GARDUOTO – Geges garage sebuah keluarga kecil dari Pekanbaru membawa besutan terbaru mereka si Pahut untuk tampil di ajang nasional Kustomfest Jogja pada 5-6 Oktober 2019 yang lalu.
Dengan rasa percaya diri yang tinggi saat mendarat di Jogjakarta akhirnya berbuah manis. Si Pahut berhasil meraih juara pertama motor kustom di kelas Free For All (FFA).
Sebuah motor Norton Commando 850cc tahun 1973 yang diberi nama si Pahut dilahirkan di Pekanbaru melalui tangan-tangan terampil builder Pekanbaru.
Hal ini tentu saja memicu dan berhasil merubah stigma selama ini bahwa dunia kustom Indonesia di kuasai oleh teman-teman pelaku kustom di daerah Jawa.
“Kemenangan ini memberikan harapan kepada seluruh pelaku kustom diluar pulau Jawa khususnya Sumatera” ujar Ronny Lesmana Sinaga, kepala keluarga Geges Garage.
Tampil dan menjadi pilihannya motor Norton ini sendiri merupakan sebuah pemikiran yang matang karena selain nama besarnya di dunia roda dua Norton yang merupakan motor produksi negara Inggris ini tidaklah banyak jumlahnya di Indonesia, yang menjadikannya mempunyai kelas tersendiri.
Si Pahut yang tidak berkelir cat ini pun sebenarnya merupakan karya yang jika dilihat pada saat ini sangatlah mengikuti perkembangan trend kustom Dunia dengan menggunakan sentuhan metal berbahan kuningan.
Sekaligus sebagai pengingat untuk kita semua bukan sekedar menjadi pengikut trend, akan tetapi bangsa kita sudah dari zaman kerajaan dahulu sudah merupakan pengrajin metal khususnya kuningan yang handal.
Memang tidaklah berlebihan jika kita melihat si Pahut berhasil “main” di Jogja. Bahkan dengan keelokannya si Pahut pun mendapatkan kehormatan bersama 7 karya kustom lainnya untuk mewakili Indonesia melalui “Indonesian Attack” untuk “main” dalam perhelatan dunia yaitu Yokohama HotRod Custom Show 2019″ di Yokohama Jepang pada tanggal 1 Desember mendatang.[Go/Res]