GARDUOTO – Seolah ingin membuka jalan untuk mereka yang ingin memiliki Mercedes-AMG dengan dana yang ‘terbatas’, pada akhir 2021 lalu, PT Mercedes-Benz Distribution
Indonesia (MBDI), menghadirkan dua model AMG yang lebih murah, yakni A 35 Sedan dan GLA 35.
Karena seperti yang kita tahu, selama ini Mercedes-AMG terkenal akan harganya yang mahal, sehingga sulit untuk dijangkau oleh banyak orang, bahkan mungkin untuk para
pecinta Mercedes-Benz sekalipun.
Jika ditelisik lebih dalam, ada beberapa alasan yang membuat A 35 Sedan dan GLA 35 bisa menjadi Mercedes-AMG dengan harga yang terjangkau. Pertama, karena keduanya
sama-sama berbasis dari New Global Compact Car (NGCC) Mercedes-Benz. Kedua, sepasang mobil tersebut sama-sama dirakit di dalam negeri.
Belum lama ini, kami baru mencoba Mercedes-AMG GLA 35. Meskipun ia merupakan salah satu Mercedes-AMG termurah, namun apa yang ditawarkannya sudah cukup untuk
menginterpretasikan nilai-nilai absolut pada sebuah AMG.
Eksterior Sangar
Bicara soal tampilan eksterior, pastinya Mercedes-AMG GLA 35 memiliki tongkrongan yang lebih sangar dan sporti daripada GLA 200. Nafas sportinya terhembus kuat dari gril yang dipakai dengan motif bilahan garis vertikal, khas Mercedes-AMG masa kini, serta bumper yang lebih tajam.
Di bagian samping, Crossover ini tampak lebih kekar berkat pemakaian pelek AMG berwarna silver dengan ukuran 19 inci, yang dibalut ban berukuran 235/50. Bannya sendiri
memakai Pirelli P Zero, yang secara spesifikasi, memang diperuntukkan buat balap atau performa.
Lalu di belakang, tidak terlalu banyak hal yang tampak eksklusif, kecuali penggunaan dua buah knalpot, dan emblem AMG GLA 35. Secara keseluruhan, tampilan luar
Mercedes-AMG GLA 35 ini sudah mencerminkan sebuah AMG yang sangar, sporti, dan tentunya lebih kekar.
Mesin dan Penggerak
Bukan Mercedes-AMG namanya kalau hanya memakai mesin biasa. Pada GLA 35, ia memakai mesin berkapasitas 1.991 cc yang bertenaga 306 dk di 5.800 rpm, dan torsi 400 Nm pada rentang 3.000 – 4.000 rpm.
Seluruh tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke empat rodanya melalui transmisi otomatis AMG SPEEDSHIFT DCT 8G, alias kopling ganda dengan delapan percepatan. Ya, GLA 35 dibekali dengan sistem penggerak 4Matic, dan transmisi seperti Mercedes-AMG yang lebih mahal.
Berbekal tenaga mesin yang mumpuni dan transmisi yang memang diperuntukkan untuk mobil berperforma tinggi, maka wajar kalau Mercedes-AMG GLA 35 memiliki performa yang
jempolan dan sigap.
Interior Sporti, Namun Ada Catatan
Sama seperti eksteriornya, interior sebuah Mercedes-AMG tentu memiliki cukup banyak perbedaan dari Mercedes-Benz biasa. Pada GLA 35, kabinnya terasa sporti berkat adanya beberapa jahitan berwarna merah seperti di jok, door trim, dan setir. Material di interiornya juga perpaduan dari nilai sporti dan mewah, yakni kulit dan alcantara.
Beberapa detail lain yang turut menambah nilai sporti di kabin GLA 35 ialah seatbelt-nya yang berwarna merah, dan setirnya yang tidak hanya rata di bawahnya, tapi juga di sisi kiri dan kanannya. Setirnya sendiri dibalut dengan bahan kulit yang sangat nyaman digenggam.
Jangan lupakan juga kalau mobil rakitan Wanaherang ini juga dilengkapi dengan panoramic sunroof. Adanya fitur ini tentu memberikan kesan yang lebih lapang di kabin saat kita membukanya.
