GARDUOTO – Rifat Sungkar menyambut baik, prestasi pereli di Indonesia yang berani tampil di kejuaaran reli pada level internasional.
Seperti yang dilakukan atlet H. Rahmat, yang berhasil menjuarai ajang King’s Cup Trophy yang merupakan bagian dari kejuaraan International Rally of Thailand 2018 yang digelar di kawasan Don Chedi, Suphan Buri, Thailand.
Di tahun ini, pereli yang akran dipanggil Ame ini juga berhasil memenangi beberapa perlombaan internasional lainnya, seperti International Rally of Malaysia yang terdiri dari beberapa putaran.
Ame pun akan dijadwalkan kembali bertanding di Terengganu, Malaysia pada 14 dan 15 Desember mendatang.
Raihan gemilang serta keikutsertaan Ame di kancah reli internasional disambut baik oleh Rifat Sungkar selaku pereli Indonesia dengan segudang pengalaman bertanding di ajang dunia sekaligus juga sebagai kolega Ame.
Rifat yang saat ini dipercaya sebagai Ketua Komisi Rally Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat mengungkapkan, bahwa saat ini prestasi atlet reli Tanah Air di kancah internasional semakin bertumbuh.
“Setelah saya duduk di komisi reli, tujuan saya adalah untuk selalu mendampingi atlet-atlet Indonesia untuk berani berlaga di kancah internasional. Saya selalu ingin bendera Indonesia dapat berkibar di dunia. Keikutsertaan Ame ini juga otomatis menambah jam terbangnya sebagai pereli yang sangat baik untuk dirinya sendiri. Namun lebih dari itu, Ame juga sukses membawa Indonesia lebih dikenal sebagai salah satu negara penghasil atlet-atlet berprestasi,” ungkap Rifat.
Tak hanya Ame, beberapa pereli Indonesia yang juga berkiprah di ajang internasional, yaitu Julian Johan serta H. Putra Rizqy. Keduanya juga beberapa kali mengikuti ajang International Rally of Malaysia.
Rifat menilai bahwa keikutsertaan putra-putra bangsa di ajang internasional, merupakan suatu program yang sangat serius menjelang digelarnya Asia-Pacific Rally Championship (APRC) di Indonesia pada 2019 mendatang.
Potensi dasar yang dimiliki Indonesia dengan berbagai kendaraan yang sangat layak mengikuti kejuaraan internasional ini, sebetulnya adalah gambaran tentang betapa kita punya standarisasi yang baik yang statusnya bukan hanya nasional tapi juga internasional.
“Kebangkitan reli di Indonesia sangat dipengaruhi dengan prestasi atletnya. Masuknya APRC ke Indonesia tak lepas dari kecintaan dan keseriusan kita dalam memajukan kancah reli. PR kami di komisi reli adalah untuk mempromosikan bagaimana Indonesia memiliki banyak kompetensi yang akan membuat peserta internasional melirik Indonesia sebagai destinasi untuk melangsungkan kompetisi di sini,” tambah Rifat.
Terakhir, Rifat berharap agar dengan mengoptimalkan kemampuan SDM terbaik, ditambah dengan dukungan positif dari pemerintah, Indonesia akan mendapatkan atensi dan semakin diperhitungkan di mata dunia.[Go]