GARDUOTO – Suzuki XL7 memang bukan lagi mobil yang benar-benar baru. Sebab, XL7 sudah mengaspal di Indonesia sejak 25 Februari 2020. Dengan kata lain, mobil ini sudah berusia dua tahun lebih.
Seiring dengan bertambahnya umur XL7, satu per satu kompetitornya di kelas MPV Crossover pun perlahan mulai mengalami peremajaan. Berbeda dengan para pesaingnya, Suzuki XL7 justru masih belum mengalami pembaharuan yang berarti sampai hari ini.
Meski demikian, keputusan Suzuki untuk tidak buru-buru meremajakan XL7 sepertinya tidaklah salah. Sebab, dengan segala hal yang dimilikinya saat ini, saudara sebasis All New Ertiga ini masih sangat kompetitif di kelasnya.
Maka itu, melalui artikel review ini, kami akan jabarkan alasan kenapa Suzuki XL7 ini masih sangat kompetitif dan tetap menjadi penantang yang sangat serius di kelasnya.
Eksterior Beraura Maskulin
Tak bisa dibantah bahwa desain eskterior Suzuki XL7 bagai pinang dibelah dua dengan All New Ertiga. Tapi, tetap ada beberapa perbedaan detail yang cukup signifikan antara keduanya di bagian eskterior.Perbedaan detail paling jelas yang terdapat di eksteriornya tentu ada pada fascia depannya, yang terdiri dari gril, headlamp, dan bumper depan.
XL7 mempunyai gril yang berbentuk persegi lima dengan garis tebal berlapis krom di bagian tengahnya. Gril tersebut juga tampak menyambung dengan headlamp-nya yang berbentuk lancip di ujungnya, dan memiliki DRL di dalamnya. Bumper depan dengan garnish berwarna silver di bawahnya, juga menjadi pelengkap aura maskulinnya.
Aura maskulin pada XL7 berlanjut hingga ke bagian sampingnya. di mana pada bagian ini, terdapat roof rail, fender berwarna hitam, garnish warna silver di bagian bawah samping, hingga ban berukuran 195/60 R16.
Pindah ke belakang, justru kesan sporti yang lebih kuat terpancar. Itu karena bagian atas pintu bagasinya dicat warna hitam, bumper belakang dengan garnish dan foglamp yang berdiri tegak, lis krom di sekitar dudukan plat nomor, hingga roof spoiler hitam. Khusus untuk varian Alpha yang merupakan tipe tertingginya, terdapat emblem Alpha di bagian kiri bawah pintu bagasinya.
Interior Bernafas Sporti
Berbeda dengan eksteriornya yang lebih condong bergaya maskulin, interior Suzuki XL7 justru terasa sporti. Alasannya adalah karena kabinnya sangat dominan dengan warna hitam.
Setir yang dipakainya juga bermodel flat bottom yang berlapis kulit yang nyaman digenggam. Selain terasa sporti, hal tersebut juga memunculkan kesan mahal saat mengendarai XL7. Dasbor yang digunakan memiliki desain yang sama persis dengan All New Ertiga. Agar terasa lebih istimewa, Suzuki memberikan sentuhan ala karbon pada dasbor XL7.
Masih dari area sekitar dasbor, tampilan instrument cluster XL7 juga turut menyumbangkan aura sporti yang berasal dari pemilihan warna hitam, abu-abu, dan merah di latar belakang speedometer dan odometernya.
Walau aura kabinnya terasa menyenangkan, namun di interior XL7, masih terdapat banyak material plastik. Tapi mengingat ini adalah sebuah mobil yang berbasis dari Low MPV, rasanya kita tak perlu protes akan hal itu. Sebab hal serupa juga dialami oleh para pesaingnya.
Akomodasi Rata-rata
Soal akomodasi, boleh dibilang Suzuki XL7 ini memiliki kelegaan rata-rata di kelasnya, tidak terlalu istimewa, namun juga sama sekali tidak sempit.
Saat kami yang berpostur 175 cm duduk di belakang bangku pengemudi yang sudah disesuaikan dengan posisi mengemudi ideal kami, tersisa legroom sebanyak 4-5 jari. Walau kelegaan legroomnya masih dalam taraf rata-rata, tapi headroom yang kami dapatkan sangat lega dan melimpah.
Untuk akomodasi barang, XL7 juga dapat diandalkan. Soalnya, bangku baris ketiga mobil ini bisa dilipat rata lantai, dengan tinggi lantai bagasi yang tergolong pas. Dengan begitu, kita bisa memasukkan lebih banyak barang ke bagasi, dengan akses yang tidak sulit.
Fitur Smart E-Mirror
Satu fitur bawaan yang hanya ada pada XL7 Alpha ialah Smart E-Mirror. Ini sejatinya adalah kaca spion tengah yang bisa memberikan sudut pandang lebih luas, baik di belakang maupun depan.
Citra yang tampil di Smart E-Mirror ini bersumber dari kamera, dan dapat direkam. Dengan kata lain, Smart E-Mirror ini punya fungsi yang serupa dengan dashcam.
Setelah selesai merekam, hasil rekaman dari Smart E-Mirror ini bisa ditayangkan di kaca spion tengahnya. Bahkan, kita juga bisa mencabut memorinya jika ingin memutar rekamannya di perangkat lain.
