GARDUOTO – Pada Februari lalu, PT Honda Prospect Motor (HPM) merilis CR-V facelift. Ini merupakan facelift pertama dari generasi kelima CR-V, yang pertama kali hadir di Indonesia pada 2017 silam
Seperti umumnya sebuah mobil yang mendapat facelift, CR-V kedapatan beberapa detail baru di eksterior dan interior yang membuatnya tampak segar dan lebih elegan.
Bukan cuma detail yang mempercantik tampilan, Honda juga menyematkan teknologi Honda SENSING pada CR-V facelift. Honda SENSING merupakan perangkat yang berisi sederet fitur penunjang keselamatan. Fitur Honda SENSING ini hanya terdapat pada varian Prestige, yang notabene adalah tipe termahal CR-V.
Lantas, apa saja ubahan yang terdapat pada CR-V Prestige facelift, apa saja isi dari perangkat dan kinerja dari Honda Sensing, dan bagaimana rasa berkendaranya? Simak artikel review ini sampai akhir untuk mengetahuinya.
Eksterior
Walau secara kasat mata ubahannya tampak minimalis, namun tidaklah sulit untuk menemukan detail-detail baru pada Honda CR-V facelift di bagian eksteriornya.
Kita mulai dari depan, model gril bagian atas yang tebal tetap dipertahankan. Namun bedanya, kini grilnya dilaburi warna hitam, tidak lagi dengan aksen krom seperti model sebelumnya. Sementara gril bawahnya sekarang memakai model honey comb, bukan lagi garis lurus.
Turun lagi ke bawah, kita langsung menemukan model bagian bumper bawah yang baru. Kalau sebelumnya bagian bawah bumpernya membentuk garis lurus, sekarang garisnya ditarik ke atas, yang membuat modelnya jadi tampak seperti hexagonal.
Satu lagi ubahan di bagian depan Honda CR-V turbo Prestige facelift adalah lampu seinnya. Lampu sein depannya kini menganut model sequiential, yang nyalanya membentuk pola tarikan garis.
Pindah ke bagian samping, satu-satunya ubahan yang terdapat di sini hanyalah peleknya. Pelek yang digunakan sekarang memiliki motif baru dengan warna glossy berukuran 18 inci.
Di bagian belakang, ubahannya hanya meliputi mika lampu belakang yang dibuat lebih gelap, dan model rumah knalpot yang sekarang berbentuk segi lima, bukan lagi lingkaran.
Mesin
Honda sama sekali tidak melakukan ubahan di sektor teknis. CR-V turbo facelift tetap dicekoki mesin berkapasitas 1.5L turbo VTEC empat silinder yang mempunyai tenaga sebesar 187 dk di 5.600 rpm, dan torsi 240 Nm pada 2.000 – 5.000 rpm. Tenaga dan torsi itu disalurkan ke roda depan melalui transmisi CVT.
Interior
Kesan familiar langsung terasa saat memasuki kabin Honda CR-V facelift. Sebab, desain interiornya tidak berubah dari sebelumnya, dan warna kabinnya pun juga masih didominasi warna hitam dengan sentuhan panel kayu di beberapa bagian seperti dasbor, door trim, dan konsol tengah.
Hal tersebut sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk. Pasalnya, kabin Honda CR-V generasi kelima ini mempunyai aura yang mewah, yang dapat membuat penghuni kabin jadi betah berlama-lama di dalamnya.
Jangan lupakan kalau Honda CR-V turbo Prestige punya panoramic sunroof. Adanya panoramic sunroof tentu mampu mendongkrak kesan mahal, dan menambah aura lapang pada kabin Medium SUV ini.
Honda SENSING
Ini dia teknologi yang paling dibanggakan oleh Honda CR-V Prestige facelift. Karena selain membuatnya jadi makin berkelas, adanya perangkat Honda SENSING juga membuat CR-V Prestige facelift jadi kian aman dan canggih.
Di dalam perangkat Honda SENSING, terdapat sejumlah fitur penunjang keselamatan seperti Collision Mitigation Braking System (CMBS), Forward Collision Warning (FCW) Integrated with CMBS, Lane Keeping Assist System (LKAS) dan Road Departure Mitigation (RDM), Lane Departure Warning (LDW), Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow (LSF) serta Auto High Beam.
