GARDUOTO – Mesin mobil tentu membutuhkan oli untuk mempertahankan performa dan keawetannya. Tapi saat memilih oli untuk mobil kita, tentu ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.
Ini dikarenakan oli mesin memiliki berbagai jenis untuk beragam mobil. Maka itu, setidaknya ada tiga tips yang perlu kita ketahui sebelum kita mengganti oli mobil.
Pertama, pahami jenis oli mesin mobil. Pada dasarnya, saat ini di pasaran terdapat tiga jenis oli mesin mobil, yaitu oli mineral, oli semi sintetik dan full sintetik.
Lalu, oli mineral adalah oli yang terbuat dari bahan yang didapat dari olahan minyak bumi. Oli mineral umumnya cocok untuk mobil tahun 1990-an ke bawah.
Jenis oli sintetik adalah kombinasi dari bahan base oil sintetik dengan bahan mineral, biasanya dengan rasio kombinasi base oil antara 80:20 atau 70:30.
Tipe oli ini cocok untuk mobil keluaran tahun 2000-an. Sedangkan oli full sintetik adalah jenis oli paling unggul apabila dibandingkan dengan kedua jenis di atas.
“Oli full sintetik memiliki kandungan polyalphaolefin (PAO) yang mendukung resistansi degradasi terhadap panas dan gesekan yang jauh lebih baik dibandingkan oli mineral maupun semi sintetik, sehingga interval penggantian oli bisa lebih lama.”
“Oli ini paling cocok untuk mobil keluaran tahun 2010 ke atas, yang sudah mengadaptasi teknologi terbaru,” Fathona Shorea Nawawi, Coordinator Product Development Specialist Pertamina Lubricants.
Kedua, perhatikan pengujian dan sertifikasi oli. Oli yang berkualitas tinggi biasanya telah melewati berbagai pengujian dan sertifikasi untuk memastikan bahwa oli tersebut memenuhi standar kualitas tertentu. Pertamina Lubricants melakukan pengembangan dan pengujian oli melalui Lubricants Technology Center (LTC).
LTC juga menjadi pusat kolaborasi di mana para ahli dan ilmuwan bekerja sama untuk mengembangkan oli kelas dunia, seperti pengembangan Fastron Platinum Racing yang dilakukan bersama dengan Lamborghini Squadra Corse.
Proses pengembangan Fastron Platinum Racing dilakukan dengan proses yang cukup panjang, dengan dyno test menggunakan mobil Lamborghini selama selama 500 jam, serta pengetesan di sirkuit dengan total jarak tempuh hingga 5.000 km.
Melalui serangkaian pengujian dan pengembangan, kini produk Pertamina Fastron telah mendapat approval sebagai oli kelas dunia dari sejumlah pabrikan kendaraan (OEM-Original Engine Manufacturer) seperti Lamborghini, Mercedes Benz, BMW, VW, Volvo, Porsche, Toyota, Daihatsu, dan Honda.
Ketiga, sesuaikan viskositas oli dengan jenis kendaraan. Memahami viskositas sangat penting karena mempengaruhi kemampuan oli untuk mengalir dan melumasi komponen mesin.
Oli yang terlalu encer tidak dapat memberikan lapisan pelumas yang cukup untuk melindungi permukaan logam. Sebaliknya, oli yang terlalu kental akan memiliki hambatan gerak yang tinggi, yang berpotensi mengurangi efisiensi pelumasan.
Produk oli Pertamina Fastron memiliki berbagai jenis oli yang dirancang untuk berbagai kendaraan. Oli Pertamina Fastron Platinum series adalah oli full sintetik yang memiliki dua jenis kekentalan, SAE 10W-60 dan 0W-40 yang cocok untuk mobil balap, supercar dan sports car.
Selain Pertamina Fastron Platinum series, produk Pertamina Fastron lainnya adalah oli sintetik dengan teknologi terkini. Seperti oli Pertamina Fastron Gold series, dengan tiga varian kekentalan, SAE 0W-20, 5W-30, dan 5W-40 untuk mesin luxury cars.
Untuk segmentasi yang lebih luas, terdapat oli Pertamina Fastron Techno series dengan tiga opsi kekentalan, SAE 10W-30, 10W-40, dan 15W-50. Oli ini memiliki cakupan kegunaan yang paling luas, karena cocok untuk semua jenis passenger car seperti SUV, MPV, Sedan dan Hatchback.
Oli Pertamina Fastron Ecogreen series dengan opsi kekentalan SAE 0W-20 dan 5W-30, cocok untuk mobil dengan emisi rendah seperti Low-Cost Green Car (LCGC), dan terakhir adalah Oli Pertamina Fastron Diesel SAE 15W-40 untuk mobil penumpang bermesin diesel. (GO/Gie)