GARDUOTO – Saat pertama kali terlahir di Indonesia pada 1977, Toyota Kijang adalah sebuah mobil komersial yang sangat sederhana sekali. Makanya, jati diri Toyota Kijang saat itu langsung terbentuk sebagai sebuah kendaraan roda empat yang merakyat karena bisa dijangkau oleh banyak kalangan.
Seiring dengan perubahan zaman, Toyota Kijang pun dituntut untuk mengikuti kebutuhan dan kemauan konsumen Indonesia yang juga ikut berubah. Sehingga perlahan tapi pasti, Kijang mengalami ubahan dan inovasi yang signifikan di tiap generasinya.
Puncak ubahan dan inovasi pada Toyota Kijang terjadi pada generasi terkininya, yang punya nama lengkap All New Toyota Kijang Innova Zenix, yang lahir ke dunia pada November 2022 lalu.
Ubahan dan inovasi yang dialami oleh Toyota Kijang Innova Zenix benar-benar sangat signifikan dan maju, sehingga mungkin tak terpikirkan oleh kita kalau sebuah Toyota Kijang bisa bertransformasi total dari sebuah kendaraan komersial yang teramat sangat sederhana, menjadi sebuah MPV modern yang kaya fitur dan teknologi.
Semua ubahan dan inovasi yang dialami oleh Toyota Kijang Innova Zenix praktis langsung mengubah jati diri sekaligus menaikkan derajatnya ke level yang lebih tinggi. Bahkan saking drastisnya ubahan yang dialaminya, bisa membuat siapapun lupa kalau nama Kijang masih melekat pada dirinya.
Eksterior Bergaya Crossover
Siapa yang pernah berpikir kalau Toyota Kijang yang awalnya merupakan sebuah pick-up, kelak akan berubah menjadi sebuah MPV dengan gaya ala Crossover yang maskulin. Ya, hal tersebut terjadi pada Toyota Kijang Innova Zenix.
Generasi ketujuh dari Toyota Kijang ini menganut gaya ala crossover dengan profil bodi yang tinggi besar, dan memiliki fender khas sebuah SUV atau Crossover. Tak cuma itu, fascia depannya pun juga mengadopsi bahasa desain wajah keluarga SUV Toyota masa kini.
Meski gayanya condong ke arah Crossover, namun Toyota tetap berupaya untuk tetap menonjolkan kesan elegan khas MPV pada eksterior Innova Zenix. Itu dibuktikan dengan dipasangkannya body kit Modellista yang meliputi bumper depan dan belakang, serta side skirt pada Innova Zenix tipe V yang kami test.
Upaya lain yang dilakukan Toyota untuk mendapatkan kesan elegan di eksterior Innova Zenix ialah dengan memasangkan pelek bermotif mirip jari-jari dengan ukuran 17 inci yang dibalut ban berprofil 215/60.
Pelek standar yang dipakai oleh Toyota Innova Zenix V Modellista masih berwarna single tone. Walau mungkin pelek warna ini sudah dianggap mulai ketinggalan zaman oleh sebagian orang, tapi menurut kami, warna pelek tersebut masih tampak cocok kala dipasangkan pada varian tengah All New Toyota Kijang Innova ini.
Interior Sangat Mewah untuk Sebuah Kijang
Sejak memakai embel-embel Innova pada 2004, Toyota terus konsisten untuk membuat kabin Kijang jadi lebih mewah. Usaha yang mereka lakukan selama hampir 20 tahun itu akhirnya mencapai kesempurnaan pada generasi Zenix ini.
Begitu masuk ke kabin Medium MPV ini, kita akan langsung disambut dengan aura elegan dan berkelas. Aura tersebut otomatis langsung bisa dirasakan karena ia memiliki desain dasbor modern dengan layar head unit floating berukuran 10 inci.
Bukan cuma karena desainnya, dasbor mobil ini juga dibalut dengan material empuk yang makin menambah aura mahalnya. Tak hanya di dasbor, setir, arm rest tengah dan door trim pun juga dibalut dengan material empuk.