Meski secara keseluruhan interior GLA 35 ini terasa sporti dan menyenangkan, namun kami tetap menemukan beberapa catatan. Pertama, AC-nya masih single zone. Kedua, ia tidak mempunyai ventilasi AC untuk penumpang belakang, dan arm rest di bangku belakang pun juga tidak ada.
Kami agak menyayangkan soal pengaturan AC-nya yang hanya single zone. Namun absennya ventilasi AC belakang dan arm rest di bangku belakang, masih bisa sedikit kami
maklumi mengingat GLA 35 adalah sebuah Performance Car yang pastinya lebih mengedepankan kesenangan berkendara bagi si pengemudi, dan tidak terlalu memanjakan penumpang belakang.
Performa Apik
Cukup melihat angka di atas kertas saja, kami sudah yakin kalau GLA 35 mempunyai performa yang apik, dan ternyata kenyataannya memang demikian. Mobil ini berperforma,
namun mudah untuk dikendalikan.
GLA 35 terasa mudah dikendalikan terutama saat ia berada di mode Comfort. Ini merupakan mode yang paling jinak yang ada di mobil ini. Meski demikian, ia tetap mampu
memuntahkan tenaga secara intsan, dan melakukan perpindahan gigi yang sangat cepat.
Bahkan jika kita memacunya lebih kencang sekalipun di mode Comfort, ia tetap bisa menghasilkan suara mesin yang gahar khas mobil berperforma tinggi, yang mana hal itu
juga memberikan efek psikologis berupa naiknya adrenalin dan kesenangan berkendara.
Kalau mode Comfort dirasa terlalu jinak dan membosankan, kita bisa pindah ke Sport+, yang merupakan opsi untuk berkendara yang paling kencang dan beringas. Di mode ini,
semua hal di mobil langsung berubah seketika. Raungan mesin makin menggelegar, setir semakin berat, dan suspensi pun mengeras.
Lantas saat kita melakukan akselerasi di mode Sport+, seakan tanpa ancang-ancang, mesin langsung menyemburkan tenaganya dengan sangat kuat, dan dibarengi dengan
perpindahan gigi yang semakin cepat dan menghentak dengan lebih kuat.
Sistem penggerak semua rodanya pun mampu bekerja dengan sangat cerdas, karena ia tidak hanya mampu untuk menerima gelombang tenaga yang besar dari mesinnya, tapi ia
juga bisa menjaga traksi mobil secara sempurna.
Ditambah lagi dengan respons setirnya yang tajam dan akurat, membuat GLA 35 jadi sama sekali tidak mengalami selip atau gejala body roll di saat kita memacunya di kecepatan tinggi atau bermanuver.
Memiliki performa yang sangat kuat, tak lantas membuat GLA 35 jadi boros BBM. Di rute kombinasi (Dalam kota dan tol), mobil ini bisa mendapatkan konsumsi BBM di angka
1:11 km/liter. Tidak boros dan masuk akal untuk sebuah mobil dengan performa yang kuat.
Kesimpulan
Tak salah rasanya Mercedes-Benz memilih Mercedes-AMG GLA 35 untuk dirakit di dalam negeri. Karena selain bisa dijual dengan harga yang cukup terjangkau, mobil ini juga
punya paket lengkap untuk mereka yang ingin masuk ke dalam dunia AMG.
Berstatus sebagai sebuah Crossover, tentunya membuat GLA memiliki daya jelajah yang lebih fleksibel daripada saudara-saudaranya yang berjenis sedan. Selain itu, ia juga
punya kelegaan kabin yang baik, meski fitur untuk penumpang belakangnya terbilang minim.
Soal performa juga jelas tak perlu diragukan lagi. Mobil ini punya akselerasi yang kuat, handling yang tajam dan akurat, serta yang tak kalah penting, konsumsi BBM-nya tidaklah boros.
Jadi, buat Anda yang ingin memiliki Mercedes-AMG baru yang punya daya jelajah tinggi, tidak boros BBM, namun uang Anda tak sampai Rp 1.5 miliar, maka GLA 35 ini adalah
jawaban atas semua kebutuhan dan keinginan Anda tersebut. (GO/Gie)