GARDUOTO – BYD secara resmi memperkenalkan diri mereka ke pasar otomotif Indonesia pada 18 Januari 2024. Pada momen tersebut, brand dengan nama lengkap Build Your Dreams ini juga sekaligus memperkenalkan tiga produknya, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal.
Berselang sebulan kemudian, BYD merilis secara resmi produk dan harga dari ketiga produk mereka di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
Dengan demikian, aktivitas penjualan BYD di Indonesia sudah berjalan selama satu bulan. Serta tentunya, jenama asal China ini juga sudah mengantongi angka penjualan dari ketiga produknya.
Terkait soal penjualan, rupanya BYD tidak menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang ditempatkan di atas segalanya. Sebab, mereka tidak mematok target penjualan dari masing-masing produk yang mereka tawarkan.
Meski terdengar sedikit anomali, namun BYD punya alasan yang kuat atas keputusan mereka yang tidak mematok target penjualan. Pasalnya, ada hal lain yang menjadi fokus BYD dalam langkah awal mereka mengarungi pasar otomotif nasional.
“Untuk tahun pertama ini kita fokus branding dulu. Untuk penjualan ya biar mengalir aja,” bilang Luther Pandjaitan, Head of Marketing Communications PT BYD Motor Indonesia, saat ditemui di daerah Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Apa yang dikatakan Luther nyatanya memang sesuai dengan kondisi yang terjadi selama sebulan ini. Yang mana sejak Februari lalu, BYD sudah melakukan penetrasi dengan menggandeng perusahaan plat merah ternama di Indonesia.
Pada 15 Februari 2024 lalu, BYD sudah menandatangani kerjasama dengan Bank Mandiri untuk masalah pembiayaan. Terkini, pada Jumat (15/3/2024) kemarin, BYD menerima pesanan sebanyak 10 ribu unit mobil dari PLN Icon Plus.
PLN Icon Plus membeli 10 ribu unit mobil BYD untuk dijadikan sebagai kendaraan operasional. Implementasi kerja sama ini dilakukan secara bertahap selama lima tahun, dan pelaksanaannya akan didukung oleh dealer-dealer BYD di seluruh Indonesia.
Penetrasi dan pendekatan BYD ke perusahaan milik negara bukan hanya sebatas bagian dari strategi branding yang sudah mereka canangkan.
Tapi juga untuk memfasilitasi percepatan transisi menuju era kendaraan elektrifikasi di Indonesia yang tidak hanya melalui inovasi New Energy Vehicle, namun juga dengan ekosistem yang dapat mempermudah ketersediaan unit bagi banyak pihak. (GO/Gie)