GARDUOTO – Keselamatan berkendara menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh pengendara. Untuk itu menyambut HUT 41 Tahun, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyelenggarakan kembali Roadster Rescue Competition 2019. Lomba rutin tahunan ini sebelumnya dikenal dengan nama Lomba Pelayanan Lalu Lintas.
Tahun ini berubah seiring dengan transformasi Jasa Marga. Roadster Jasa Marga adalah sebutan khusus bagi Karyawan Jasa Marga. Yang selalu berkomitmen untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. Sesuai Tata Nilai Perusahaan Agility, Professionalism, Integrity dan Customer Focus (APIC) dalam melayani stakeholder.
Roadster Rescue Competition 2019 ini mengangkat tiga kategori kompetisi yang bertujuan untuk memantapkan kesiapan dan kesiagaan petugas dalam kegiatan penanganan gangguan perjalanan atau kecelakaan di jalan tol.
Tiga kategori kompetisi adalah Road Safety Paper Category, Road Rescue Category serta Traffic Management Video Documentary. Ini merupakan kompetisi baru di tahun ini yang belum pernah ada di kompetisi sebelumnya.
Traffic Management Video Documentary merupakan perlombaan video penanganan gangguan lalu lintas serta penanganan kecelakaan lalu lintas di jalan tol oleh para peserta, perlombaan ini bertujuan sebagai edukasi dan sosialisasi kepada pengguna jalan tol.
Sementara itu, untuk kedua kompetisi lainnya yaitu Road Safety Paper Category yang merupakan kompetisi karya tulis bertema keselamatan telah berlangsung pada tanggal 4 Maret 2018.
Sedangkan untuk Road Safety Category merupakan simulasi praktik penanganan kecelakaan di jalan tol (road rescue) hari ini, 5 Maret di diselenggarakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sentul.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, dalam pembukaannya, mengungkapkan bahwa persoalan kemampuan rescue harus terus diasah dan dilatih, mengingat tidak ada kondisi darurat yang serupa antar yang satu dengan yang lainnya.
“Jadi tidak bisa kita beralasan untuk berhenti berlatih. Walau sudah berpengalaman selama bertahun-tahun. Dapat dipastikan bahwa setiap momen penyelamatan membutuhkan strategi yang berbeda-beda,” tegas Desy.[Go/Res]