GARDUOTO – Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Salatiga-Kartasura sepanjang 32 Km menunjukkan progress positif. Untuk tahap konstruksinya telah mencapai 91,5% dan pembebasan lahan telah mencapai 98,8%.
Progres tersebut terungkap dalam dalam kunjungan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani didampingi Direktur Pengembangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Adrian Priohutomo ke Proyek Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Salatiga-Kartasura, Rabu (17/10) tepatnya di Jembatan Kali Kenteng yang menjadi ikon dari Ruas Salatiga-Kartasura.
Saat ini jembatan sepanjang 495 m telah memasuki tahap pemasangan erection girder. Dari total 144 girder yang akan dipasang, saat ini sudah terpasang 132 girder. Ruas Salatiga-Kartasura adalah bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo yang pengerjaannya dilakukan oleh PT Jasamarga Solo Ngawi (PT JSN).
Desi menyampaikan Ruas Tol Salatiga-Kartasura siap dioperasikan akhir tahun 2018. Namun, selain mengejar target penyelesaian, Desi juga menambahkan bahwa pengerjaan harus dilakukan dengan cermat.
“Walaupun dikejar target, namun pengerjaan proyek ini harus dilakukan dengan penuh hati-hati, perhatikan unsur-unsur keselamatan kerja,” tegas Desi.
David Wijayatno selaku Direktur Utama PT JSN menjelaskan bahwa Jembatan Kali Kenteng akan selesai pada akhir November 2018, dan saat ini progres pengerjaannya masuk pada tahap akhir, yaitu pemasangan 12 buah girder.
“Jembatan Kali Kenteng sempat terkendala karena adanya perubahan desain. Pada awalnya kami hanya menggunakan konstruksi tahan gempa yang kemampuannya ratusan tahun, saat ini kami telah menggunakan materi konstruksi dengan kekuatan tahan gempa sampai dengan seribu tahun. Hal ini dilakukan untuk memitigasi risiko terhadap jembatan dengan ketinggian 39,5 m ini,” ujar David.
“Kami optimis, Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Salatiga-Kartasura dapat diselesaikan dan diserahkan kepada PT Trans Marga Jateng (PT TMJ) selaku pemilik hak konsesi jalan tol pada Desember 2018 untuk dioperasikan,” imbuh David.[Go/Res]