GARDUOTO – Para penggemar Vespa klasik di Purwakarta, punya cara sendiri dalam mengubah kesan dunia bikers yang negatif. Salah satunya dengan cara mendalami ajaran agamanya.
Penilaian negatif masyarakat terhadap dunia bikers, menjadi semangat bagi para penggemar Vespa ini untuk menggelar Takbligh Akbar bertajuk ‘Scooterist Diajar Ngaji’ yang diselenggarakan di Theater Terbuka Universitas Pendidikan Indonesia kampus Purwakarta (31/3).
“Ide awalnya acara ini sederhana, kami ingin menjadi manusia yang baik. Makanya kami berfikir untuk bersama-sama belajar agama yang kami anut,” ungkap Andi Agung Mappaclly, Penanggung Jawab Scooterist Diajar Ngaji.
Pria yang akrab dipanggil Agung ini menjelaskan, melalui tema Diajar (belajar) Ngaji ini. Kami sebagai manusia tidak hanya berhubungan dengan Tuhannya, tetapi juga akan berhubungan sesama manusia.
“Nah makanya selain taat kepada Tuhan, manusia sebagai makhluk sosial juga harus membina hubungan baik dengan sesama manusia. Karena jika kami baik, maka kami pun akan berada di lingkungan yang baik,” tambahnya.
Dalam mensukseskan gelaran ini, Agung mengaku banyak mengahadapi rintangan. Seperti tingkat kepercayaan masyarakat yang kecil, sehingga mereka ragu kami dapat menyelenggarakan acara tersebut.
Apalagi memasuki tahun politik dimana masyakarat Purwakarta akan memilih calon Bupatinya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri agar acara Takbligh Akbar ini tidak ditumpangi oleh calon-calon bupati.
“Makanya kami tegaskan bahwa, gelaran yang digelar atas nama komunitas Vespa di Purwakarta ini, tidak ada kaitannya dengan politik. Karena momentum yang kami cari adalah Isra Mir’aj,” tegas Agung.
Selain siraman rohani yang disampaikan oleh tokoh agama di Purwakarta, tak lupa Takbligh Akbar juga dimeriahkan dengan acara keagamaan lainnya, yaitu pergelaran musik islami, juga kuis yang diberikan secara random kepada para penggemar Vespa, seperti hafalan doa sehari-hari.
“Harapannya dengan suksesnya hajatan tersebut, para penggemar Vespa di Purwakarta bisa menjadi manusia yang taat dengan agamanya. Sekaligus menciptakan lingkungan yang baik di masyakarat,” tutup Agung.[Go/Res]