GARDUOTO – Tak hanya faktor karakter sirkuit Red Bull Ring di Spielberg, Austria. Cocok dengan motor Ducati sehingga disebut Ducati Land.
Kolaborasi tim Ducati yang mampu meracik motor, dan strategi Lorenzo kala balapan menjadi kunci dari kemenangan, sekaligus menjaga tradisi podium pertama sejak dua tahun lalu.
Sehingga kepintaran team Ducati dan Lorenzo, yang juga jadi faktor penentu kemenangan Jorge Lorenzo di MotoGP Austria (12/8) lalu.
Meskipun Marquez sempat memimpin di lap awal, tapi niat Marquez untuk menggeber motor lebih dalam, agar tercipta gap antara dia dengan Lorenzo dan Dovizioso justru sedikit demi sedikit didekati oleh Lorenzo.
Hal itu lantaran perbedaan bobot motor, karena menipisnya bahan bakar. Juga perbedaan kompon ban yang dipakai Marquez dengan Lorenzo.
Bayangkan saja, di beberapa bagian sirkuit motor dapat dipacu dengan kecepatan 300 km/jam, tapi di bagian lain harus memelankan motor sampai 70 km/jam.
Sehingga pada sirkuit yang berada di negara pembuat motor KTM ini, urusan bahan bakar dan kompon ban begitu penting. Disini peran pebalap, yang harus punya trik jitu dalam melakukan balapan, sehingga pace lap bisa konsisten.
Juga didukung peran tim yang ikut mensupport trik jitu pebalap, sehingga pebalap tidak salah dalam memilih jurus.
Dalam data yang diberikan dari tim kepada Lorenzo melalui lap board. Didapat bahwa idealnya Marquez dapat mencatatkan waktu rata-rata 1 menit 24.2 atau 3 detik setiap lapnya. Tapi ini, Marquez lebih pelan mulai pertengahan lap.
Nah celah itu yang dijadikan acuan bagi Lorenzo, untuk terus berusaha mengejar Marquez. Setelah cara Lorenzo yang terkenal dengan halusnya membawa mesin. Mengaku pada 10 lap awal bermain sangat sabar.
“Kesabaran untuk menghemat kompon ban dan bahan bakar,” singkat Lorenzo.
Disamping itu, pebalap yang punya nomor start 99 ini juga tahu bahwa kompon ban medium dan hard yang dipakai Marquez, akan terganggu oleh sisa lapisan ban yang ditinggalkan oleh pebalap sebelumnya (Moto2 dan Moto3).
Sehingga memutuskan untuk berduel dengan Marquez di lap akhir, merupakan cara jitu untuk mengalahkan Marquez.[Go/Hml]