Sayangnya, jok Toyota Innova Zenix V Modellista masih berbahan fabric. Meski bahan fabric yang digunakannya terasa lembut, namun rasanya penggunaan jok kulit tetap menjadi yang paling pas jika ingin semakin meningkatkan kesan mahalnya.
Masalah jok yang masih menggunakan bahan fabric menurut kami bukanlah suatu hal yang tak perlu dipermaslahkan. Karena secara keseluruhan, interior All New Toyota Innova Zenix ini sudah terasa sangat mewah untuk sebuah Kijang.
Fitur Banyak, Tapi Masih Ada yang Kurang
Pada dasarnya, Toyota memberikan banyak fitur baru untuk Innova Zenix. Untuk tipe V Modellista, mengingat ia adalah varian menengah ke atas, tentunya mobil ini mendapatkan lebih banyak fitur.
Semua varian Toyota Innova Zenix kini dilengkapi rem parkir elektrik beserta break hold, stability control, dan pilihan mode berkendara. Terdapat tiga pilihan mode berkendara pada Innova Zenix, yakni Eco, Normal, dan Sport.
Masih menyangkut soal fitur penunjang berkendara, kami menemukan catatan berupa absennya fitur cruise control. Ini menjadi catatan yang cukup serius mengingat saat ini, sudah banyak mobil yang kelasnya di bawah Toyota Innova Zenix V Modellista yang sudah memiliki cruise control.
Beralih ke sektor hiburan, head unit berukuran 10 inci yang dimilikinya, sudah dijejali dengan banyak fitur konektivitas seperti Android Auto, Apple CarPlay, bluetooth, wi-fi,voice recognition, navigasi, hingga NFC untuk mengecek sisa saldo kartu elektronik.
Terkait soal fitur hiburan, penumpang di bangku baris kedua Innova Zenix V Modellista tentunya juga mendapatkan keistimewaan berupa sepasang layar rear seat entertainment yang masing-masing terpasang di belakang jok depan.
Melalui layar tersebut, penumpang di bangku baris kedua dapat menikmati berbagai jenis hiburan seperti musik, YouTube, Netflix, dan lain-lain. Lengkapnya akses hiburan di layar belakang ini, tentunya dapat membuat penumpang belakang jadi betah saat harus berlama-lama di dalam mobil.
Keistimewaan lain yang didapatkan oleh penumpang baris kedua Innova Zenix V Modellista ialah pengaturan AC digital yang terpisah dari depan. Penumpang di bangku baris kedua dapat mengatur sendiri kekuatan blower AC untuk bangku baris kedua dan ketiga.
Di balik pengaturan AC penumpang belakang yang bisa diatur secara terpisah dari depan, ada satu hal yang agak kami sayangkan soal pendingin ruangan ini. Untuk AC di depan, masih menganut sistem single zone.
Kendati masih memakai sistem AC single zone, tapi untungnya Toyota Innova Zenix memiliki AC yang dingin. Hal itulah yang pada akhirnya membuat kami jadi bisa
‘memaafkan’ soal pemakaian AC single zone.
Fitur lain yang tak kalah penting dan mampu meningkatkan aura mewah trim tertinggi dari Innova Zenix V ini ialah ambient light yang terdapat di kiri dan kanan plafon, yang terbentang kurang lebih sepanjang kabin baris kedua.
Ambient light yang ada pada Innova Zenix hanya memiliki satu warna, yakni biru. Meski demikian, hal tersebut kami anggap sudah cukup untuk menghadirkan nuansa mewah pada kabinnya.
Bahkan saat ambient light-nya menyala, kabinnya langsung menyuguhkan suasana yang seolah membuat kita sedang berada di dalam Toyota Alphard.
Terakhir yang tak boleh dilewatkan ialah adanya panoramic sunroof yang terbentang dari baris pertama sampai ujung baris kedua. Selain mendongkrak kemewahannya, adanya panoramic sunroof ini juga turut menjadikan Innova Zenix V Modellista jadi lebih eksklusif.
Sebab selain V Modellista, tipe lain dari Toyota Innova Zenix yang memiliki panoramic sunroof sebagai standar ialah varian Q, yang notabene merupakan trim tertinggi dari salah satu MPV kebanggaan Toyota ini.