Performa Mumpuni
Di sektor teknis, Suzuki XL7 juga menggunakan mesin berkode K15B yang mempunyai kapasitas asli sebesar 1.462 cc empat silinder segaris. Mesin tersebut mampu memuntahkan tenaga sebesar 103.3 dk di 6.000 rpm, dan torsi 138 Nm pada 4.400 rpm.
Di atas kertas, besaran tenaga yang dihasilkannya berada dalam rentang rata-rata mobil sekelasnya. Tapi ketika kita memacunya, barulah terasa kemampuan sebenarnya dari mesin yang diusungnya.
Unit tes yang kami pakai adalah yang bertransmisi otomatis konvensional empat percepatan. Memang, penyaluran tenaganya tidak sehalus CVT seperti yang yang sudah banyak dipakai oleh para kompetitornya. Tapi di sisi lain, hal ini justru memberikan sedikit keuntungan buat XL7.
Untuk tarikan bawah saat kita membuka gas dari mobil dalam keadaan diam, responsnya memang tidak secepat Mitsubishi Xpander Cross saat mobil tersebut masih menggunakan transmisi otomatis konvensional. Namun ketika sudah memasuki kecepatan menengah, di sinilah XL7 menunjukkan kebolehannya.
Sewaktu mulai memasuki kecepatan menengah, mesinnya terasa seperti menyalurkan tenaga dengan cepat. Hal inilah yang membuat XL7 terasa cukup menyenagkan untuk dibawa berakselerasi, terutama di jalan tol.
Hebatnya lagi, mesin tersebut seakan punya nafas yang panjang. Jantung pacunya mampu menjaga putaran mesin tetap stabil di saat sudah mencapai kecepatan tinggi. Bahkan, transmisinya pun juga bekerja dengan cukup halus, nyaris tak ada entakan yang terasa saat melakukan perpindahan gigi.
Kenyamanan Jempolan
Berbasis dari All New Suzuki Ertiga yang terkenal nyaman, membuat XL7 juga memiliki kenyamanan yang tak jauh beda dengan saudaranya tersebut.
Kalau dibandingkan dengan All New Ertiga, bantingan XL7 memang terasa sedikit lebih kaku. Hal itu kami nilai sangat wajar mengingat XL7 dibangun untuk menjadi sebuah MPV Crossover, yang mana mobil jenis ini umumnya memiliki setelan suspensi yang lebih rigid demi mengejar stabilitas.
Iya, bantingan suspensi XL7 memang lebih sedikit lebih kaku dari All New Ertiga. Tapi kalau kita bandingkan dengan rival sekelasnya, boleh dibilang bantingan suspensi XL7 ini adalah salah satu yang terbaik dan ternyaman.
Jalanan bergelombang atau berlubang, bisa dilewati oleh XL7 tanpa banyak mengorbankan kenyamanan awak kabin. Lantas saat dipacu di jalan tol dengan kecepatan tinggi, mobil ini tetap stabil.
Di samping faktor suspensi, satu hal lagi yang menambah kenyamanan XL7 adalah kekedapan kabinnya. Tidak ada suara angin atau ban yang terdengar jelas ke dalam kabin saat kita memacunya di kecepatan tinggi. Suara kendaraan di sekitar pun juga mampu diredam dengan baik. Atas dasar itulah kami berani bilang kalau XL7 merupakan salah satu mobil dengan kekedapan
kabin terbaik di kelasnya.
Kesimpulan
Benar, usia Suzuki XL7 memang sudah dua tahun lebih, dan ia belum mendapatkan ubahan yang berarti seperti facelift. Kendati begitu, dengan segala hal yang dimilikinya, mobil ini masih sangat kompetitif dan mampu berbicara banyak di kelasnya.
Desain eksterior yang maskulin dan masih belum terkesan kuno, seolah bisa menutup mata kita akan usianya. Bermodal tongkrongan yang maskulin, rasanya tak sulit bagi siapapun untuk menyukai tampilan luar XL7.
Fitur yang diusungnya juga masih tergolong lengkap. Bahkan sampai saat ini, lawan-lawan XL7 yang sudah mengalami facelift atau pergantian model, masih belum ada yang punya fitur sejenis Smart E-Mirror yang ada pada XL7 Alpha.
Performanya pun juga boleh diadu karena ia bisa diajak berlari kencang tanpa kehabisan nafas saat digeber di kecepatan tinggi. Transmisi otomatisnya memang masih konvensional, namun kinerjanya cukup halus. Bantingan suspensi serta kekedapan kabin Suzuki XL7 merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya. Singkatnya, mobil ini punya kenyamanan yang baik.
Terakhir dan yang paling penting adalah harganya yang sangat menarik. Untuk Suzuki XL7 Alpha A/T seperti yang kami tes ini, sekarang dibanderol Rp 290.1 juta on the road DKI Jakarta. Label harga tersebut menjadikannya sebagai MPV Crossover termurah di Indonesia.
Sebagai perbandingan, pesaing terdekat Suzuki XL7 seperti All New Honda BR-V dan Mitsubishi Xpander Cross, untuk tipe tertingginya sudah mulai mendekati Rp 350 juta.
Jadi, sepertinya sudah jelas kenapa Suzuki XL7 bisa masih sangat kompetitif dibanding pesaingnya meski belum mendapatkan peremajaan. Karena dengan harga yang miring, XL7 mampu memberikan banyak hal yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen di segmen ia bermain. (GO/Gie)