GARDUOTO – Setelah memperkenalkan Binguo pada Kamis (16/11/2023) lalu, kemarin, Wuling Motors memberikan kesempatan kepada kami untuk menjajal mobil listrik terbarunya itu di Nava Park, BSD City, Tangerang.
Meski hanya dilakukan di dalam area cluster, namun Wuling bisa memanfaatkan lahan yang ada agar kami bisa mengeksplor hal-hal yang disebut sebagai kelebihan dari Binguo.
Saat pengetesan dimulai, kami terlebih dulu mencicipi menjadi penumpang belakang. Secara kelegaan, ia masih terbilang cukupan, baik untuk headroom maupun legroom.
Hanya saja, yang menjadi catatan adalah bangku belakangnya tidak memiliki armrest, hal ini kami rasa akan menimbulkan rasa sedikit tidak nyaman saat perjalanan jauh.
Tiadanya armrest dikarenakan bangku belakangnya menganut model pelipatan 50:50.Puas menjadi penumpang belakang, kami pun pindah ke balik kemudi. Hal pertama yang kami lakukan saat duduk di sini tentu mengatur posisi mengemudinya agar ideal dengan postur tubuh kami.
Tidak sulit untuk mendapatkan posisi mengemudi yang ideal dari Wuling Binguo. Sebab, bangku pengemudinya sudah memakai pengaturan elektrik. Tapi yang sedikit kami sayangkan, pengaturan setirnya hanya tilt (Naik dan turun).
Beres dengan pengaturan posisi mengemudi, kami pun langsung menjalankan Wuling Binguo. Sama seperti mobil listrik pada umumnya. Binguo punya tarikan bawah yang instan.
Lalu saat kami menjalankan Binguo di mode Sport, mobil listrik berjenis hatchback ini langsung memuntahkan tenaga yang lebih kuat dan sigap. Berikutnya, kami disuguhkan dengan area zigzag untuk menguji handling Wuling Binguo.
Handling dari mobil rakitan lokal ini terasa sangat mudah dan gesit, serta tidak limbung. Hal tersebut sebenarnya sudah kami prediksi sejak awal. Dasarnya adalah karena Wuling Binguo punya bobot setir yang sangat ringan, dan ditambah lagi dengan radius putar yang kecil.
Cruise Control juga sudah ada pada Wuling Binguo. Tapi, fitur ini baru bisa diaktifkan pada kecepatan minimal 40 km/jam. Kecepatan Cruise Control Binguo juga bisa diatur naik turun dengan kelipatan 5 km/jam, 40 km/jam untuk yang paling rendah, dan 100 km/jam yang paling tinggi.
Satu lagi fitur andalan yang dimiliki oleh Wuling Binguo ialah Creeping Function, yang bisa menahan dan memajukan mobil secara perlahan saat ditanjakan. Untuk mengaktifkannya, kita hanya perlu menginjak pedal rem sampai habis, dan kemudian fiturnya pun akan bekerja.
Setelah menjajal Wuling Binguo sebagai penumpang belakang dan pengemudi, kami berani menilai kalau ia adalah mobil listrik yang potensial. Sebab, ia memiliki akomodasi yang cukup bisa diandalkan, performa yang menjanjikan untuk mobil listrik seukurannya, serta fitur yang diusungnya juga terbilang lengkap.
Sekarang, mari kita tunggu berapa harga resmi dari Wuling Binguo. Seandainya ia dijual dengan harga di bawah Rp 350 juta, rasanya bukan hal yang mustahil kalau Binguo bisa turut mendulang sukses besar seperti Air ev. (GO/Gie)