GARDUOTO-Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS, membuat masyarakat khawatir akan berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok, termasuk harga BBM.
Apalagi selama ini, Indonesia masih mengimpor BBM yang harganya dibanderol dalam dolar AS.
Sehingga ada dua hal utama yang membentuk harga jual BBM, yakni dari harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Jadi, kalau dalam waktu bersamaan harga minyak dunia naik dan rupiah melemah, maka jangan kaget kalau harga jual BBM pasti melonjak.
Atau, walaupun harga minyak dunia turun tetapi rupiah melemah, bukan berarti harga jual BBM langsung ikut turun juga.
Menanggapi melemahnya nilai tukar ruoiah terhadap dolar, PT Pertamina (Persero) menegaskan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina tidak mengalami penyesuaian.
“Harga BBM Pertamina masih tetap dan belum ada rencana penyesuaian harga,” ungakp Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication Pertamina (Persero).
Dalam rilis resmi yang diterima Garduoto.com, sebagai salah satu badan usaha hilir migas, Pertamina akan terus memantau kondisi nilai tukar rupiah ini. Agar Pertamina tetap mampu menjaga penyediaan dan melayani kebutuhan BBM di masyarakat.
Selaku Badan Usaha, Pertamina akan melaporkan setiap perubahan harga BBM kepada Pemerintah seperti Menteri ESDM. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 tahun 2018 tentang perhitungan harga jual eceran BBM.
“Pertamina patuh pada aturan Pemerintah bahwa setiap penyesuaian harga harus dilaporkan dahulu,” tutup Adiatma.[Go/Hml]