GARDUOTO – Belakangan ini, ramai di jagat maya tentang sebuah Toyota Innova Zenix yang mengalami pecah ban belakang. Ini cukup mengejutkan mengingat mobil ini masih terhitung sebagai mobil baru.
Di samping masih terhitung sebagai mobil baru, pemilik Toyota Innova Zenix yang mengalami pecah ban belakang itu juga disebut sudah melakukan pengecekan secara rutin dan juga diakui pengguna tekanan bannya sesuai.
Munculnya Insiden pecah ban pada Toyota Innova Zenix sempat membuat sebagian orang berasumsi bahwa ban bawaan Medium MPV andalan Toyota itu memiliki kualitas yang kurang baik.
Namun menurut praktisi sekaligus instruktur mengemudi, kejadian pecah ban tersebut bukanlah sepenuhnya disebabkan karena ban. Faktor teknis kendaraan dan kebiasaan si pengemudi pun juga berpengaruh.
“Zenix kan FWD (penggerak roda depan), belakang cenderung slip dan lari. Kalau radial kaan sisi pinggir tipis. Senang manuver dan zig-zag dan muatan banyak maka belakang ini jadi lentur sekali.”
“Kalau nggak dicek angin saat slip dan miring ini kenanya sisi pinggir yang tipis. Kalau juga biasa long trip ini bisa jadi pemicu,” jelas Erreza Hardian, Instruktur, Assesor, dan Investigator Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) dari Sarana Aman Berkendara, saat dihubungi Jumat (5/7/2024).
Long trip yang dimaksud ialah jalan tanpa henti. Kalau tekanan ban rendah, makin lama ada panas, dan bukan soal usia pakai ban. Maka kalau jalan terus tanpa jeda, misal empat jam sesuai standar regulasi, pemicunya panas berlebih di ban.
Mengingat Toyota Innova Zenix menganut penggerak roda depan, maka ada traksi yang cenderung aman kala dipacu secara agresif. Tapi ban belakang akan keteteran dengan traksi yang didapat oleh ban depan.
“Gapapa agresif tapi ya ada jeda istirahat untuk mendinginkan panas ban yang under presssure. Antisipatif panas ya cek tekanan angin atau ikuti standar tiap empat jam istirahat,” lanjut Erreza.
Erreza menambahkan, ban kelas premium pun kalau under pressure dan berkonstruksi radial, bisa menimbulkan panas, dan sangat berkontribusi menjadi pemicu pecah ban.
Artinya, apapun merek bannya, sama-sama bisa berpotensi mengalami pecah apabila pengemudinya tidak bisa memahami kondisi kendaraan, abai dengan dengan pengecekan ban, serta minim waktu jeda saat dibawa long trip. (GO/Gie)