GARDUOTO – Salah satu angkutan umum yang masih bertahan sampai saat ini adalah Bajaj. Angkutan roda 3 ini dianggap sangat membantu penumpang masuk ke daerah-daerah yang jalanannya kecil dan sempit.
“Bajaj adalah satu angkutan feeder yang memang diperlukan masyarakat karena bajaj bisa masuk sampai ke daerah-daerah yang jalannya kecil. Untuk itu saya menyempatkan bertemu komunitas bajaj ini untuk menampung aspirasi mereka. Sehingga bisa dilakukan suatu improvement,” ucap Menhub saat berdialog dengan Paguyuban Pengemudi Bajaj, Sabtu (16/2) di Kemandoran Jakarta Selatan.
Saat perbincangan tersebut antara Menhub dan pengemudi Bajaj ada beberapa keluhan susahnya tempat mangkal bagi mereka. Sehingga kesulitan untuk mendapatkan penumpang.
Menanggapi hal tersebut Menhub akan berbicara dengan Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Tangerang untuk mencari solusi bagi para pengemudi bajaj.
“Tadi ada yang bercerita apabila dijalan raya tidak ada tempat yang memadai untuk mereka mangkal oleh karenanya nanti kita bisa bicara dengan Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Tangerang bagaimana solusi untuk mereka agar lebih mudah untuk mencari penumpang,” ujar Menhub Budi Karya.
Menhub menambahkan dari apa yang saya diskusikan tadi tampak memang ada suatu hal yang perlu ada pengertian bahwa moda angkutan itu berjenjang dari angkutan massal ke angkutan lainnya yang sifatnya feeder seperti bajaj ini.[Go/Res]