GARDUOTO – Infrastruktur untuk penunjang kegiatan pariwisata di Bali terus dibangun. Khususnya yang menghubungkan kawasan Bali bagian Selatan dan Utara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Jalan Pintas (Shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja dengan panjang sekitar 12,76 km.
Jalan pintas tersebut akan memperpendek jarak tempuh dari semula sepanjang 13,46 km dengan mengurangi jumlah kelokan yang ada.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengembangan jalan yang menghubungkan dari Denpasar ke Singaraja tersebut sangat dibutuhkan. Karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok.
Jalan pintas tersebut akan dibangun pada 10 lokasi. Lokasinya untuk titik 1 sampai 4 di wilayah Kabupaten Tabanan yang tujuannya untuk mengurai kemacetan, sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng.
“Di Bali kita menghindari membangun tol, karena ekonomi kerakyatannya sangat menonjol. Dari 10 lokasi diprioritaskan yang titik 5 dan 6, karena ada 15 kelokan dengan shortcut jadi hanya 5 kelokan,” tegas Basuki di Bali, Jumat (14/06).
Selain itu juga tanjakannya yang tadi 10 -15 derajat sehingga macet dan tidak nyaman, nantinya turun lebib landai tingkat kemiringannya menjadi 6 derajat.
Dikatakan Menteri Basuki saat ini progres pembangunan jalan pintas pada titik 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter tersebut saat ini progresnya sudah 50,73 persen.
“Nilai kontraknya sekitar Rp 128 miliar untuk shortcut titik 5 dan 6 dengan kontraktor PT. Adhi Karya dan PT. Cipta Strada (KSO), mudah-mudahan Desember 2019 selesai,” ujarnya.
Total panjang jalan pintas pada titik 5 dan 6 tersebut terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 210 meter dan jalan 1.740 meter. Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter.
Sedangkan untuk pembangunan jalan pintas pada titik 3 sepanjang 480 meter. Menteri Basuki mengatakan juga sudah dalam tahap konstruksi dengan anggaran Rp 12,1 miliar. Progres sebesar 10,22 persen Selanjutnya untuk shortcut 4 dalam persiapan kontrak.[Go/Res]