GARDUOTO – Beberapa bulan lalu, PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan peremajaan terhadap Rush GR Sport. Tapi, ubahan yang diberikan kepada Low SUV ini terbilang sangat sedikit, sehingga mungkin membuat sebagian orang mungkin tak sadar kalau sebenarnya mobil ini mendapatkan beberapa sentuhan baru.
Tapi di balik sedikitnya ubahan yang didapatkan oleh New Rush GR Sport, ada satu hal fundamental yang tak diubah oleh Toyota pada mobil ini, yakni penggeraknya yang masih mengandalkan roda belakang.
Dari situ, bisa kita simpulkan bahwa Toyota Rush masih menjadi Low SUV yang konsisten mengandalkan penggerak roda belakang, meski saat ini mobil-mobil sekelasnya banyak yang sudah beralih menggunakan penggerak roda depan.
Lantas, dengan konsistensi yang dipertahankannya, serta sedikitnya penyegaran yang didapatkan olehnya, apakah dua hal tersebut cukup bagi New Toyota Rush GR Sport untuk menjaga daya tariknya?.
Ubahan di Eksterior Berfokus di Detail
Seperti yang kami bilang di awal, ubahan yang ada di New Toyota Rush GR Sport sangat sedikit. Jika kurang teliti, mungkin kita tak akan bisa membedakan antara New Rush GR Sport dengan model sebelumnya.
Namun jika ditelisik lebih teliti, ada beberapa detail baru di eksteriornya, mulai dari gril dan lis bumper depan yang dibalut warna hitam pekat, serta body moulding yang diposisikan lebih turun dari sebelumnya.
Tak cuma itu, handle pintu di keempat pintunya juga turut dilapis warna hitam, dan agar tampilan eksteriornya jadi lebih sporti, spion luarnya pun juga diberi sentuhan bermotif karbon.
Khusus untuk aksen warna hitam di gril, bumper depan, dan lis bodi samping, memakai warna hitam glossy, yang membuat tampilan mobil secara keseluruhan jadi tampak mengkilat.
Satu lagi ubahan yang ada di eksterior New Toyota Rush GR Sport ialah peleknya. Desainnya memang tampak sangat mirip dengan Rush GR atau TRD Sportivo sebelumnya. Tapi pada New Rush GR Sport, peleknya diberikan sentuhan ala 3D, yang membuatnya jadi tampak lebih dinamis.
Interior Penuh Nuansa Hitam
Masuk ke kabinnya, kita langsung disambut dengan suasana hitam. Ya, kabin New Rush GR Sport sekarang hampir sepenuhnya bernuansa hitam. Panel-panel kulit yang ada di dasbor dan door trim yang sebelumnya berwarna gading, sekarang diganti menjadi hitam.
Tak hanya di bagian panel dasbor dan door trim, plafon New Rush GR Sport pun juga sekarang memakai warna hitam. Kami menilai, kabin yang penuh nuansa hitam ini mampu membuat suasana interior New Rush GR Sport jadi lebih elegan.
Sedangkan untuk desain interiornya secara keseluruhan, sama sekali tidak ada yang berubah, masih sama persis seperti saat Rush generasi kedua ini lahir pada akhir 2017 silam.
Head Unit Jadi Fitur Baru yang Paling Menonjol
Jangan harap kita akan menemukan banyak fitur baru di New Toyota Rush GR Sport. Meski demikian, setidaknya ada satu fitur baru yang paling menonjol pada mobil ini, yakni head unit.
New Toyota Rush GR Sport memakai head unit baru yang punya ukuran lebih besar dari sebelumnya. Agar tampak sedikit lebih modern, head unit New Rush GR Sport pun dibuat bermodel floating.
Tak hanya berukuran lebih besar, head unit baru pada New Toyota Rush GR Sport ini pun punya resolusi yang bagus. Makanya, saat terpapar sinar matahari, kecerahan layarnya tak meredup, dan ketika malam, nyalanya juga tak menyilaukan mata.
Bukan cuma itu, head unit New Rush GR Sport juga sudah dilengkapi dengan konektivitas terkini, yakni Apple CarPlay dan Android Auto. Bahkan untuk menyambungkan handphone ke fitur tersebut, cukup dengan hanya mengaktifkan bluetooth.
Tapi jika kita mau memutar musik lewat aplikasi, kita harus menyambungkannya kabel USB dari head unit ke handphone, tidak bisa dilakukan secara wireless seperti memakai aplikasi Maps.
Kesimpulan
Kenapa kami langsung lompat ke kesimpulan tanpa membahas soal rasa berkendara, dan akomodasinya? Karena untuk dua poin tersebut, sama sekali tak ada perbedaan antara New Rush GR Sport dengan model sebelumnya.
Rasa berkendara kembaran Daihatsu Terios ini tidaklah istimewa. Posisi mengemudinya canggung, bantingannya terbilang keras, performa dan kehematan bahan bakarnya pun juga biasa saja.
Pun demikian dengan akomodasinya yang tak istimewa. Legroom untuk penumpang baris kedua tak terlalu lega, dan volume bagasinya pun juga dalam taraf rata-rata. Tapi untungnya, bangku baris ketiga Rush bisa dilipat dengan pembagian 50:50, meski tak rata lantai.
Di balik tidak adanya ubahan di sektor teknis, ada satu hal yang bisa dijadikan kredit positif untuk Rush, yakni soal konsistensinya yang tetap mengandalkan penggerak roda belakang, meskipun performa dan efisiensi bahan bakarnya tak istimewa.
Penggunaan roda belakang ini pun terbukti membuat Rush mampu melahap tanjakan ekstrim dengan lebih mudah ketimbang mobil-mobil sekelasnya yang punya tenaga yang setara dengannya, namun berpenggerak roda depan.
Di samping tetap konsisten mempertahankan penggerak belakang, Toyota juga masih konsisten dalam menjaga tampilan Rush. Konsistensi itu terlihat jelas dari minimnya peremajaan yang diberikan untuk mobil ini.
Hanya saja, kadang kami berfikir konsistensi Toyota dalam menjaga tampilan Rush generasi kedua yang sudah hampir berusia tujuh tahun ini, didasari karena banyak orang yang suka dengan tampilannya, atau memang Toyota yang minim inovasi untuk menyegarkan mobil ini secara lebih serius.
Terlepas dari bagaimanapun keadaan New Toyota Rush GR Sport, kami menilai mobil ini masih menarik untuk dipilih. Karena selain masih berpenggerak roda belakang, mobil ini juga sudah terbukti tahan banting. Terakhir yang tak kalah penting, New Toyota Rush GR punya harga yang masih kompetitif. (GO/Gie)