GARDUOTO – Sebagai bentuk cinta terhadap bumi yang dipijak ini, banyak gerakan untuk mengolah sampah menjadi berbagai hal yang lebih bermanfaat.
Nah pada tahun 2018, Get Plastic menginisiasi sebuah perjalanan ramah lingkungan dengan menggunakan bahan bakar solar dan bensin yang diperoleh dari pengolahan sampah plastik dengan metode pyrolysis.
Perjalanan menggunakan vespa tersebut menjadi perjalanan terjauh menggunakan bahan bakar sampah plastik.
Get Plastic sebagai inisiator perjalanan ramah lingkungan tersebut berhasil mencetak Rekor Muri dengan perjalanan total 1200 km.
Melanjutkan keberhasilan perjalanan ramah lingkungan (sustainable tour) yang digagas oleh Get Plastic pada tahun 2018, kini inisiasi perjalanan tersebut dilanjutkan dengan menggagas sebuah perjalanan yang lebih panjang bertajuk Demi Ibu Bumi.
Demi Ibu Bumi adalah perjalanan ramah lingkungan yang diinisiasi untuk merespon permasalahan-permasalahan lingkungan yang melukai alam (Ibu Bumi).
Untuk menguji kelayakan dan ketahanan bahan bakar pada tanggal 26-30 November 2020 Get Plastic akan melakukan perjalanan dari Bali-Jakarta.
Perjalanan ini dilakukan dengan mengendarai satu mobil yang nantinya akan diisi dengan bahan bakar dari sampah plastik yang sudah diolah.
Perjalanan yang dilakukan juga dibarengi dengan kunjungan Get Plastic ke wilayah-wilayah yang sempat mereka dampingi.
Dengan melibatkan beberapa pemuda yang tergabung dalam Get Plastic, mereka juga akan mengisi perjalanan dengan melakukan workshop pengelolaan sampah plastik dengan mesin yang mereka kembangkan secara mandiri.
Hal tersebut dilakukan untuk merespon permasalahan sampah yang sedang kita hadapi hari-hari ini.
Perjalanan uji kelayakan (test drive) ini akan menyasar beberapa titik di Indonesia, seperti Desa Pacung, Singaraja, Desa Cluring, Banyuwangi, dan Jakarta.
Apa yang dilakukan Get Plastic menjadi cerminan dan bentuk tanggung jawab manusia terhadap alam. Di tengah krisis iklim, pandemi dan juga permasalahan sampah yang tengah kita hadapi bersama, perjalanan ramah lingkungan ini menjadi pengingat bahwa sudah sepatutnya manusia memikirkan kembali apa yang telah ia berikan pada Ibu Bumi.[Go/RES]