GARDUOTO – Setelah ada keputusan adanya larangan mudik, Maka Polri akan melakukan penyekatan di 58 titik jalur darat yang kerap dilintasi pemudik.
Puluhan titik penyekatan itu tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
“Jadi dari lalu lintas (Korlantas) sudah mendeteksi ada sejumlah titik (perlintasan pemudik-red). Setelah dilakukan perhitungan dan evaluasi untuk Operasi Ketupat, jadi lalu lintas akan menempatkan 58 titik di seluruh Indonesia,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono, Kamis (23/04).
“Yaitu di Banten itu ada 6 titik, di DKI Jakarta 18 titik, di Jawa Barat 17 titik, di Jawa Tengah ada 5 titik, Yogjakarta ada 3 titik dan Jawa Timur ada 9 titik,” papar dia.
Argo menerangkan polisi mengedepankan sosialisasi larangan mudik saat menemukan pemudik saat di lapangan. Argo menyebut cara bertindak yang diutamakan adalah dengan santun dan humanis.
“Cara bertindak yang kami lakukan pada saat kami penyekatan larangan mudik itu yang pertama adalah kami sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak mudik, artinya tidak mudik, sampai (sosialisasi risiko) menjadi penyebar virus Corona di kampungnya,” jelas Argo.
“Kedua, kita membentuk pos pelayanan terpadu bersinergi dengan TNI dan instansi terkait. Nantinya pada saat di lapangan, petugas menggunakan pendekatan humanis menyampaikan kepada pengendara yang akan mudik. Nanti disuruh putar balik, disampaikan dengan santun dan humanis,” sambung dia.
Argo menambahkan, kendaraan yang boleh melintas antarprovinsi hanya kendaraan pengangkut logistik, bahan bakar minyak (BBM), alat kesehatan dan jasa ekspedisi. Dia pun menegaskan jalan tol dan arteri tak ditutup.
“Tidak ada penutupan jalan tol dan jalan arteri,” ucap Argo.[Go/Res]