GARDUOTO – Terkait Pemerintah yang memberikan usulan untuk tarif ojek online adalah Rp. 2.000 per kilometer. Ternyata langsung mendapatkan tanggapan beragam dari driver ojek online.
Udin yang ditemui Garduoto.com di daerah Bintaro, Kamis (29/03) mengatakan pada prinsipnya setuju saja dengan kenaikan tersebut. Asal kenaikan tersebut tidak ada potongan-potongan lainnya.
“Kalau dinaikan tetapi tetap saja ada potongan dengan alasan apapun dari operator ya sama saja dan percuma tidak menguntungkan kita,” paparnya.
Lanjutnya, intinya tariff jangan terlalu murah. Masa 1 km dihargai sebesar Rp 1.600 karena itu terlalu murah dan merugikan para driver.
Belum lagi terkadang ada potongan 20%. Jadi tariff ini terlalu memberatkan para driver. Kalau bisa Pemerintah memikirkan hal ini agar semua bisa terima.
Sedangkan Handi driver ojek online dari Grab mengatakan kalau menurutnya tarif jangan berdasarkan rameh orderan.
“Tetapi dilihat dari wilayah macet dan harga jangan flat. Jadi ada perbedaan antara wilayah macet atau tidak. Kalau ini diterapkan maka akan jauh lebih baik buat driver,” ujarnya.[Go/Res]