GARDUOTO – Setelah kembali lagi ke Indonesia, Ford masih konsisten untuk menghadirkan double cabin dan SUV. Untuk SUV, tentu saja jenama berlogo oval biru ini masih mengandalkan Everest.
Pastinya, Everest yang dipasarkan di Indonesia saat ini ialah generasi keempat dari SUV besar ini, yang oleh Ford dinamai dengan Everest Next-Gen.
Di generasi terkininya ini, Everest tampil beda dari para pendahulunya, ia sekarang jadi lebih canggih dan mewah. Namun, kelebihan-kelebihan yang sudah menjadi ciri khas Everest sejak dulu, tentu masih dipertahankan.
Oleh karena itu, hasil perpaduan antara nilai leluhur Everest dan unsur-unsur modern yang dimilikinya, membuat Large SUV Ford ini jadi kian matang, dan mengantarkannya ke level yang lebih tinggi dari para pendahulunya.
Desain Eksterior Gagah Khas SUV Amerika
Jika pada generasi ketiga Ford Everest tampil dengan desain yang sedikit membulat, pada Everest Next-Gen, bentuknya kembali lagi mengotak, dan itulah yang membuatnya jadi terlihat lebih gagah dan maskulin.
Area fascia depannya bisa dibilang sepenuhnya mengotak. Mulai dari guratan garis desainnya hingga model headlamp-nya, semuanya dibuat mengotak. Untuk headlamp-nya, di dalamnya terdapat DRL LED yang saat menyala memiliki pola seperti huruf C.
Bergeser ke samping, perawakannya yang tinggi besar sangat mencirikan sebuah SUV Amerika yang gagah dan maskulin. Untuk menunjang bodinya yang besar, Everest Next-Gen Titanium memakai ban berukuran 255/55 dengan pelek berdiameter 20 inci.
Ke belakang, di sini kita melihat lagi garis desain dan lampu belakang yang mengotak. Lampu belakangnya yang tampak seperti mendapat sentuhan warna yang agak gelap, membuat tampilan belakang Everest Next-Gen jadi terlihat elegan.
Overall, tak ada yang salah dengan desain eksterior Ford Everst Next-Gen. Tampilan luarnya sangat mencirikan sebuah SUV dari negeri Paman Sam yang gagah, maskulin, dan berwibawa.
Interior Mewah dan Modern
Bila di luar kita dimanjakan dengan visual yang gagah dan maskulin, begitu masuk ke kabinnya, kita langsung merasakan aura yang berbeda. Sebab, Ford Everest Next-Gen punya desain interior yang modern dan mewah.
Kesan modern kental terasa dari head unit besar yang tampil dalam format vertikal, serta layar instrument cluster yang cukup lebar. Menariknya, meski punya head unit yang besar, tapi masih terdapat tombol fisik untuk pengaturan AC dan volume audio.
Sedangkan aura mewahnya muncul dari pemilihan warna kabin hitam dan coklat. Warna hitam di kabin Everest Next-Gen Titanium terdapat di dasbor, setir, konsol tengah, dan door trim.
Lantas untuk warna coklat, lebih dominan karena melapisi semua jok, dan arm rest tengah, dan sebagian door trim. Bahkan, warna coklat di kabin Everest Next-Gen Titanium sampai ke wood panel yang ada di dasbor.
Untuk material kabinnya, tentu mayoritas sudah menggunakan bahan kulit dan empuk, walau masih ada sedikit material plastik seperti di rumah instrument cluster. Meski begitu, kami sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.
Akomodasi Lumayan
Saat duduk di belakang bangku pengemudi yang sudah kami sesuaikan dengan posisi mengemudi ideal kami yang berpostur 175 cm, kami mendapatkan legroom sebanyak empat jari, dan headroom lebih dari lima jari.
Akomodasi yang disuguhkannya terbilang lumayan. Karena ia sedikit lebih baik daripada SUV ladder frame Jepang, tapi belum sampai selega Hyundai Palisade yang merupakan lawan sepadan Everest Next-Gen.
Pun demikian dengan akomodasi di bangku baris ketiga yang terbilang setara dengan SUV ladder frame Jepang, yang mana di sini hanya pantas ditempati oleh orang dewasa.
Karena Everest sudah beda kelas dengan SUV ladder frame Jepang, maka untuk menaikkan dan melipat bangku baris ketiga, dilakukan secara elektrik melalui tombol yang ada di sebelah kanan area bagasi.
Fitur Off-road Sangat Mumpuni
Salah satu nilai turun-temurun yang sudah tertanam di setiap generasi Ford Everest ialah ketangguhannya. Pada generasi Next-Gen, ketangguhannya semakin mumpuni karena ditunjang oleh fitur-fitur yang canggih.
