GARDUOTO – Sejak awal diluncurkan pada Agustus 2021 lalu, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan Staria dalam varian Signature, dengan pilihan 7 seater dan 9 seater. Menariknya, pilihan yang 7 seater dijual lebih mahal daripada yang 9 seater.
Awalnya kami sempat bingung kenapa Hyundai Staria dengan kapasitas bangku yang lebih sedikit, justru dijual dengan harga yang lebih mahal daripada yang memiliki jumlah kursi lebih banyak. Apalagi, perbedaan harga antara keduanya juga lebih dari Rp 100 juta.
Seiring berjalannya waktu yang membuat kami bisa mengetesnya secara lengkap, akhirnya kami pun mendapatkan jawabannya. Adapun hal yang membuat Hyundai Staria Signature 7 dibanderol lebih mahal dari yang 9 adalah karena ia memiliki fitur yang lebih memanjakan penumpang belakang.
Di luar itu, bisa dibilang tidak ada hal lainnya yang mencolok antara Staria Signature 7 dan 9. Meski demikian, itu bukanlah suatu hal yang buruk, karena tidak sedikit pula hal positif yang ada pada keduanya.
Sepertinya kita tak usah membahas panjang lebar soal desain eksteriornya. Soalnya, Hyundai Staria memiliki desain eksterior yang masih tampak futuristis dan atraktif dengan model yang mengotak, yang kami yakini masih mudah untuk diterima dan disukai oleh banyak orang.
Sementara interiornya juga terbilang simple karena didominasi dengan banyaknya garis lurus. Desain interiornya memang tidak bisa dibilang buruk, namun juga bukan yang
paling menarik.
Kualitas material interior Luxury MPV Hyundai ini juga tak bisa dibilang buruk karena terdapat banyak material empuk. Namun sayangnya, kita masih mudah menemukan
material plastik di kabinnya. Hal inilah yang terasa mengurangi kesan mewah di kabinnya.
Masih di kabinnya, pada baris kedua untuk varian 7 seater, ia dilengkapi dengan captain seat yang sangat nyaman karena memiliki busa jok yang empuk. Bukan cuma itu,
sepasang captain seat di Staria Siganture 7 ini juga jadi kian istimwewa karena ia punya banyak pengaturan.
Mulai dari pengaturan bangku ke segala arah yang sangat lengkap secara elektrik, pemanas dan pendingin di masing-masing jok, hingga mode rebah ala di bangku pesawat kelas bisnis, semua ada di kedua bangku captain seat-nya.
Lengkapnya fitur dan pengaturan bangku captain seat pada Hyundai Staria Signature 7 inilah yang kami yakni sebagai jawaban dari harganya yang lebih mahal ketimbang varian Signature 9.
Apalagi dengan konfigurasi tiga baris bangku, membuat baris kedua Staria Signature 7 menjadi sangat lega seakan tanpa batas. Kelegaan yang luar biasa inilah yang menjadi
kelebihan lainnya yang dimiliki oleh Staria Signature 7.
Sayangnya, di balik kelegaan kabinnya yang luar biasa di baris kedua, ada satu hal yang mengurangi kesan mahalnya , yakni pemilihan kaca belakang model loket yang
mengingatkan kita akan kendaraan niaga di era 80-90an.
Lalu untuk di baris ketiga, juga patut diacungi jempol karena masih lega, dan memiliki tempat atau kompartemen yang cukup banyak. Bukan cuma itu, bangku di baris ketiga
varian termahal Staria ini juga bisa dimaju-mundurkan.
Beralih ke sektor teknis, MPV terbesar Hyundai ini dipersenjati mesin diesel berkapasitas 2.199 cc empat silinder yang bertenaga 175 dk di 3.800 rpm, dan torsi 430 Nm pada rentang 1.500 – 2.500 rpm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis delapan percepatan.
Sekadar mengingatkan, mesin yang dipakai Staria ini adalah unit yang sama seperti yang digunakan oleh Santa Fe dan Palisade, yang sejatinya memiliki tenaga yang mencapai
200 dk. Meski pada Staria tenaganya diturunkan, namun nyatanya hal itu tak membuat performanya jadi lamban.
Tenaga dan torsi pada Staria terbukti bisa membuat mobil ini tetap mempunyai akselerasi yang mumpuni. Ditunjang lagi dengan kehalusan khas mesin diesel Hyundai, membuatnya jadi semakin menyenangkan saat dibawa cruising baik dalam kecepatan sedang ataupun tinggi.
Belum berhenti sampai di situ, masih ada lagi hal lain yang turut menambah rasa kesenangan berkendaranya seperti bobot kemudinya yang ringan, dan radius putarnya yang kecil. Dua kombinasi tersebut membuat kita bisa lebih percaya diri saat memacunya di kecepatan tinggi, dan melakukan manuver di ruang yang terbatas seperti parkir dan
putar balik.
Positifnya performa yang dimiliki nyatanya juga berbanding lurus dengan konsumsi BBM yang dihasilkan. Dari hasil pengetesan kami, di rute kombinasi, Staria mampu mencetak konsumsi BBM di angka 1:13.7 km/liter.
Namun untuk soal bantingan suspensi, Staria terbilang kaku. Makanya untuk masalah kenyamanan secara keseluruhan, ia masih kalah dari saudara serumpunnya, yakni Kia
Grand Carnival, dan MPV mewah terpopuler di Indonesia, Toyota Alphard.
Pada akhirnya, bisa kita simpulkan bahwa jika kita membayar lebih untuk sebuah Hyundai Staria Siganture 7, maka yang akan kita dapatkan adalah akomodasi bangku baris kedua yang amat sangat lega, berikut dengan jok captain seat yang memiliki sederet pengaturan dan fitur.
Kendati memiliki dimensi yang bongsor, namun Staria tetap menyenangkan untuk dikendarai sendiri, karena ia memiliki performa yang mumpuni, serta mudah untuk dikendarai berkat bobot setirnya yang ringan dan radius putarnya yang kecil.
Tapi untuk soal kenyamanan, Staria bukanlah yang terbaik di kelasnya, karena ia memiliki bantingan suspensi yang kaku. Meski demikian, Staria tetap mampu memberikan
kenyamanan untuk para penumpangnya berkat kehalusan dan kelegaan kabinnya. (GO/Gie)