GARDUOTO – Pengerjaan konstruksi jalan tol Batang-Semarang sudah mencapai 86,12 %, sedangkan pembebasan lahannya mencapai 88,46 %.
Hal ini terungkap saat Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani melakukan kunjungan kerja ke Jalan Tol Batang-Semarang. Dirinya didampingi Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rabu (29/8).
Ia pun mengapresiasi sejumlah langkah inovasi percepatan yang dilakukan oleh PT JSB. “Untuk lahan, kita targetkan selesai awal September dan konstruksi awal November 2018,” kata Desi.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT JSB Arie Irianto mengungkapkan pihaknya optimis dapat menyelesaikan proyek Jalan Tol Batang-Semarang hingga akhir tahun 2018. Sehingga bisa dioperasikan secara maksimal pada awal tahun 2019 mendatang.
Pihaknya juga mengaku masih ada beberapa detil pekerjaan yang belum tuntas. Seperti pembebasan lahan di sekitar Jembatan Landak. Selain itu, pihaknya juga masih menunggu validasi terkait lahan dari BPN.
Hal lain sejumlah fasilitas lain juga masih dalam proses penyelesaian, misalnya rest area, penerangan, marka jalan, dan saluran air (drainase). Rencananya, rest area-rest area di Jalan Tol Semarang-Batang akan dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga lainnya, yakni PT Jasamarga Properti.
“Kami akan monitoring progress dan action plan Jalan Tol Semarang-Batang agar tercapai sesuai yang ditargetkan,” ujar Arie.
Sebagian besar Jalan Tol Semarang-Batang sudah terpantau dalam bentuk rigid pavement. Sebagian kecil lainnya masih berupa lean concrete atau lantai kerja dengan ketebalan sekitar 10 cm. Sebelumnya, jalan tol ini telah berfungsi secara fungsional alias gratis saat arus mudik lalu.
Jalan Tol Batang-Semarang sepanjang 75 Km merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa yang dibagi menjadi lima seksi, yakni seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 Km), seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 Km), seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 Km), seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 Km), dan seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km).
Nantinya, jalan tol ini menyambungkan tiga kota di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kota Semarang. Keberadaan jalan tol ini mampu memangkas waktu tempuh satu jam lebih cepat bila dibandingkan dengan jalur yang telah ada sebelumnya.
Dari sisi biaya, proyek tol tersebut menelan dana hingga Rp11,04 triliun. Dari total tersebut, pendanaan sebesar 30% berasal dari equity dan sebesar 70% dari pinjaman.[Go/Res]