GARDUOTO – Terkait akan diberlakukannya kebijakan ganjil-genap di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang. Kebijakan ini langsung mendapatkan tanggapan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Melalui Tulus Abadi adalah Ketua Pengurus Harian YLKI disaat jumpa pers di Kantor Jasa Marga, Jumat (13/04).
“Berkaca pemberlakuan ganjil-genap di Tol Jakarta-Cikampek yang sudah dievaluasi dan hasilnya cukup positif menurut data. Walaupun belum melihat angka pastinya YLKI sedikit memberikan catatan mengenai kebijakan ini.
Catatan tersebut adalah secara umum bisa dimengerti kebijakan ini. Dengan pertambahan kendaraan yang cukup pesat membuat kemacetan yang terjadi semakin tidak terkendali.
“kita tahu volume semakin besar dan kalau tidak diambil tindakan maka fungsi jalan tol semakin berkurang secara signifikan,” ujarnya.
Tulus menambahkan kami sering mengkritik bahwa tol tidak memiliki standar layanan minimal. Karena tol itu mempunyai aturan kecepatan minimal dan antrian di gerbang tol.
Dengan padatnya traffic membuat aturan yang ada tidak tercapai. Dengan kepadatan yang cukup tinggi seharusnya para operator tidak bisa menuntut kenaikan tarif.
“Sehingga harusnya perlu adanya pengoptimalisasi fungsi dari jalan tol itu sendiri. Saat konsumen sudah bayar tetapi kondisi jalan tol sering macet parah maka ini sangat tidak adil untuk konsumen,” tegas tulus.
Nah dengan adanya kebijakan ganjil-genap optimalisasi jalan tol bisa berjalan dan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas.
“YLKI juga berharap ganjil-genap ini sebagai instrumen sementara. nantinya kita dorong Pemerintah membuat aturan yang permanen untuk mengatasi kemacetan ke jakarta,” kata Tulus.
Karena ganjil-genap ini isidental, kita harapkan akan aturan yang lebih kuat mengatasi masalah kemacetan.[Go/Res]