GARDUOTO – Hino yang telah berkiprah selama 26 tahun di Indonesia sebagai pemain utama dalam kendaraan komersial pertama yang mengembangkan teknologi common rail di dunia.
Saat ini, Hino Indonesia yang merupakan salah satu basis produksi Hino di dunia, tercatat sebagai merek kendaraan komersial di Indonesia yang melakukan ekspor kendaraan utuh atau Completely Build Up (CBU) untuk kategori kendaraan komersial truk dan bis (Light Duty).
Hino Indonesia telah melakukan ekspor kendaraan utuh sejak tahun 2010 sampai dengan saat ini, dengan truk yang di ekspor ke berbagai negara di ASEAN dan Amerika Latin.
Terutama yang sudah standar emisi Euro 4 yang bermesin common rail ke Filipina dan Vietnam.
Masato Uchida, President Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan dalam fase Hino Road to Euro4 saat ini, berbagai pengembangan kendaraan telah kami lakukan sebagai pemain utama bus dan truk di Indonesia.
“Hal ini untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro4 tahun depan,” tegasnya.
Di Indonesia sendiri, Hino memperkenalkan teknologi mesin common rail sejak tahun 2012. Saat ini beberapa model truk dan bus Hino yang bermesin common rail sudah menjadi andalan para pebisnis di Indonesia Seperti Hino Ranger FM 285 JD untuk dump, Ranger FL 245 JN dan FM 350 TH untuk cargo dan Hino bus RN 285.
Dimana kendaraan – kendaraan ini sudah menggunakan sistem akumulator tekanan bahan bakar yang disebut common rail. yaitu bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar oleh injektor yang dikontrol secara elektronik.
Kerja injector menentukan jumlah dan waktu bahan bakar disemprotkan yang diatur oleh komputer mesin atau ECU.
Sehingga kombinasi inilah yang digunakan meningkatkan kerja mesin diesel sekarang ini. Mesin injeksi common rail memungkinkan kontrol emisi dan konsumsi bahan bakar dan tenaga yang lebih baik.
Dengan kata lain, mesin dengan teknologi common rail dapat memberikan lebih banyak tenaga ke kendaraan dan mengonsumsi lebih sedikit bahan bakar serta menghasilkan lebih sedikit emisi untuk itu mesin Common Rail menjadi lebih irit.
Hino Indonesia selalu mengembangkan Best Fit Product, yaitu produk yang sesuai dengan berbagai kebutuhan bisnis dan operasional customer.
Dengan jajaran line up terlengkap, produk Hino dikembangkan dengan konsep QDR, Quality Durability dan Reliability.
Hino produk dengan basis mesin common rail sudah teruji dan terbukti karena Hino merupakan produsen pertama di dunia yang mengembangkan teknologi mesin ini.
Engine Hino Common Rail memiliki berbagai macam keunggulan seperti sistem supply bahan bakar Hino Common Rail memiliki 3x penyaringan bahan bakar, hal ini melindungi engine dari kontaminasi bahan bakar.
Selain itu Injector menggunakan Diamond Like Carbon (DLC) yang membuat durabilitas dari injector sangat baik tahan terhadap gesekan.
Sistem common rail turut juga menghasilkan emisi gas buang lebih rendah dan ramah lingkungan karena pembakaran lebih sempurna karena pengaturan untuk injeksi, waktu, jumlah dan tekanan dapat diatur membuat emisi jauh lebih rendah.
Santiko Wardoyo Chief Operating Officer (COO) – Director HMSI mengatakan Hino Ranger dan Hino Bus untuk beberapa model sudah mengadopsi teknologi common rail, dan hasilnya cukup baik dan diterima menjadi andalan para konsumen dalam menjalankan bisnisnya disini.
“Untuk itu ini menjadi bukti bahwa kendaraan kami dapat diandalkan termasuk nanti saat era Euro4 tiba,” paparnya.
“Mesin Hino common rail sudah kami lakukan serangkaian test, termasuk untuk Hino Bus. Hasilnya test yang kami lakukan di rute Transjawa, mesin berada pada temperature yang normal dan tidak ada kendala sama sekali, begitupun dengan temperature oli yang dalam kondisi panas yang normal. Tentunya ini salah satu keunggulan kami, dengan volume oli yang lebih sedikit 12.7 liter. Ternyata tidak ada ganguan sama sekali di engine dan terbukti Hino Bus ini reliable untuk jalur Trans Jawa dan lebih efisien dan hemat dalam biaya operasional,” tambah Santiko.
Hino Common Rail Engine Produk
Masuk kedalam sisi perawatan, kendaraan dengan mesin common rail lebih mudah dibanding mesin konvensional. Karena perawatan diesel common rail sudah menggunakan sensor sehingga jauh lebih mudah dan lebih cepat dengan konvesional yang masih manual.
Karena untuk kendaraan Hino cukup sambungkan alat yang disebut dengan Diagnostic Explorer (DX) Tools dan kerusakan akan terdeteksi. Sehingga kendaraan menjadi lebih cepat lagi untuk kembali beroperasi.
Untuk DX Tools sendiri, sudah tersedia di seluruh head office jaringan Hino yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 179 jaringan outlet yang tersebar dari Aceh hingga Papua siap untuk memudahkan pelanggan menjalankan bisnisnya.
Selain itu DX Tools juga sudah dimiliki oleh Hino mobile Service, sehingga konsumen tidak perlu khawatir jika ada kendala di jalan yang tidak memungkinan unit kendaraan mencapai lokasi oulet Hino terdekat.
Selain peralatan canggih yang Hino sediakan, untuk perawatan atau perbaikan kendaraan Hino Common Rail. Seluruh mekanik atau teknisi Hino juga sudah menjalankan pelatihan atau pendidikan mengenai mesin common rail.
Sehingga customer tidak perlu khawatir untuk melakukan perbaikan kendaraan dimanapun karena hasil kualitas yang sama akan didapat sesuai dengan standard operational procedure (sop) dari Hino.[Go/RES]