Collision Mitigation Braking System (CMBS) berfungsi untuk menghentikan kendaraan saat mundur apabila terdapat objek seperti mobil atau tembok di belakang. Jika sudah dianggap terlalu dekat dengan objek di belakang, maka mobil tidak akan bergerak, meskipun gas diinjak dalam.
Forward Collision Warning (FCW) Integrated with CMBS, mempunyai peran untuk memberikan peringatan apabila jarak kita dengan kendaraan di depan sudah dekat. Jika sudah dianggap dekat, maka akan muncul peringatan berupa gambar berwarna orange di speedometer. Peringatan itu dimunculkan sebagai pengingat untuk cepat melakukan pengereman.
Lane Keeping Assist System (LKAS) dan Road Departure Mitigation (RDM) berperan untuk menjaga kendaraan supaya tetap berada di jalur yang terdeteksi. Ketika mobil mulai keluar dari marka jalan, setir akan bergetar dan disertai sinyal visual.
LKAS tidak bekerja jika pengendara tidak menempelkan tangannya di roda kemudi atau gagal untuk mengemudikan mobil. Seluruh kontrol kendaraan sepenuhnya berada di tangan pengemudi.
Lane Departure Warning (LDW) punya fungai untuk mengingatkan kita buat mengembalikan mobil kembali ke jalurnya, apabila terdeteksi keluar jalur tanpa menyalakan sein lebih dulu. LDW akan bekerja dan memberikan peringatan apabila garis marka jalannya terbaca jelas.
Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow (LSF) mampu mengurangi kecepatan, bahkan menghentikan mobil meskipun pengendara tidak menginjak pedal rem ketika mendeteksi kendaraan di depan melambat atau berhenti. Saat kendaraan di depan menepi atau jalur kosong, mobil akan kembali ke kecepatan yang disetel dari awal.
Sedangkan Auto High Beam mempunyai kinerja untuk menyesuaikan tingkat kecerahan headlamp secara otomatis. Jika kondisi jalan gelap, maka lampu akan jadi lebih terang. Tapi jika kita berpapasan dengan kendaraan lain dari arah lawan, maka tingkat kecerahannya akan berkurang.
Untuk menyalakan Auto High Beam, kita hanya perlu menempatkan lampu di posisi auto pada tuas sebelah kanan. Setelah diposisikan di auto, maka sistem akan bekerja dengan sendirinya.
Sayangnya, Blind Spot Monitoring (BSM) tidak termasuk ke dalam perangkat Honda SENSING. Padahal, fitur yang memberi peringatan datangnya kendaraan dari area blind spot ini cukup berguna di Indonesia, yang mana banyak pengendara motor yang berkendara secara ugal-ugalan.
Fitur-fitur Baru Lainnya
Bukan cuma Honda SENSING, Honda CR-V turbo Prestige facelift ini juga dibekali dengan sederet fitur baru yang membuatnya jadi kian canggih. Apa saja sih fitur-fitur baru yang ada pada varian tertinggi CR-V ini?.
Tidak mau kalah dengan Civic turbo(sedan dan hatchback), All New Accord, dan City Hatchback, CR-V Prestige facelift sekarang juga mempunyai fitur remote start engine.
Dengan adanya remote start engine, kita bisa menyalakan mesin hanya melalui remote. Cara mengoperasikannya pun mudah, yakni dengan menekan tombol kunci, setelah itu kita tekan tombol bergambar lingkaran selama beberapa detik, dan mesin pun menyala.
Walaupun mesin sudah menyala, namun untuk masuk ke mobil, kita tetap perlu membuka kunci pintu. Setelah masuk mobil, kita pun harus menginjak rem dan menekan tombol start engine supaya mobil bisa berjalan.
Oh iya, kalau kita menyalakan mesin lewat remote start engine, AC pun juga ikut menyala, sehingga saat kita masuk mobil, suhu di kabin sudah lebih sejuk. Sayangnya, remote start engine ini tidak bisa digunakan untuk mematikan mesin.
Buat pengemudi, mereka akan disuguhkan dengan instrument cluster full digital yang informatif. Bagian paling atas instrument adalah takometer, tepat di bawahnya ada speedometer, dan ada pula informasi sisa jarak tempuh yang langsung terpampang di bagian paling bawah.
