GARDUOTO – PT Pertamina (Persero) segera mempercepat penerapan digitalisasi SPBU. Sistem ini diyakini memberikan manfaat kepada konsumen berupa peningkatan kepastian takaran.
Digitalisasi juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM. Hal itu disampaikan Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas’ud Khamid pada peresmian SPBU Tol Medan-Tebingtinggi KM 65 di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (17/02).
Pada kesempatan itu, turut hadir Direktur Utama PT Pertamina Retail Sofyan Yusuf, SVP Retail Marketing Business Jumali, General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Gema Iriandus beserta jajaran, EVP Telkom Regional Sumatera 1 Ketut Budi Utama dan perwakilan muspida Serdang Begadai.
“Saat ini tidak ada operator yg penguasaan pasar sampai 50 persen. Pertamina mampu melayani sampai 80 persen pangsa pasar di Indonesia. Ke depan, persaingan adalah di pelayanan dan kemudahan, termasuk digital,” ujar Mas’ud.
Untuk itu, lanjut Mas’ud, pihaknya terus menggenjot penerapan digitalisasi SPBU. Dari total lebih dari 5.000 SPBU yang akan digitalisasi, saat ini sekitar 3.000 sudah terlaksana. Sisanya akan dikebut hingga 2020 ini.
Melalui digitalisasi SPBU, penyaluran BBM dari tiap nozzle atau selang SPBU dapat tercatat secara akurat dan mendekati waktu faktual. Sehingga konsumen mendapat manfaat peningkatan kepastian takaran.
Pertamina juga dapat meningkatkan pengawasan atas penyaluran BBM. Sistem ini terintegrasi secara nasional hinga dapat dimonitor di pusat.
“Termasuk SPBU KM 65 A dan B yang kita resmikan hari ini. Jumlah penyaluran serta kondisi stok bisa saya monitor dari ruang kerja. Dan sudah bisa transaksi non tunai menggunakan aplikasi MyPertamina yang didukung LinkAja. Konsumen juga bisa langsung ikut program Berbagi Berkah MyPertamina,” kata Mas’ud.[Go/Res]