GARDUOTO – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terjatuh saat mencoba motor Dinas Perhubungan (Dishub) yang memiliki kapasitas mesin 1.600 cc.
Menurut Jusri Pulubuhu pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) kalau mendengar ceritanya, Anies terjatuh saat ingin bermanuver dan berhenti. Akhirnya dia rebah.
“Patut diduga Anies kehilangan keseimbangan pada saat dirinya berhenti. Hal ini sering terjadi pada pengendara motor besar di Indonesia,” tegas Jusri saat diwawancarai, Rabu (8/8) via telepon.
Hal ini memang sering terjadi pada pemoge-pemoge yang melakukan pemberhentian sepedamotor. “Saat pemberhentian secara pelan atau sedikit berbelok,” ujar Jusri.
Hal ini akhirnya membuat dirinya terjatuh karena kesalahan dalam pengereman. Misalnya Anies melakukan pemberhentian yang tajam dan adanya momentum yang diterima badannya yang tidak sejalan dengan motor.
“Artinya saat motor sudah berhenti, tetapi badannya bergerak kedepan karena momentum dorongan tadi. Sehingga membuat Anies hilang keseimbangan,” paparnya.
Atau patut diduga Anies salah melakukan pengereman. Pada saat kecepatan nol, maka teknik pengeremannya bukan dengan menggunakan rem depan. Justru harus mengandalkan roda belakang agar bisa seimbang.
Hal yang lain yang membuat Anies terjatuh adalah pada saat mulai pengereman, justru pandangan matanya condong ke bawah. Hal ini bisa menyebabkan pengendara kehilangan keseimbangan saat berhenti.
“Bisa juga saat Anies berhenti, roda depan dengan roda belakang tidak selaras atau sejajar. Jadi begitu sedikit saja bengkok roda depannya, maka keseimbangan menjadi hilang dan terjatuh karena tidak kuat menahan berat motor.
Sebenarnya menurut Jusri apabila kita ingin mengendarai motor besar maka harus memahami dahulu teknik dasar safety riding. Teknik dasar tersebut seperti menikung, mengerem yang benar bagaimana dan postur tubuh saat naik Moge itu bagaimana yang benar.
Nah kalau belum pernah atau belum terbiasa dengan motor besar dan biasa dengan motor kecil maka teknik dasar wajib diketahui pengendara.
Karena motor besar memiliki tenaga yang lebih besar, heandling yang sangat berbeda dengan motor kecil. Sehingga saat mengendarainya tinggal beradaptasi saja.
Setelah itu baru mendalami teknik selanjutnya sebelum mengendarai sepedamotor. Jadi sebelum mengendarai Moge kita harus memahami karakter dari motor tersebut.
Mulai dari tenaganya, berat dari motornya sangat perlu untuk diperhatikan sebelum naik. Ini kadang menjadi kebiasaan orang Indonesia, belum paham safety riding sudah naik motor yang belum benar-benar dikenal karakternya.
Akhirnya pada saat mengendarai atau saat berhenti maka bingung menjaga keseimbangan dan akhirnya terjatuh.[Go/Res]