Head unit yang digunakan juga baru. Memang, ukurannya mengecil dari delapan jadi tujuh inci. Tapi Honda mengkompensasi mengecilnya ukuran layar tersebut dengan meningkatkan resolusinya. Layar tujuh inci milik Honda CR-V facelift memiliki kecerahan yang cukup baik, dan tidak buram saat terpapar matahari.
Selain itu, saat kita mundur, maka garis yang ada di layar akan mengikuti pergerakan setir. Ini adalah ubahan kecil yang kami suka karena cukup membantu saat melakukan parkir atau mundur, terutama di lahan yang terbatas.
Satu lagi fitur baru yang cukup berguna yang ada pada CR-V Prestige facelift adalah kick sensor tailgate. Adanya fitur ini membuat kita bisa membuka pintu bagasi dengan hanya menendang bagian bawah bumper belakang.
Agar pintu bagasinya terbuka dengan tendangan, pastikan remote-nya berada dalam genggaman kita. Karena jika remote-nya berada jauh dari genggaman, pintu bagasi tidak akan bisa dibuka dengan tendangan, meskipun mobil dalam keadaan tidak terkunci.
Rasa Berkendara
Lantaran masih memakai mesin dan transmisi yang sama, maka tidak ada perbedaan rasa berkendara antara Honda CR-V Prestige facelift dengan model sebelum facelift.
Di putaran bawah, mobil ini terasa cukup responsif. Tapi saat sudah berada di kecepatan menengah menuju atas, ada sedikit lag yang terasa. Maklum, ini adalah mobil yang berturbo.
Ketika lag tersebut hilang, tenaganya pun datang dengan spontan, yang membuatnya mudah untuk mencapai kecepatan tinggi dalam waktu singkat. Menariknya, saat sudah mencapai kecepatan tinggi, saluran tenaganya terasa halus, tidak seagresif di putaran bawah.
Kami yakin hal ini terjadi karena penggunaan transmisi CVT yang memang berorientasi pada kehalusan dan efisiensi. Buktinya, ketika kami melajukan mobil ini di kecepatan yang lebih dari 80 km/jam, mesinnya tetap bermain di putaran rendah.
Bahkan saat kami berjalan konstan di kecepatan 80 km/jam di rute dalam kota dengan mode ECON, putaran mesinnya hanya berkitir di angka 1.600 rpm. Cukup impresif mengingat kecepatan kami yang tidak bisa dibilang pelan.
Namun memang harus kami akui, pada mode ECON, respons gas jadi terasa lebih berat, yang membuat mobil seolah malas untuk berlari. Makanya saat berkendara di mode ECON, kita perlu sedikit sabar kalau mau mencapai kecepatan tinggi.
Lain cerita saat di mode Sport, di sini respons mesin dan gas terasa lebih agresif, serta lag turbo pun lebih minim. Bukan cuma itu, bobot setir pun juga tambah berat, demi mengimbangi performa dan handling.
Suspensi Honda CR-V terbilang firm, tidak kaku, namun juga tidak terlalu empuk sampai mengayun. Maka itu, mobil ini mempunyai body roll yang sangat minim, dan handling yang bagus untuk ukuran mobil sekelasnya.
Namun di balik keasyikan berkendaranya, kami tak dapat menampik kalau masalah road noise masih ditemukan pada CR-V facelift. Suara gesekan ban itu terdengar ke dalam kabin saat kita berjalan konstan di kecepatan 60 km/jam ke atas.
Seandainya tak ada masalah road noise pada CR-V facelift, mengendarai SUV kebanggaan Honda ini pasti akan semakin menyenangkan.
Kesimpulan
Terus terang, kami senang dengan segala ubahan dan kemajuan yang ada pada Honda CR-V turbo Prestige facelift. Sekarang mobil ini tidak hanya tampak elegan secara tampilan, tapi juga lebih canggih berkat adanya Honda SENSING.
Minimnya ubahan di interior dapat kami tolerir karena desain kabin mobil ini yang didominasi warna hitam dengan sentuhan panel kayu di beberapa bagiannya masih tampak berkelas, dan belum ketinggalan zaman.
Mengendarai Honda CR-V facelift juga terasa menyenangkan karena mobil ini punya penyaluran tenaga yang halus, bantingan suspensinya pas, dan handling-nya pun bagus.
Hanya saja, kami menyayangkan masih adanya road noise pada CR-V facelift. Jika tidak ada masalah ini, maka CR-V pun akan semakin mendekati kata sempurna. (GO/Gie)