GARDUOTO – Untuk memenuhi tuntutan zaman yang membuat Low MPV jadi naik kelas secara perlahan, pada November 2021 lalu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) meluncurkan Xpander facelift. Cukup banyak ubahan dan peningkatan teknologi yang terdapat pada Mitsubishi Xpander facelift, terutama pada varian tertingginya, yakni Ultimate.
Semua ubahan dan peningkatan yang terdapat di Mitsubishi Xpander Ultimate facelift, tidak hanya membuat mobil ini jadi makin segar dari segi tampilan, tapi juga memiliki rasa berkendara yang berbeda.
Perbedaan rasa berkendara yang dimiliki oleh Xpander facelift seakan menjadi bukti konkrit bahwa Mitsubishi melakukan ubahan secara serius, meski peremajaan mobil ini masih hanya sebatas facelift.
Sebanyak apa ubahan yang dialami oleh Mitsubishi Xpander Ultimate facelift, dan sejauh apa perbedaan rasa berkendaranya dari model sebelumnya? Kami akan jabarkan itu semua di sini.
Eksterior Semakin Tajam dan Gagah
Tidaklah sulit untuk mencari apa saja hal-hal baru yang ada di eksterior Mitsubishi Xpander Ultiumate facelift. Karena bisa dibilang, mobil ini mengalami ubahan yang menyeluruh di semua bagian eksteriornya.
Kita mulai dari fascia depan, Xpander facelift tampil semakin elegan dan sporti karena grilnya memiliki lekuk yang lebih tajam, dan diikuti dengan lampu DRL bermotif baru yang atraktif, serta headlamp T-Shape.
Di samping, ubahan yang paling mencolok tentu ada pada peleknya. Selain memiliki motif baru, diameter pelek Xpander Ultimate facelift juga naik dari 16 jadi 17 inci. Meningkatnya diameter pelek inilah yang akhirnya berimbas pada meningginya ground clearance, serta menjadikan tongkrongannya makin gagah.
Kemudian di belakang, rearlamp-nya juga menganut motif T-Shape seperti headlamp-nya. Selain itu, model bumper belakangnya juga mendapat desain baru, dengan lampu reflektor vertikal.
Mesin Sama, Girboks Beda
Beralih ke sektor teknis, Mitsubishi Xpander facelift masih menggunakan mesin yang sama seperti sebelumnya, yakni yang berkode 4A91 berkapasitas 1.5 L empat silinder yang bertenaga 103 dk di 6.000 rpm, dan torsi 141 Nm pada 4.000 rpm.
Tenaga dan torsi tersebut tetap disalurkan ke roda depan, namun penyalurannya tidak lagi dilakukan oleh transmisi otomatis konvensional empat percepatan, melainkan CVT.
Transmisi CVT dengan mesin lama Xpander bukanlah sebuah kombinasi yang buruk. Justru, pemakaian transmisi model sabuk baja ini membuat penyaluran tenaganya jadi lebih halus, hingga hemat BBM.
Setelah menggunakan transmisi CVT, tidaklah sulit bagi Xpander facelift untuk meraih konsumsi BBM dalam kota di atas 1:12 km/liter. Angka tersebut jelas lebih hemat daripada Xpander sebelum facelift.
Interior Makin Berkelas
Masuk ke kabinnya, kami hampir dibuat pangling. Sebab, interior Mitsubishi Xpander facelift mengalami ubahan yang cukup signifikan, terutama pada dasbornya.
Dasbor Mitsubishi Xpander facelift kini memiliki desain yang mengotak, yang membuatnya tampak lebih berkelas. Bukan hanya karena desainnya saja, hal lain yang membuat dasbor Xpander facelift jadi lebih berkelas ialah adanya material empuk, dan sedikit sentuhan panel kayu khusus di varian Ultimate ini.
Belum berhenti sampai di situ, lingkar kemudinya juga mendapatkan desain baru dan dibalut dengan kulit. Tak ketinggalan, Low MPV kebanggaan Mitsubishi ini juga mendapatkan head unit baru bermodel floating dengan ukuran yang lebih besar dari sebelumnya.
Di luar area dasbor dan kokpit, peningkatan lainnya di kabin Xpander Ultimate facelift ini terdapat pada door trim-nya, yang sudah dibalut bahan kulit seperti di dasbornya.
Meski terdapat material kulit di dasbor dan door trimnya, sayangnya seluruh jok Xpander Ultimate facelift ini masih memakai bahan kain. Selain itu, Warna interior Mitsubishi Xpander facelift termahal ini juga masih sama seperti model sebelum facelift-nya, yakni krem.
