GARDUOTO – Memasuki era revolusi industri 4.0, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia telah merancang Making Indonesia 4.0s sebagai roadmap yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi.
Untuk menyukseskan rencana tersebut, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri, hingga unsur akademisi sangat diperlukan.
Salah satu langkah penting dalam mendukung revolusi industri 4.0 adalah peningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), melalui link and match antara pendidikan dengan industri melalui program vokasi.
Upaya ini dilaksanakan secara sinergi antara Kementerian terkait yaitu Kemenperin bersama Bappenas, Kementerian BUMN, Kementerian Ketenagakerjaan, Kemeneterian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Program Vokasi Industri ini juga merupakan tindak lanjut dari Inpres No. 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan, dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia serta Permenperin No. 03 tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan dan Pembinaan SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang otomotif – salah satu dari 5 sektor industri percontohan dalam memperkuat fundamental struktur industri tanah air (Industri Makanan dan Minuman, Otomotif, Elektronik, Kimia, serta Tekstil), Toyota Indonesia turut berperan aktif menjadi bagian dari program vokasi industri ini.
Dalam acara Peluncuran Program Vokasi Industri di 5 Kota oleh Kemenperin RI berlokasi di PT KIMA (Kawasan Industri Makassar) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Toyota menyumbangkan alat bantu peraga pendidikan berupa 5 unit kendaraan utuh dan 5 unit mesin utuh.
Penyerahan simbolis bantuan ini diberikan oleh Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam bersama dengan Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Darmawan Widjaja kepada perwakilan dari 5 SMK binaan dengan disaksikan oleh Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhajir Effendy.
Adapun kelima SMK yang mendapatkan bantuan alat peraga yaitu SMK 5 Makassar, SMK 2 Palopo, SMKN 2 Manado, SMKN 3 Palu, dan SMKN 2 Kendari.
Selain alat peraga, Toyota Indonesia juga akan memberikan bantuan berupa transfer kurikulum yang saat ini masih diujicobakan di beberapa SMK di daerah Jawa Tengah.
Darmawan Widjaja, menyebutkan pada prinsipnya Toyota mendukung segala upaya pemerintah,a dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan mutu pendidikan di Indonesia.
“Di masa depan, kami berharap dapat terus melanjutkan dukungan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, sehingga bisa turut berkontribusi dalam peningkatan mutu keterampilan di bidang otomotif bagi para siswa di sekolah-sekolah kejuruan,” ungkap Darmawan.
Salah satunya melalui program Toyota Technical Education Program (TTEP) yang telah berjalan sejak 1991, dengan bekerjasama dengan berbagai Sekolah Kejuruan di tanah air.
Bantuan yang diberikan antara lain berupa training manual, pengembangan kurikulum yang terbaru, pelatihan untuk guru, buku panduan technical Toyota, kesempatan untuk melakukan latihan kerja di Toyota, serta fasilitas alat peraga berupa kendaraan Toyota.
“Program vokasi industri sangat strategis dalam meningkatkan daya saing industri melalui pengembangan SDM. Selain itu, vokasi bisa mendukung penyediaan angkatan kerja yang siap terjun langsung di dunia industri, apalagi jika didukung dengan sertifikasi khusus,” ujar Bob Azam.
Sebelumnya, TMMIN juga telah berkerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Barat, dan menyerahkan bantuan sebanyak 142 unit alat peraga pendidikan yang terdiri dari 11 unit mobil, 74 unit mesin, dan 57 unit transmisi kepada 39 SMK yang tersebar di Jawa Barat.
Kerja sama tersebut tidak lain merupakan bagian dari keikutsertaan TMMIN, dalam acara Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri Dalam Rangka Membangun Link and Match Antara SMK dan Industri wilayah Provinsi Jawa Barat, yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Cikarang – Jawa Barat di tahun 2017 yang lalu.
TMMIN telah menyiapkan dan menjalankan Program Vokasi Industri yang berjalan selama 6 bulan, terdiri dari pendalaman keterampilan dasar (fundamental skills) dan praktik langsung di line-line produksi di pabrik-pabrik TMMIN.
Jurusan yang ditawarkan adalah yang berhubungan dengan manufaktur otomotif seperti logistik, pemeliharaan (maintenance), percetakan (moulding), dan manajemen produksi.
Saat ini TMMIN memiliki kapasitas 100 Pelajar, Pencari Kerja, dan Pekerja dalam Program Vokasi Industri. Kedepannya, TMMIN berencana untuk menambah kapasitas peserta menjadi 400 Pelajar, Pencari Kerja, dan Pekerja.
Sebanyak 42 pelatih bersertifikat Toyota diterjunkan, untuk membentuk kurikulum kelas dan praktik serta melakukan pengajaran bagi peserta program Vokasi Industri di TMMIN.
Dua dari pelatih ini memiliki sertifikat Master Trainer, dan memiliki tugas tambahan untuk membentuk pelatih-pelatih baru.
Para peserta program Vokasi Industri di TMMIN, nantinya akan menerima sertifikasi BNSP dan atau Toyota sesuai dengan jurusan yang dipilih.
Keinginan untuk tumbuh, berdampingan bersama pemerintah serta berkembang bersama bangsa dan masyarakat dalam berbagai aspek telah mengisi perjalanan Toyota di Indonesia selama lebih dari 45 tahun.
Melalui program “Toyota Berbagi” (Toyota, Bersama Membangun Indonesia) yang diluncurkan pada tahun 2013, Toyota telah menetapkan 3 pilar komitmen terhadap bangsa dan masyarakat Indonesia, yaitu produk dan teknologi, pengembangan industri, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Toyota berkomitmen untuk terus-menerus memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui peningkatkan aktivitas produksi, ekspor, dan kontribusi sosial di Indonesia.[Go]