GARDUOTO – Perkembangan konstruksi Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri Seksi Wilangan-Kertosono telah mencapai 78,6%. Sementara itu, pembebasan lahan untuk main road telah mencapai 100%.
Hal ini terungkap saat Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Desi Arryani melakukan kunjungan kerja ke ruas Tol Ngawi-Kertosono-Kediri, Seksi Ngawi-Wilangan pada akhir bulan Agustus. Meski begitu, pengelola Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri masih berupaya menyelesaikan pekerjaan konstruksi Interchange (IC) Nganjuk.
Sedangkan pekerjaan lainnya yang merupakan pengalihan pekerjaan dari Proyek Wilangan-Kertosono yang konstruksinya dikerjakan oleh Pemerintah- Government of Indonesia (GOI).
Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang telah beroperasi sebagian ini, memiliki panjang 87,02 km. Dari angka itu, sepanjang 49,50 km di antaranya (Ngawi-Wilangan). Pekerjaannya dilakukan oleh PT JNK dan telah dioperasikan sejak 1 April 2018 sedangkan 37,97 dikerjakan oleh Pemerintah.
Dalam kunjungan tersebut, Direktur Utama PT JNK Iwan Moedyarno menjelaskan. Pihaknya mendapat pengalihan pekerjaan dari Proyek GOI berupa konstruksi Interchange (IC) Nganjuk, Ramp 1, Ramp 2, Ramp 4, dan main road di IC Nganjuk (STA 153+750 sd 154+300).
Kemudian, pekerjaan utilitas PJU di IC Nganjuk, pekerjaan Kantor dan Gerbang Kantor Tol Akses IC Nganjuk serta pekerjaan 8 oprit overpass, pagar ROW main road sepanjang 37,5 km, guardrail/MCB di bahu dan median sepanjang 37,5 km ditambah pemindahan empat titik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Sampai akhir Agustus 2018, pengerjaan konstruksi IC Nganjuk dan pekerjaan lainnya yang ditugaskan ke PT JNK tersebut mencapai 18,4%.
Sementara untuk pekerjaan konstruksi IC Nganjuk, Iwan optimis dapat selesai sesuai target di akhir tahun 2018 sehingga bisa dioperasikan secara maksimal pada awal tahun 2019 mendatang. Sedangkan untuk rencana pembangunan Jalan Tol Kertosono-Kediri saat ini masih dalam tahap proses persetujuan rencana ROW (ROW Plan) dan Persetujuan Penetapan Lokasi.
Proses pembebasan lahan diharapkan dapat dilakukan pada awal tahun 2019 sehingga konstruksi dapat dimulai di akhir tahun 2019. Jalan Tol Wilangan-Kertosono berpotensi mampu memangkas waktu tempuh sampai dua jam lebih cepat antara Wilangan dan Kertosono bila dibandingkan dengan jalur yang saat ini tersedia.