GARDUOTO – Masa inreyen untuk sepeda motor baru tetap perlu dilakukan untuk memaksimalkan performa dan menjaga kondisi komponen-komponen kendaraan.
Meski sekarang teknologi terus berkembang, perlu tetap melakukan inreyen ketika sepeda motor baru Honda diantar ke konsumen untuk pertama kalinya. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja seluruh komponen sehingga tidak ada kendala ketika digunakan.
Inreyen atau break-in merupakan proses adaptasi atau penyesuaian komponen-komponen kendaraan. Tentunya di masa inreyen, konsumen harus mengikuti petunjuk yang telah tertera di buku servis atau buku pedoman pemilik dan garansi.
Dalam masa inreyen, konsumen disarankan tidak memacu sepeda motor barunya dengan maksimal ketika digunakan selama 500 km pertama dengan maksimal kecepatan 50 km/jam. RPM juga disarankan tidak terlalu tinggi di masa inreyen sehingga komponen mesin akan tetap terjaga.
Untuk sepeda motor baru, konsumen disarankan tidak melakukan rem mendadak di kondisi apapun. Di 500 km pertama, daya cengkram ban juga mengalami adaptasi sehingga sangat berbahaya apabila melaju di jalanan basah atau licin.
Terkait beban bawaan, jangan mengangkut beban berlebih. Berdasarkan buku panduan pemilik, terdapat informasi terkait bobot yang mampu diangkut sepeda motor. Di masa inreyen, konsumen disarankan untuk tidak membawa barang yang melebihi batas berat agar usia komponen tidak berkurang.
Karena masih baru, tentu harus dilakukan ganti oli secara berkala. Di buku servis terdapat informasi bahwa konsumen wajib melakukan penggantian oli setelah menempuh jarak 1.000 km. Ini bertujuan untuk membersihkan komponen dari serpihan logam hasil gesekan sehingga tidak ada penggumpalan partikel sisa di dalam mesin.
“Untuk setiap sepeda motor baru Honda tentunya akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar ke konsumen. Namun alangkah lebih baiknya konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah terjadinya kerusakan komponen,” tutur Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS).
Selain melalui proses inreyen, konsumen juga disarankan dapat segera beradaptasi dengan sepeda motor baru Honda. Baik itu dari sisi posisi berkendara, handling, pengereman dan membuka tuas gas untuk mencegah risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.
“Beradaptasi dengan motor baru terkadang memakan waktu lebih bagi konsumen, tapi hal ini harus tetap dilakukan. Setelah terbiasa, konsumen harus mengedepankan keselamatan berkendara,” tutup Wahyu Budhi. (GO/Gie)