GARDUOTO – Kementerian Perhubungan telah melakukan beberapa upaya penanganan fasilitas transportasi. Hal ini berkaitan pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Demikian disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Baitul Ihwan dalam konferensi pers pada Sabtu (29/9) di Kementerian Perhubungan Jakarta.
“Upaya ini dilakukan menindaklanjuti arahan Bapak Menteri Perhubungan. Untuk secepatnya melakukan recovery pada fasilitas transportasi seperti bandara dan pelabuhan agar bisa beroperasi kembali, baik untuk keperluan bantuan kemanusiaan maupun komersial,” ujar Baitul Ihwan.
Upaya yang telah dilakukan dari sisi transportasi diantaranya adalah mengirimkan kapal bantuan. Kapal ini berisi bahan-bahan makanan dan obat-obatan dari Samarinda, Bitung dan Makassar.
Pemerintah melakukan pembersihan area dermaga Pelabuhan Pantoloan di Kota Palu. Hal ini agar bisa beroperasi dan disandari kapal-kapal bantuan kemanusiaan maupun komersial, serta melakukan pemeriksaan fasilitas Bandara Mutiara Sis Al Jufri pasca penutupan operasional.
“Berdasarkan Notam, Bandara Mutiara Sis Al Jufri sejak 29 September 2018 pukul 11.54 WITA telah dibuka kembali untuk keperluan emergency, SAR dan bantuan kemanusiaan. Sementara untuk komersial diharapkan juga dapat segera beroperasi kembali,” jelas Baitul Ihwan.
Kementerian Perhubungan telah membentuk Quick Response Team. Dengan menyelenggarakan Posko Pemantauan kondisi terkini Fasilitas Transportasi di Donggala dan Kota Palu Pasca Bencana Alam.
Posko ini bertempat di Maritime Command Center (MCC), Gedung Karsa Lantai 4 Kementerian Perhubungan. Posko tersebut mulai berlangsung mulai hari Sabtu (29/9) sampai dengan 7 hari kedepan dan bisa diperpanjang bila diperlukan.[Go/Res]