Akommodasi Memanjakan dan Praktis
Salah satu nilai leluhur Toyota Kijang yang tertanam hingga generasi terkininya adalah soal akomodasi yang mumpuni. Pada Innova Zenix, akomodasi yang mumpuni itu kian disempurnakan dengan meningkatnya nilai kepraktisan.
Kita tak usah membahas panjang lebar soal kelegaan kabin dari entitas turunan terakhir Toyota Kijang ini. Karena untuk masalah legroom dan headroom, Innova Zenix menyuguhkan kelegaan yang maksimal.
Perlu diketahui, pada Toyota Kijang Innova Zenix V, bangku baris keduanya masih belum captain seat. Meski terkesan kurang mewah, tapi di sisi lain, pemakaian bangku jenis ini justru membuatnya bisa membawa hingga maksimal delapan orang penumpang.
Lantas soal poin kepraktisan yang semakin membaik, ditandai dengan bangku baris ketiga yang sudah bisa dilipat rata lantai dengan pembagian 50:50. Selain praktis, pelipatan bangku seperti ini tentunya juga bisa menambah sedikit lebih banyak ruang apabila hendak mengangkut barang.
Rasa Berkendara Impresif
Sedikit menarik mundur waktu, Toyota sudah mulai melakukan upaya untuk membuat Kijang Innova menjadi lebih menyenangkan untuk dikendarai, dan mereka dianggap berhasil. Lalu pada Innova Zenix, mereka berhasil membuatnya lebih fun to drive dari generasi sebelumnya.
Impresi berkendara Toyota Innova Zenix yang benar-benar berbeda bahkan sudah terasa saat kita baru duduk di bangku kemudinya, alias sebelum kita mengendarainya.
Begitu duduk di balik kemudinya, kita langsung disambut dengan posisi mengemudi yang tinggi yang rasanya mirip seperti rasa berkendara sebuah SUV.
Posisi mengemudi yang tinggi ditunjang lagi dengan dasbornya yang agak rendah, sehingga menghasilkan visibilitas ke depan yang lebih luas, dan tentunya menambah rasa percaya diri saat mengemudikannya.
Kebetulan, unit tes yang kami coba ialah yang bermesin hybrid, yang masih menggunakan mesin bensin berkapasitas 1.987 cc empat silinder yang mempunyai tenaga sebesar 150 dk dan torsi 187 Nm.
Mesin tersebut bersanding dengan motor listrik yang punya tenaga sebesar 111 dk dan torsi 206 Nm. Mesin dan motor listrik tersebut sama-sama mempunyai tugas untuk menyalurkan tenaga dan torsinya ke roda depan melalui transmisi CVT.
Ketika mobil dinyalakan, mesin tidak menyala, yang berarti mobil siap berjalan dengan menggunakan daya listrik. Mesin akan menyala apabila kita sedang berjalan di kecepatan tinggi, atau mengisi baterai saat dayanya dianggap sudah kurang.
Dari segi performa, Toyota Innova Zenix hybrid mampu berakselerasi secara impresif, karena torsi besar dari motor listriknya sudah tersaji sejak mobil dijalankan, dan tenaga mesinnya pun juga tak kalah cekatan.
Hanya saja yang menjadi catatan kami, saat mesinnya menyala, terutama di jalan tol saat kecepatan tinggi, suara mesinnya masih terdengar ke dalam kabin. Walau suaranya tak terlalu mengganggu, tapi tentunya akan lebih baik apabila suara mesin tersebut bisa lebih diminimalisir.
Terlepas soal masih adanya suara mesin yang terdengar saat digeber di jalan tol, pada rute ini, sistem hybrid yang diadopsi Innova Zenix bekerja maksimal dengan metode menjalankan roda penggerak dari motor listrik, mengisi daya baterai lewat regenerative brake, dan mesin pun turut bekerja untuk mendongkrak keluaran tenaga serta menambah daya baterai.
