GARDUOTO – Ada kebiasaan baru di masa pandemi covid 19 yang dianjurkan. Salah satunya menjaga jarak. Seorang siswa pemenang Astra Honda Motor (AHM) Best Student 2020 menemukan alat penjaga jarak fisik yang mampu mendeteksi jarak minimal antar manusia.
Kreativitas anak milenial ini seolah menjawab tantangan zaman yang menganjurkan penerapan kebiasaan 3 M di masa pandemi, yaitu Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Mencuci Tangan.
Namanya M. Rafhi Rihadatusyawal dari SMK Mitra Industri MM2100, Jawa Barat. Rafhi adalah salah satu pemenang level Gold pada ajang apresiasi kreativitas siswa AHM Best Student yang diikuti 847 siswa dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kepulan asap bergerak pelan menghampiri wajah Rahfi yang sore itu duduk memperhatikan seperangkat alat di meja kotak di ruang tengah rumahnya. Tangan kanan menggenggam solder listrik.
Tangan kiri menjepit seutas timah. Kedua tangannya bekerja sama mengutak atik sebuah kotak kecil. Sesekali terdengar suara nyaring dari kotak kecil itu. Rahfi menghela nafas seperti sedang berusaha memecahkan kerumitan pada kotak itu.
Ya, pemuda asal Cikarang ini sedang melakukan uji coba alat buatannya, yang disiapkan untuk mendeteksi jarak minimal antar manusia di masa pandemi ini.
Kreatifitas Rahfi membuahkan hasil. Kotak kecil itu mampu bekerja mengingatkan pemakainya jika jarak fisik dengan orang lain kurang dari 1,5 meter.
Alat kreasi siswa SMK ini akan otomatis mengeluarkan bunyi memperingatkan pemakainya agar menjauh, menjaga jarak dengan yang lain.
Tentu ini sangat bermanfaat dan bisa menjadi salah satu solusi untuk mendisplinkan diri menjaga jarak, demi kesehatan bersama.
“Alat ini dapat mengingatkan kita untuk tetap waspada dan aman dalam beraktivitas di masa pandemi. Semoga karya Distance Sensor saya dapat bermanfaat untuk menekan penyebaran virus COVID-19 dan bersama kita bisa membangun Indonesia menjadi bangsa modern yang maju,” ujar Rafhi yang baru duduk di bangku SMK kelas 12.
Hampir delapan bulan Rafhi melaksanakan sekolah jarak jauh. Setiap ruang kelas online dibuka, Ia selalu membayangkan dapat segera kembali bertemu dengan teman-teman sekolahnya secara langsung meskipun di tengah kondisi pandemi.
Kerinduan inilah yang memicu dirinya membuat alat deteksi jarak, agar aktivitas sekolah tetap dapat berjalan namun tetap aman.
Kreativitas dan Inovatif
Kreativitas dan inovasi tinggi juga ditunjukkan peserta AHM Best Student 2020. Selain Rahfi, Pemenang kompetisi lainnya datang dari pulau paling timur Indonesia, Susilowati S. dari SMA Negeri 3, Papua.
Dia membuat karya orisinil yang memanfaatkan tanaman endemik Papua yaitu buah merah diolah menjadi sambal yang akan menjadi oleh-oleh khas Papua.
Peraih predikat Gold AHMBS 2020 lainnya berasal dari pulau Sumatera, Salsabila Tri Rahmi dari SMA Negeri 1 Sitiung, Sumatera Barat. Dia membantu peningkatan hasil panen petani lokal dengan mengembangkan inovasi pemberantas hama ramah lingkungan dan pupuk organik yang terbuat dari jengkol dan keong mas.
Selain itu, ada Theresia Febriana Meo dari SMK Negeri 5 Berau, Kalimantan Timur berhasil mengembangkan karya solusi tepat guna dengan memanfaatkan barang-barang bekas untuk dijadikan alat penepung bagi beras, ketan, ketumbar, merica, dan sawut ubi.
Kehadiran alat ini menggantikan peran alat penepung modern yang sulit ditemukan di pelosok negeri.
Kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan juga ditunjukkan I Putu Evan Priya Saguna dari SMA Negeri 4 Denpasar, Bali dengan mengembangkan karya perangkat elektronik sebagai alat bantu berjalan penyandang tuna netra dengan mendeteksi guiding block, sehingga meminimasi kesulitan saat berjalan di trotoar.
“Kami sangat senang sekali dengan semangat dan karya peserta AHM Best Student tahun ini. Mereka berkreasi seperti tidak sedang menghadapi pandemi. Kami berharap dapat selalu mendukung karya generasi muda yang inovatif dan kreatif di Indonesia,” ujar Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM.
Memasuki tahun pelaksanaan ke-18, konsep kompetisi AHM Best Student 2020 semakin disempurnakan sesuai perkembangan dunia pendidikan saat ini.
Kategori perlombaan tahun ini dibagi menjadi 5 kategori yaitu tema pendidikan, lingkungan, kesehatan, ekonomi, serta inovasi di bidang teknologi.
Sebanyak 847 siswa mengikuti proses penjurian yang diadakan secara bertahap dengan antusias sejak bulan Agustus. Pada tahap seleksi nasional, terdapat 12 peserta yang lolos dan diuji oleh tim juri profesional.
AHM mendapat dukungan tim ahli untuk melakukan penjurian dari Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, Kampus PPM Manajemen, dan internal manajemen AHM.
AHM Best Student 2020 menguji para siswa peserta berdasarkan penilaian terhadap kekreativitasan gagasan, dampak yang dihasilkan, kemungkinan keberhasilan penerapan, kekuatan penyajian data dan sumber informasi, serta kemampuan presentasi yang dimiliki.
Apresiasi tinggi diberikan kepada para pemenang pada ajang Seminar Inspirasi dan Penganugerahan Astra Honda Motor Best Student pada Sabtu (13/11).[Go/RES]