah keluar kemampuan mesin C300 AMG Line W206 yang sesungguhnya.
Ketika kami menggebernya di jalan tol, terasa bahwa C300 AMG Line memiliki muntahan tenaga yang lebih kuat dan halus dari pendahulunya. Perpindahan giginya yang juga halus dan cepat pun membuat akselerasinya jadi makin responsif dan sigap.
Yang cukup membuat kami tercengang, saat kami menjalankannya konstan di kecepatan 100 km/jam, putaran mesinnya hanya bertengger di 1.500 rpm. Rendahnya putaran mesin di saat kita memacunya di kecepatan tinggi, memberikan rasa berkendara yang rileks.
Apalagi, nyamannya bantingan suspensi C300 AMG Line semakin menambah rasa rileks, dan membuat kita seolah terlupa kalau kita sedang berkendara di kecepatan tinggi.
Bila merasa bosan berkendara secara halus dan santun, cukup dengan menginjak pedal gas lebih dalam, maka C300 AMG Line W206 pun langsung berubah menjadi sangar. Mobil ini bisa mengeluarkan tenaganya secara spontan, namun tetap tidak mengorbankan kehalusannya.
Bahkan jika kita membawanya bermanuver yang sedikit ekstrim, mobil ini bisa dengan mudah meladeni hasrat kita itu. Yang membuatnya jadi semakin asyik untuk dibawa bermanuver adalah karena ia memiliki feedback setir yang tajam, dan sama sekali tidak limbung meski suspensinya dibuat lebih lembut.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Mercedes-Benz berhasil membuat C-Class semakin menarik. Soalnya, C-Class W206 memiliki desain eksterior yang semakin sporti, interior yang futuristis, dan dibalut cita rasa kemewahan khas brand asal Stuttgart, Jerman, ini.
Fitur yang diusungnya pun juga lengkap. Teruntuk C300 AMG Line W206, mobil ini punya fitur-fitur eksklusif yang fungsinya tidak hanya meningkatkan kemewhannya saja, tapi juga memudahkan kita saat berkendara.
Yang lebih penting dari itu, Mercedes-Benz C-Class C300 AMG Line W206 memiliki kenyamanan yang lebih baik karena suspensinya yang lebih lembut, handling yang tajam, dan performa yang semakin kuat serta halus.
Sayangnya, fitur yang cukup penting untuk memanjakan penumpang seperti pengaturan AC belakang dan audio Burmester, absen di mobil ini.
Tentunya kami berharap kalau kedua fitur tersebut dapat segera hadir lagi di Mercedes-Benz C300, supaya eksklusifitas dan kemewahan mobil ini bisa kembali maksimal. Apalagi, sekarang mobil ini punya harga on the road sekitar Rp 1.2 miliar. (GO/Gie)