Bukan cuma karena punya mode penggerak biasa, Everest Next-Gen juga dibekali dengan mode berkendara yang memang disiapkan untuk melibas medan off-road seperti slippery, mud/ruts, dan sand.
Menariknya, jika kita masuk ke tiga mode berkendara tersebut, mode penggerak otomatis akan masuk ke 4H. Tapi jika kita ingin masuk ke mode penggerak 4L, kita perlu posisikan transmisi di N, dan kemudian tekan 4L.
Tak hanya sampai di situ, di instrument cluster, juga terpampang informasi soal berapa derajat kemiringan mobil, approach angle, dan departure angle. Bahkan, berapa derajat kemiringan setir pun juga ada di instrument cluster-nya.
Semua fitur tersebut sangat membantu kita untuk melibas medan off-road, bahkan yang berat sekalipun. Ditambah lagi dengan performa yang dimiliki Everest, membuat semua rintangan di medan off-road jadi bisa kita lewati dengan penuh percaya diri.
Rasa Berkendara
Jika dibandingkan dengan SUV ladder frame Jepang atau Hyundai Palisade sekalipun, kapasitas mesin Ford Everest Next-Gen adalah yang paling kecil. Tapi performa yang dihasilkannya, bisa bikin para pesaingnya jadi gigit jari.
Mesin yang dipakai Ford Everest Next-Gen hanya berkapasitas 1.996 cc diesel bi-turbo. Dengan mesin tersebut, saudara sebasis Ford Ranger ini bisa memuntahkan tenaga sebesar 208 dk di 3.750 rpm, dan torsi 500 Nm yang terbentang pada 1.750 – 2.000 rpm.
Melihat angka dan torsinya, Everest Next-Gen tampak punya performa yang perkasa, dan itu memang benar adanya. Didukung dengan transmisi otomatis 10 percepatan, kian menyempurnakan performanya.
Besarnya tenaga dan torsi yang berpadu dengan banyaknya jumlah gigi, membuat Everest Next-Gen bisa berakselerasi ke kecepatan tinggi dengan sangat mudah dan halus. Bahkan ketika kita sudah mencapai kecepatan 100 – 110 km/jam, putaran mesinnya tetap berada di bawah 2.000 rpm.
Kendati begitu, untuk masalah konsumsi BBM, ia masih dalam taraf rata-rata mobil sekelasnya. Walau demikian, kami sangat bisa memaklumi hal tersebut karena Everest Next-Gen punya performa mesin yang melebihi mobil sekelasnya.
Poin lainnya yang juga menjadi catatan kami ialah, masih adanya gejala body roll yang terasa. Lagi, kami bisa menganggap wajar gejala tersebut karena itu karena kami sadar bahwa Everest Nex-Gen punya bodi yang bongsor dan bersasis tangga.
Lalu untuk masalah kenyamanan, Everest Next-Gen terasa sangat nyaman karena ia memiliki bantingan suspensi yang empuk, serta kabin yang kedap. Kami berani bilang kalau kenyamanan Everest Next-Gen ini bisa disetarakan dengan SUV Eropa.
Kesimpulan
Sejak generasi ketiganya, Everest memang sudah mulai memposisikan dirinya berada di atas SUV ladder frame Jepang. Pada model Next-Gen ini, Ford kembali menekankan bahwa kasta Everest memang lebih tinggi dari SUV ladder Frame Jepang.
Banyak alasan yang dapat menjelaskan kalau derajat Everest memang lebih tinggi dari SUV ladder frame Jepang. Seperti desain eksterior yang lebih berkelas, kabin yang mewah, kemampuan off-road yang sangat mumpuni, hingga performa mesin yang superior.
Satu lagi hal yang menegaskan kelasnya Everest ialah harganya. Saat ini, Ford Everest Next-Gen Titanium punya banderol harga hampir Rp 1 miliar, atau tepatnya di angka Rp 969 juta on the road Jakarta.
Di kelasnya sekarang pun, Everest mampu memberikan banyak hal yang tak dimiliki oleh pesaingnya, terutama dalam hal kapabilitas dan ketangguhann dalam melahap medan off-road.
Maka itu, tak berlebihan rasanya jika kita menyebut kalau Ford Everest sekarang sudah berada di kelas yang berbeda. Karena saat sudah berhadapan dengan lawan yang seimbang sekalipun, Everest tetap mampu memberi nilai lebih yang tak ditemukan di pesaingnya. (GO/Gie)