GARDUOTO – Hari ini, Deloitte Indonesia, berkolaborasi dengan Foundry, sebuah platform ekosistem yang menghubungkan para juara inovasi di Indonesia yang terdiri dari korporasi, tech founders, pemerintah dan badan regulasi, serta partner global, meluncurkan riset electric vehicle white paper bertajuk “An Electric Revolution: The Rise of Indonesia’s E-Motorcycle.
Riset ini mengupas peta industri pemain motor listrik, serta analisis lebih dalam mengenai opsi dan dilema adopsi motor listrik seperti charging atau swapping, perbandingan biaya dan infrastruktur untuk berbagai model yang ada, serta pandangan dari sisi regulasi.
“Riset ini bertujuan untuk memetakan perkembangan dan peluang industri motor listrik di Indonesia, bagi para stakeholder terkait,” ujar Erwin Arifin, Director of Research, Foundry, di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Sejak 2019, pemerintah Indonesia terus memberlakukan peraturan untuk memberikan insentif kepada konsumen, mengurangi biaya produksi, dan mempercepat infrastruktur kendaraan roda dua listrik untuk mencapai targetnya.
Adapun targetnya ialah pada 2030 nanti, sudah ada 31 ribu stasiun pengisian daya, 67 ribu stasiun pertukaran, 30% penjualan sepeda motor terdiri dari listrik, dan 13,5 juta sepeda motor elektronik di jalan.
“Beberapa hambatan motor listrik yang saya temui yaitu termasuk adopsi, standarisasi baterai dan jarak tempuh yang terbatas. Tetapi bila diperkuat dengan sistem swapping baterai tentu akan bisa mempercepat transisi dan adopsi motor listrik.”
“Maka dari itu, kita perlu swap station yang tersebar di berbagai titik untuk kenyamanan penggunanya,” bilang Agus Tjahajana, Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Katalis yang diperlukan untuk adopsi EV yang lebih cepat meliputi: Infrastruktur Distribusi Energi, Insentif dari pemerintah, standarisasi baterai motor listrik, serta pajak karbon pemerintah & kredit pajak kendaraan listrik.
Seiring dengan pertumbuhan pasar sepeda motor listrik di Indonesia, jelas bahwa kendaraan ramah lingkungan ini akan tetap ada. Karena lanskap kendaraan listrik lokal penuh dengan potensi. (GO/Gie)