GARDUOTO – Dalam keluarga Vespa, seri GTS adalah model yang lebih dikenal karena punya perawakan yang lebih besar dari Vespa lainnya, lebih eksklusif, namun tidak mencolok dalam hal performa.
Ceritanya langsung berbeda ketika Vespa GTS dicekoki dengan mesin berkapasitas 300 cc. Dengan mesin yang besar tersebut, GTS langsung menjelma menjadi sebuah Vespa yang besar dan bertenaga.
Meningkatnya performa Vespa GTS 300 tentu membuatnya jadi semakin menyenangkan untuk dikendarai. Tapi di balik itu, ada satu hal yang justru malah menjadi konsekuensi atas kelebihannya itu.
Desain Khas GTS
Dari segi desain, GTS Super Tech 300 tak ubahnya GTS 150. Kami cukup menyayangkan hal ini mengingat GTS Super Tech 300 adalah varian GTS termahal, yang semestinya bisa dibuat lebih eksklusif dari segi tampilan.
Alih-alih membedakan desainnya, Vespa justru memberikan sentuhan aksen warna yang cukup mencolok untuk GTS Super Tech 300.
Di bagian samping spakbor dan bodi, terdapat aksen berwarna silver dan hijau. Lalu pada bagian per roda depan dan dasi, juga dicat warna hijau.
Aksen silver dan hijau yang ada di spakbor dan bodi samping Vespa GTS Super Tech 300 ternyata hanyalah stiker, bukan cat asli.
Meski terkesan murah, namun di sisi lain, hal tersebut tak akan menyulitkan kita saat hendak mengganti warna atau hanya sekadar mencopot stikernya.
Bergeser ke belakang, Vespa GTS Super Tech 300 kini memiliki motif nyala lampu baru yang berbentuk kotak, dan seperti terbagi dua. Tapi untuk desain belakang secara keseluruhan, tetap sama persis dengan GTS 150.
Punya Banyak Tombol Pengaturan
Sewajarnya sebuah skuter premium, Vespa GTS Super Tech 300 juga memiliki banyak tombol di stangnya. Total ada delapan tombol, dimana pada bagian kiri dan kanan stangnya, terdapat masing-masing empat tombol.
Di sebelah kiri, terdapat tombol lampu jauh, pengatur menu MID, sen, dan klakson. Sedangkan di kanan, ada tombol pembuka jok, cut off engine, ASR atau traction control, dan pastinya starter.
Masih di area stang, pastinya juga ada instrument cluster. Pada GTS Super Tech 300, sudah memakai instrument cluster full digital dengan informasi yang lengkap. Yang cukup menarik, warna instrument cluster-nya bisa berubah otomatis menjadi gelap atau terang tergantung kondisi.
Kompartemen
Sama halnya seperti Vespa modern lainnya, GTS Super Tech 300 juga punya dua tempat kompartemen, yakni di bawah jok dan di dek. Kompartemen di bawah jok tentunya punya volume yang luas yang bisa menyimpan helm.
Tapi yang menjadi catatan saat kita menyimpan barang di bagasi bawah jok, adalah barang bawaan kita akan menjadi panas. Itu dikarenakan mesin dari Vespa berada di bodi belakang, persis di bawah lantai bagasi.
Jika hendak membuka bagasi di jok, ada dua cara yang bisa kita lakukan. Yakni dengan menekan tombol pembuka jok yang ada di setang sebelah kanan, atau melaui remote keyless.
Lalu untuk kompartemen di dek, volumenya tidaklah besar. Kompartemen di dek Vespa hanya bisa memuat barang-barang kecil seperti handphone, dompet, dan sejenisnya. Untuk membuka kompartemen di dek ini, kita harus memposisikan kenop starter di posisi on, tekan kenopnya, dan ia pun terbuka.
Rasa Berkendara
Biarpun punya bodi yang lebar, ternyata Vespa GTS Super Tech 300 masih bisa menyajikan posisi riding yang bersahabat. Bagi kami yang berpostur 175 cm, kami masih bisa menapak ke tanah dengan sempurna.
Posisi lantai dek yang cukup tinggi dan lebar pun turut menambah kenyamanan dan kepercayaan diri kami saat mengendarainya.
Tak mau berlama-lama, kami pun langsung menjalankan Vespa GTS Super Tech 300. Begitu kami memutar gasnya, mesinnya langsung menyemburkan tenaga secara spontan dan sangat responsif.
Kendati bisa mengeluarkan tenaga yang besar dengan sangat mudah, bukan berarti GTS Super Tech 300 jadi tidak nyaman saat diajak berjalan santai.
Sebaliknya, ia tetap bisa menyalurkan tenaganya secara halus, sehingga membuatnya jadi nyaman saat dibawa berjalan santai.
Lantas, jika kita ingin merasakan kemampuan mesinnya yang sesungguhnya, cukup putar gas lebih dalam, dan ia pun langsung bisa melesat dengan sangat cepat, namun tetap halus.
Menilik dapur pacunya, Vespa GTS Super Tech 300 ini memakai mesin berkapasitas 278 cc yang bertenaga 23.4 dk di 8.250 rpm, dan torsi 26 Nm pada 5.250 rpm. Dengan tenaga dan torsi sebesar itu, maka tak ayal kalau skuter ini punya performa yang kuat.
Di sisi lain, kuatnya performa skuter bongsor ini berpengaruh langsung terhadap konsumsi BBM-nya yang tak bisa dibilang irit.
Walau bukan kabar baik, tapi hal ini bisa kami maklumi, mengingat tenaga dan torsi maksimalnya yang sama-sama bertengger di putaran mesin yang tinggi.
Kesimpulan
Sepertinya, Vespa merasa bahwa desain GTS ini sudah bisa diterima dan disukai oleh semua orang, sehingga mereka tidak memberikan pembeda yang signifikan antara GTS Super Tech 300 dengan tipe-tipe di bawahnya.
Cerita berbeda kita temukan apabila membahas soal performanya yang impresif. Tidak hanya kencang, mesin Vespa GTS Super Tech 300 juga halus, yang mana itu juga memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kesenangan berkendara.
Hanya saja, ada konsekuensi yang harus kita tanggung dari kuatnya performa GTS Super Tech 300, yakni konsumsi BBM-nya yang tidak bisa dibilang irit. Apalagi, ia juga memerlukan bahan bakar beroktan tinggi, yang pasti punya harga lebih mahal.
Menyangkut soal konsumsi BBM yang tidak irit, rasanya hal tersebut tak akan menjadi masalah buat calon pemilikinya. Sebab bagi orang yang sudah mampu membeli sebuah Vespa seharga Rp 164.5 juta on the road Jakarta, mereka pasti tidak akan menjadikan masalah konsumsi BBM sebagai sebuah isu yang serius.
Justru, para konsumen memilih GTS Super Tech 300 karena mereka ingin mendapatkan sebuah Vespa yang bertenaga, eksklusif, dan bisa memberi rasa bangga yang lebih tinggi. (GO/Gie)