GARDUOTO – Hyundai Ioniq 5 masih menjadi primadona di ranah mobil listrik di Indonesia. Bukan tanpa alasan kenapa hal tersebut masih terjadi pada Ioniq 5 hingga hari ini. Sebab, mobil ini memiliki kelegaan kabin yang maksimal, fitur yang berlimpah, dan harga yang lebih terjangkau daripada mobil-mobil listrik buatan Eropa atau Amerika Serikat.
Sebelumnya, kami sempat menjajal Hyundai Ioniq 5 saat mobil ini baru dirilis di Indonesia pada tahun lalu. Namun pada saat itu, kami tidak sampai mengetesnya secara lengkap karena terbatasnya waktu.
Sekarang, kami sudah mengetes Hyundai Ioniq 5 secara lebih dalam, sehingga kami bisa menilai mobil listrik berjenis Crossover ini secara menyeluruh. Terutama soal kenyamanan dan performanya.
Kita mulai dulu dari kenyamanannya. buat yang lupa, Ioniq 5 memiliki wheelbase sepanjang tiga meter, alias lebih panjang dari Palisade yang 2.9 meter. Panjangnya wheelbase ini tentu berpengaruh besar terhadap kelegaan kabinnya.
Usah tanyakan seberapa lega bangku belakang mobil listrik rakitan lokal ini. legroom yang tersaji di bangku belakangnya sangatlah melimpah. Ditambah lagi dengan bangku belakangnya yang rebah dan headroom-nya yang lega, sangatlah memanjakan dan memuliakan penumpang belakang.
Panjangnya wheelbase Ioniq 5 tentunya juga berpengaruh terhadap pengemudi dan penumpang depan, di mana mereka dapat memaju-mundurkan jok dengan lebih leluasa sehingga pengemudi dapat menemukan posisi berkendara yang nyaman dan ideal dengan lebih mudah, dan dan penumpang depan dapat duduk lebih santai dengan menyelonjorkan kaki.
Saat malam hari, suasana kabin Ioniq 5 jadi lebih menyenangkan karena adanya ambient light berwarna merah. Jika ingin mendapatkan suasana kabin yang lebih syahdu, tinggal buka tirai panoramic roof-nya, dan langit malam pun langsung menjadi pemandangan kita dari dalam mobil.
Unit tes yang kami pakai adalah Ioniq 5 varian Standard Range Signature. Varian ini memakai baterai Lithium-ion dengan kapasitas 58 kWh yang menghasilkan tenaga sebesar
168 dk dan torsi 350 Nm, berpenggerak roda belakang.
Berdasarkan klaim Hyundai, Ioniq 5 Standard Range Signatue ini bisa mencapai jarak tempuh sejauh 384 km dengan baterai penuh. Namun menariknya, saat kami dapatkan mobil ini dalam kondisi baterai penuh, jarak tempuhnya bisa mencapai 400 km.
Lantas untuk rasa berkendaranya, mobil ini mampu memberikan performa yang instan. Memang ia tidak langsung memberikan seluruh tenaganya saat di awal. Tapi kapanpun kita
butuh tenaga lebih, tinggal injak gas lebih dalam, dan mobil pun langsung melesat dengan cepat. Tentunya hal itu bisa terjadi karena torsi besar yang dimilikinya.
Handling yang dimiliknya pun juga jempolan. Saat dibawa manuver ataupun menikung tajam, sama sekali tidak ada gejala limbung yang terasa. Selain karena penggunaan
platform yang mutakhir, tiadanya gejala limbung pada Ioniq 5 ini juga dikarenakan oleh racikan suspensinya yang pas, tidak keras, tapi lembutnya juga tidak mengayun.
Satu hal lagi yang menunjang handling Ioniq 5 ialah setirnya yang mampu memberikan feedback yang akurat saat dibawa bermanuver. Kemudian jika dibawa berjalan santai,
bobot setirnya meenjadi lebih ringan, namun tetap akurat. Radius putar yang kecil juga menjadi nilai tambah karena membuanya jadi makin mudah dikendarai.
Akhirnya, setelah mengetes Hyundai Ioniq 5 secara lebih dalam, kamipun merasa tak salah kalau pernah mengatakan bahwa ini adalah mobil yang mudah dikendarai. Lebih dari itu, mobil listrik andalan Hyundai ini juga memiliki handling yang yang jempolan, serta kenyamanan yang apik.
Untuk Hyundai Ioniq 5 Standard Range Sugnature ini, sekarang dibanderol Rp 809 juta on the road DKI Jakarta. Meski bukan varian tertinggi dan harganya juga tak bisa dibilang murah, namun mobil ini tetaplah sangat menarik untuk dipinang.
Alasannya adalah karena ia punya tongkrongan yang tak kalah mahal dan fitur yang tidak kalah lengkap dari varian tertingginya, kabin yang sangat lega, dan punya jarak tempuh yang cukup jauh. (GO/Gie)