GARDUOTO – Pebalap Astra Honda Racing Team (AHRT) hadir pada seri terakhir ajang Asia Road Racing Championship (ARRC), di Chang International Circuit dengan membawa asa untuk memborong posisi tiga besar di kelas Asia Product 250 (AP250).
Apalagi sebelum seri terakhir berlangsung, satu dari tiga pebalap Astra Honda Racing Team di kelas AP250, sudah berhasil memastikan diri menjadi juara Asia yakni Rheza Danica.
Sementara dua pebalap lainnya yakni, Awhin Sanjaya dan Mario Suryo Aji, keduanya memiliki peluang besar menemani Awhin untuk meraih tiga besar.
Awhin yang pada race pertama meraih podium kedua, membuka peluang semakin besar untuk meraih klasemen akhir kedua.
Sementara Mario Suryo Aji yang pada race pertama terjatuh, tidak putus asa karena peluang untuk meraih posisi ketiga di klasemen akhir masih terbuka.
Motivasi dan semangat para pebalap AHRT tidak kendur, tak hanya Mario Dan Awhin. Rheza Danica yang sudah pasti menjadi juara Asia pun tetap semangat untuk meraih podium.
Hal tersebut dibuktikan dengan menunjukkan performa balap, yang sulit dikalahkan pebalap-pebalap tangguh lainnya.
Terutama Awhin dan Mario, sepanjang balapan kedua pebalap muda Indonesia ini. Secara bergantian memimpin jalannya balapan dengan pertarungan sengit di baris depan.
Hasilnya, Awhin berhasil finis pada posisi pertama dan Mario yang sempat memimpin di lap terakhir, melebar di tikungan terakhir sehingga finis pada posisi kelima.
Namun sayang posisi Awhin dan Mario tidak dapat dipertahankan, karena terkena penalti melewati batas lintasan saat tikungan terakhir jelang garis finis.
Alhasil, Awhin menutup musim dengan finis ke-6 dan Mario menjadi ke-10. Pada klasemen akhir, Awhin Sanjaya berada di posisi keempat dengan 147 poin, sementara Mario Suryo Aji di posisi keenam dengan 128 poin.
Padahal jika Awhin tidak pinalti, pebalap Luwu Utara, Sulawesi Selatan ini mampu berada di posisi kedua dengan total poin 163.
”Sejujurnya saya sangat menikmati balapan yang berjalan ketat dan menguras energi di race 2. Tekanan yang sangat kuat dan persaingan sampai lap terakhir berhasil saya sudahi dengan finis di posisi terdepan. Tetapi kemudian saya menerima hukuman sehingga harus turun ke posisi 6. Bagaimana pun, saya ucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan,” kata Awhin.
Sedangkan Mario Suryo Aji di tahun pertamanya balap ARRC, menjadikan pengalaman semusim sebagai modal untuk masa depan balapnya.
Mario sukses berkompetisi sebagai pebalap paling muda di kelas AP250 dan sukses beberapa kali naik podium.
”Apapun hasilnya, tahun pertama ini sangat berharga untuk perjalanan karier balap saya,” ucapnya.
Sementara Rheza Danica Ahrens, yang sudah memastikan gelar juara kelas Asia Production (AP) 250 ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) menutup seri terakhir dengan persembahan podium.
‘The Silent Boy’ finis di urutan kedua race 2 di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, Minggu (2/12/2018).
Hasil tersebut mengukuhkan gelar juara Rheza yang sudah digenggamnya sejak seri kelima di Sentul International Circuit, Bogor, beberapa waktu lalu.
Poin akhir yang dikemas pebalap asal Yogyakarta itu berjumlah 226, jauh meninggalkan pebalap asal Thailand di posisi kedua yang mengoleksi 158 poin.
Rheza menyatakan cukup puas, dengan upayanya meraih hasil terbaik di seri terakhir.
Kendati sudah mengumpulkan poin yang tinggi, pebalap asal Yogyakarta ini tetap menunjukan usaha keras dan konsisten dengan penampilan all out.
Rheza berhasil menutup keberhasilan sebagai juara AP250 2018, dengan tetap meraih podium.
Hingga balapan terakhir musim balap tahun ini, yang penuh dengan persaingan sengit.
”Terima kasih atas dukungan dari semua kru tim, manajemen, dan seluruh sponsor Astra Honda Racing Team, berkat dukungan besar dan usaha keras dari semuanya. Serta doa dari berbagai pihak, saya bisa menjadi juara Asia kelas AP250 dan terus mempersembahkan podium hingga akhir balapan,” pungkas Rheza.[Go/Hml]