GARDUOTO – Kejuaraan Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) Seri pertama akan digelar pada 25 Maret 2018. Diantara kategori yang dilombakan, terdapat Indonesia Retro Race. Kategori yang satu ini mempunyai penggemar tersendiri karena keunikannya.
Sepertii nama kategorinya, Indonesian Retro Race akan diisi oleh mobil-mobil retro yang siap memacu mesinnya di lintasan balap. Yang terdaftar dalam kategori ini adalah mobil dengan keluaran paling muda tahun 1987.
Rendison Joesno, penggagas Retro Race, dalam wawancara dengan garduoto.com mengatakan, “Kategori ini sangat menarik karena tampilan mobil balap ini dipertahankan seperti aslinya. Tapi kalau mesinnya, rata-rata sudah pakai spek mesin balap.”
Menurut Rendison, bukan hal yang mudah untuk menyiapkan mobil mobil retro menjadi siap untuk digeber. Banyak hal yang harus dipersiapkan, dan yang pasti butuh biaya yang tidak sedikit. Belum lagi masalah sparepart, dengan tahun yang tidak muda, ketersediaan sparepart juga menjadi masalah yang lain.
“Dulu kami masih bisa cari sparepart di tempat-tempat tertentu karena sudah tidak dproduksi lagi, harganya pun masih murah. Sekarang kan sudah masuk tahun ke-11, sparepartnya juga sudah langka. Kalaupun ada harganya sudah selangit. Harga membangun mobil balap retro hampir sama mahalnya dengan membangun mobil balap baru.” papar pembalap retro yang tergabung dalam Ecurie Cinere ini.
Berbagai faktor kesulitan inilah yang menjadi daya tarik Indonesia Retro Race. Balapan Retro Race ini dibagi menjadi 4 kelas, Retro, Retro Max 1.600, Retro Max 2.000, dan Super Retro . Setiap kelas akan memperebutkan 5 piala. Rencananya, start kategori ini akan dimulai selepas pukul 12 siang. [Go/Oji]