GARDUOTO – Meskipun krisis ekonomi dan kesehatan yang berkepanjangan telah memengaruhi industri ban secara global, pada Kamis (19/8/2021) kemarin, PT Goodyear Indonesia Tbk mengumumkan penghasilan totalnya sebesar USD 108,268,268 (sekitar Rp 1.559 triliun) untuk tahun fiskal yang berakhir di 31 Desember 2020.
Hasil ini mayoritas berasal dari hasil penjualan unit ban Komersial dan konsumen pada segmen aftermarket (pasar ban pengganti) dan OE (Original Equipment – penjualan pada produsen kendaraan).
Sebelumnya, Goodyear Indonesia mengalami penurunan pada volume penjualan seluruh unit bisnis dan OE yang kemudian diatasi dengan gemilang melalui akuisisi bisnis baru untuk sektor unit yang sama.
“Pada 2020, kami telah memenangkan beberapa bisnis baru untuk bisnis konsumer dan segmen komersial termasuk untuk kendaraan penumpang dan segmen truk di bisnis OE, meluncurkan tiga ban baru dan dua ban untuk lite truck yang berdaya pakai tinggi, serta Eagle F1 Sport untuk penggemar mobil sport,” beber Hui Yun, Presiden Direktur PT Goodyear Indonesia Tbk, yang dikutip dari keterangan resminya.
Berbarengan dengan diumumkannya penghasilan Goodyear di 2020 pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2021, PT Goodyear Indonesia Tbk juga menunjuk Hui Yun, sebagai Presiden Direktur baru menggantikan Randeep Singh Kanwar.
Faktor lain yang menjadi pemicu tingginya penghasilan Goodyear Indonesia di 2020 adalah karena pada tahun lalu, produsen ban asal Amerika Serikat ini juga melakukan perluasan ekspor produknya ke Bangladesh.
Sebagai langkah untuk mengejar pertumbuhan di 2021, Goodyear Indonesia juga telah memfokuskan pada kesejahteraan karyawannya, serta mendukung Pemerintah untuk memerangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Dalam situasi sulit saat ini, kami tidak hanya berfokus pada upaya mempertahankan bisnis, tetapi juga melakukan yang kami bisa untuk menghentikan penyebaran Covid-19 setidaknya di lingkungan kami sendiri.”
“Di sisi konsumer, kami memberlakukan juga Zero-Contact-Drop-Off program, sehingga pelanggan tetap bisa melakukan kegiatan bengkel, balancing dan spooring ban termasuk pembayaran tanpa harus melakukan kontak dekat,” kata Wicaksono Soebroto, Head of Communications Goodyear Indonesia. (GO/Gie)