GARDUOTO – Demo kenaikan tarif ojek online roda dua sampai saat ini belum menghasilkan keputusan final. Perundingan antara driver R2 dengan aplikator yang dimediatori oleh pemerintah, masih berputar pada berapa tarif yang paling sesuai.
Beragam tanggapan demo kenaikan tarif ojek online yang didapat oleh garduoto.com saat ditanyakan kepada driver yang tidak ikut demo 234 (23/04). Beberapa diantara mereka justru tidak setuju dengan permintaan kenaikan tarif.
Menurut mereka, tarif per kilometer yang ditetapkan oleh aplikator sudah sesuai dengan keinginan driver. Justru ada beberapa hal penting yang harusnya diperjuangkan, yang bisa membuat kesejahteraan driver meningkat, tanpa kenaikan tarif.
“Tarif 1.650 perkilometer yang berlaku sekarang itu sebetulnya sudah cukup. Menurut saya, yang harus diperhatikan driver itu justru masalah yang lain. Seperti suspend tanpa alasan, orderan fiktif, penumpang yang bermasalah, itu yang lebih penting,” kata Suryadi, driver Gojek Serang.
Lebih lanjut Suryadi menjelaskan bahwa Gojek terkadang memberikan suspend (tidak mendapatkan order) tanpa alasan yang jelas. Ketika ditanyakan alasan pemberian suspend ke costumer service, seringkali jawaban yang didapat adalah sistem yang memberikan suspend. Driver hanya bisa mengikuti saja, karena itu adalah aturan aplikator.
“Banyak dari kami yang curiga, jangan-jangan suspend itu hanya trik aplikator agar driver tidak bisa mendapatkan orderan yang banyak. Karena suspend kerap keluar ke driver yang dalam beberapa hari dapat mencapai target bonus maksimal.” keluh pemuda asli yang mangkal di daerah BPJS Kesehatan Serang ini.
Belum lagi masalah orderan fiktif, sebenarnya ini adalah masalah besar. Driver yang secara tidak sengaja menerima orderan fiktif ini tidak bisa mengcancel orderan. Kalau dicancel, reputasi driver akan turun, padahal reputasi sangat berpengaruh terhadap bonus.
“Dulu waktu masih ada Uber, driver Gojek iri dengan sistemnya Uber. Kalau penumpang tidak datang dalam waktu 5 menit, driver bisa mengcancel orderan, dapat ganti bensin 4.500 pula. Driver juga tahu nilai penumpang, jadi kalau reputasi penumpang kurang bagus, driver gak mau terima order” lanjut Suryadi.
“Rata-rata saya bisa membawa pulang 130 ribu bersih. Itu sudah cukup, mengingat keberadaan Gojek memberikan alternatif penghasilan. Saya realistis saja, gak akan ada orang yang mau menjadikan driver ojek online sebagai pekerjaan tetap. Tapi gimana lagi, sampai sekarang saya masih belum dapat pekerjaan tetap.” tutup Suryadi. [Go/Oji]