Dikarenakan mesin dan regenerative brake lebih sering bekerja, makanya saat di jalan tol, daya baterai mobil bisa terisi banyak dalam waktu yang lebih cepat. Bila baterai sudah terisi banyak, mesin akan mati, dan bakal menyala lagi ketika daya baterai sudah sedikit.
Hebatnya, meski mesin sering bekerja di jalan tol, namun saat kami coba uji konsumsi BBM di rute kombinasi (Gabungan dalam kota dan tol), Toyota Innova Zenix Hybrid berhasil mencatatkan angka 1:17.2 km/liter. Jelas angka yang mengagumkan untuk sebuah MPV hybrid berbodi bongsor.
Mengusung teknologi hybrid, makanya Toyota Innova Zenix juga dilengkapi dengan EV Mode, yang membuat mobil berjalan sepenuhnya hanya dengan tenaga listrik. Tapi, EV Mode ini baru bisa digunakan apabila daya baterai terisi lebih dari tiga bar.
Kekaguman kami akan impresi berkendara Toyota Innova Zenix tidak hanya terhenti sampai situ, untuk soal handling pun, mobil ini juga mengagumkan. Meski punya
perawakan yang besar, namun mobil ini sangat minim body roll.
Dimensi besar yang dimilikinya sempat membuat kami merasa terintimidasi dan mengira kalau Innova Zenix punya radius putar yang besar. Tapi ternyata, dugaan kami salah, karena ternyata, mobil ini punya radius putar yang kecil untuk mobil seukurannya.
Radius putar yang kecil itu tentunya memberikan kemudahan pada kita saat hendak melakukan putar balik, parkir, dan melewati jalan sempit. Ditambah lagi dengan bobot setir yang ringan, membuatnya jadi makin mudah untuk dikendarai.
Perihal kenyamanan juga tak perlu diragukan. Selain punya busa jok yang empuk. Toyota Innova Zenix juga memiliki bantingan suspensi yang lembut. Makanya, saat melewati speed bump atau jalan rusak, kita tetap bisa duduk dengan nyaman tanpa merasa ‘terbanting’.
Handling yang apik dan kenyamanan yang kian meningkat pada sebuah Toyota Kijang Innova kini, disebabkan oleh faktor utama berupa pemakaian sasis monokok dari platform Toyota New Global Architectur (TNGA), yang memang terkenal mampu membuat bodi mobil jadi lebih rigid, dan stabil.
Kesimpulan
Tanpa perlu diperdebatkan atau dipertanyakan, Toyota Kijang kini sudah terbentuk jati diri barunya sebagai sebuah MPV modern yang penuh dengan fitur dan teknologi terkini, serta lebih ramah lingkungan.
Kemewahan pun juga sepertinya sudah bisa disebut sebagai salah satu nilai tawar yang diberikan kepada para konsumen, khususnya mereka yang merupakan loyalis atau pecinta MPV legendaris ini.
Kehematan bahan bakar, rasa berkendara yang menyenangkan, dan kenyamanan yang semakin meningkat, merupakan sederet hasil nyata atas kerja keras Toyota dalam proses menaikkan kelas Kijang ke level yang lebih tinggi dan prestisius.
Saking drastis dan banyaknya evolusi yang dialami oleh Toyota Innova Zenix, jadi agak sulit rasanya untuk menemukan nilai-nilai leluhur Toyota Kijang yang diwariskan pada mobil ini, kecuali akomodasinya yang mumpuni.
Oleh karena karena itu, tidak susah rasanya untuk menerima apabila kelak nama Kijang dihilangkan dari Innova Zenix. Pasalnya, segala hal yang ada pada mobil ini terasa seperti berlawanan dengan kodrat sebuah Toyota Kijang.
Ditambah dengan harganya yang tak lagi murah, semakin memudarkan identitas Toyota Kijang yang bisa dijangkau oleh semua kalangan.
Jadi, suka atau tidak, terima atau tidak, kita harus mulai melupakan Toyota Kijang. Sebab Innova Zenix hadir dengan membawa jati diri yang sangat berbeda dari Toyota Kijang yang dulu kita kenal. (GO/Gie)