GARDUOTO – Mengampelas atau menyikat busi dengan sikat kawat sudah menjadi pemandangan yang biasa. Ini kita bisa lihat di bengkel-bengkel ataupun di jalan raya bagi pengendara yang motornya mogok.
Harapannya adalah agar endapan karbon yang menumpuk di pangkal busi bisa kembali bersih dan bisa kembali berfungsi menghantarkan listrik dengan baik lagi.
Padahal menurut Technical Support PT NGK Indonesia, Diko Octaviawan yang diwawancara via telepon, Kamis (28/11) menegaskan hal ini sama sekali tidak dianjurkan.
“Hal ini bisa membuat kerja busi tidak optimal di kemudian hari. Bahkan dalam waktu jangka panjang akan menjadi masalah besar,” tegasnya.
Lanjut Diko, sifat amplas itu abrasif. Material busi juga abrasif, kalau bertemu maka busi pasti terkikis. Walaupun hasilnya bersih. Tapi kan lapisan dari busi tersebut jelas saja berkurang,” jelas Diko.
Nah, kalau lapisan busi berkurang jelas akan mengakibatkan celah busi terlalu renggang. Kalau begini maka jelas pengapian busi menjadi tidak sempurna.
“Efek selanjutnya stationer mesin tidak normal. bensin boros dan koil juga jadi lemah,” ujarnya lagi.
Untuk yang biasa menggunakan sikat kawat juga bisa menimbulkan efek serius. Dengan disikat maka jelas elemen chrome pada busi hilang.
“Kalau sudah begitu busi bisa karatan. Efeknya jelas ruang bakar menjadi lebih panas. Ini bisa menyebabkan ada bagian busi yang meleleh, jelas kejadian ini membahayakan,” tutup Diko.[Go/Res]