Fitur-fitur Baru
Aneh rasanya jika Mitsubishi tidak melengkapi semua ubahan di Xpander Ultimate facelift dengan fitur-fitur baru. Dalam hal ini, Mitsubishi tentunya sudah menyematkan beberapa fitur yang benar-benar baru untuk Xpander Ultimate facelift.
Salah satu fitur baru yang paling mencolok di Xpander Ultimate facelift adalah electric parking brake yang sudah dilengkapi dengan auto hold.
Selain itu, layar MID di bagian instrument cluster juga mendapatkan ukuran yang lebih besar, serta AC digital single zone juga sudah jadi standar pada Mitsubishi Xpander Ultimate facelift
Lalu ada lagi fitur auto start stop engine, yang bisa mematikan mesin secara otomatis dalam kondisi lalu lintas macet. Kami yakin fitur inilah yang turut berperan penting menjadikan Xpander facelift menjadi lebih hemat BBM dari model terdahulunya.
Rasa Berkendara Beda
Inilah bagian yang membuat kami jadi sangat penasaran dengan Mitsubishi Xpander Ultimate facelift, dan setelah menjajalnya, kami pun merasa puas dengan rasa berkendaranya.
Naiknya ground clearance memberikan efek langsung terhadap posisi mengemudinya yang juga turut meninggi. Kondisi ini memberikan rasa percaya diri saat berkendara, dan juga menambah baik visibilitas ke depannya.
Sesudah dibuat terkesan dengan posisi mengemudinya sekarang, kami pun langsung menajalankan mobil Xpander Ultimate facelift, dan tak membutuhkan waktu lama, perbedaan rasanya pun langsung bisa kami rasakan.
Di tarikan bawah, muntahan tenaga Xpander facelift masih terasa agresif seperti model sebelumnya yang menggunakan transmisi otomatis konvensional empat percepatan. Tapi saat kita menginjak gasnya semakin dalam, barulah terasa perbedaan yang sesungguhnya.
Di kecepatan tinggi hingga menengah, terasa kalau Xpander facelift dengan transmisi CVT punya nafas yang lebih panjang. Hal itu tentu membuatnya mampu berakselerasi dengan lebih cepat.
Khasnya sebuah transmisi CVT, penyaluran tenaganya pun juga terjadi secara halus. Bahkan kinerja CVT yang diusungh Xpander facelift pun juga terbilang cukup responsif. Hebatnya lagi, meski digeber hingga kecepatan tinggi, namun CVT-nya tetap bisa konsisten menjaga putaran mesinnya.
Lantas untuk masalah kenyamanan, sejalan dengan meningkatnya ground clearance dan ukuran ban, pastinya itu berpengaruh terhadap bantingan suspensinya.
Jika dibandingkan dengan Xpander Ultimate terdahulu, bantingan suspensi Xpander Ultimate facelift memang terasa sedikit lebih kaku. Meski begitu, jika dibandingkan dengan pesaing sekelasnya, bantingan Xpander Ultimate facelift tetap merupakan salah satu yang ternyaman.
Di sisi lain, bantingan suspensi Xpander Ultimate facelift yang lebih kaku ini memberikan dampak positif terhadap handling-nya, serta body roll-nya yang juga jadi lebih minim.
Pendek kata, pemakaian transmisi CVT, dan segala ubahan di kaki-kaki Mitsubishi Xpander Ultimate facelift, berhasil membuat mobil ini jadi lebih menyenangkan untuk dikendarai.
Kesimpulan
Menyandang status sebagai varian tertinggi, membuat Mitsubishi sadar kalau mereka perlu membuat Xpander Ultimate menjadi lebih atraktif dan eksklusif dari tipe-tipe lain di bawahnya. Kami menilai, Mitsubishi sudah berhasil dengan itu.
Karena dari segi tampilan, Xpander Ultimate facelift tampil sebagai yang paling gagah dan berkelas berkat ground clearance-nya yang tinggi, dan pelek berukuran 17 inci.
Interiornya juga tampak lebih mewah berkat dasbor dengan desain yang baru, serta adanya beberapa material empuk. Walau memang untuk joknya, masih memakai bahan kain.
Rasa berkendara yang ditawarkannya pun juga semakin menyenangkan berkat penggunaan transmisi CVT, yang juga turut membuatnya jadi lebih hemat BBM. Tak hanya itu, handling mobil inipun juga lebih baik dari pendahulunya.
Menilik semua ubahan dan peningkatan yang dialami oleh Mitsubishi Xpander Ultimate facelift, tak aneh rasanya kalau mobil ini masih bisa konsisten menjadi varian Xpander terfavorit, sekaligus mobil yang paling laris di kelasnya. (GO/Gie)