GARDUOTO – Kecelakaan yang melibatkan sepedamotor masih sangat tinggi. Tidak terkecuali adalah para pengemudi Ojek Online (Ojol).
“Pada tahun 2017 korban meninggal dunia mencapai 30.569 jiwa atau 3-4 orang meninggal dunia setiap jam. Oleh karenanya sayangi nyawa, kurangi kecepatan,” jelas Menhub Budi usai melakukan safety riding bersama pengemudi ojol, Minggu (6/1).
“Amannya di 40 km/jam, tadi saya waktu safety riding coba di 50 km/jam keseimbangan sudah berkurang” tambah Menhub Budi.
Berdasarkan data Indonesia Road Management System (IRMS) pada tahun 2017. Di Indonesia terjadi sebanyak 103.287 kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia sebanyak 30.569 jiwa. 14.409 korban luka berat dan 119.944 jiwa korban luka ringan.
Lebih lanjut Menhub mengatakan bahwa sepeda motor mendominasi kecelakaan lalu lintas sebanyak 72% dan korban kecelakaan mayoritas kalangan usia produktif dan potensial.
“Berdasarkan data Kecelakaan Lalu Lintas pada tahun 2017 menunjukkan bahwa moda sepeda motor memiliki prosentase tertinggi yaitu mencapai 72%. Fakta menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas adalah masyarakat golongan usia produktif yaitu usia 20 – 29 tahun,” terang Menhub Budi.
Untuk mengurangi jumlah kecelakaan dibutuhkan peran aktif pemerintah dan masyarakat karena keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali saat ini dari diri kita sendiri, keluarga, masyarakat, serta lingkungan kerja sampai akhirnya menjadi budaya dan peradaban bangsa.
“Keselamatan adalah suatu keharusan. Setiap berkendara kita harus menggunakan helm, tidak berboncengan lebih dari dua, tidak menggunakan telepon saat mengemudi dan selalu gunakan sabuk keselamatan. Jadi keselamatan adalah tanggung jawab kita semua” ucap Menhub Budi Karya.
Untuk itu Menhub berpesan kepada driver Ojol agar mengurangi kecepatan agar terhindar dari kecelakaan.[Go/Res]